Aliran batang Pengukuran Parameter Konservasi Air dan Tanah

Tfi = ViLi x 10 Kaimuddin 1994 dimana: Tfi = Tinggi curahan tajuk ke-i mm Vi = Volume curah hujan ke-i cm 3 Li = Luas penampungan ke-i cm 2

3.3.2 Air Curahan Tajuk

Pengukuran curahan tajuk dilakukan dengan cara menampung air hujan dengan lembaran plastik yang diberi kerangka kayu dengan luas penampung 1 x 1 m 2 , kemudian ditempatkan di bawah tajuk pohon Gambar 5. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali pengulangan untuk setiap contoh jenis tumbuhan . Untuk volume curahan tajuk cm 3 yang tertampung dikonversi kedalam satuan tinggi kolom air mm dengan persamaan: Gambar 5 Cara pengukuran curahan tajuk di lokasi penelitian menggunakan metode Kaimuddin 1994.

3.3.3 Infiltrasi

Laju infiltrasi diukur dengan menggunakan paralon dengan ukuran diameter 8 cm dan tinggi 50 cm Gambar 6. Laju infiltrasi diukur dengan menghitung laju penyerapan atau habisnya air dalam pipa infiltrasi ke dalam tanah Drum penampung menggunakan stopwatch Setiadi 1998. Data infiltrasi berupa laju infiltrasi air kedalam tanah persatuan waktu mlmm 2 sekon. Gambar 6 Cara pengukuran laju infiltrasi di lokasi penelitian menggunakan metode Setiadi 1998.

3.3.4 Curah hujan

Curah hujan diukur dengan menggunakan penakar hujan yang terbuat dari corong plastik dan botol jerigen plastik berukuran 20 lt ombrometer buatan yang diletakkan di tempat terbuka Gambar 7. Pengukuran curah hujan dilakukan selama 30 kali kejadian hujan. Untuk mengukur banyaknya air yang tertampung dalam jerigen, air tersebut dituangkan ke dalam tabung pengukur, sehingga dapat diketahui volume V dalam mm 3 , dengan luas corong A adalah πr 2 = 3,14 x jari-jari corong mm 2 . Untuk menghitung curah hujan harian, digunakan persamaan: CH = VA dimana: CH = Curah hujan V = Volume air hujan yang tertampung dalam jerigen mm 3 A = Luas permukaan corong mm 2 . Gambar 7 Cara pengukuran curah hujan harian di lokasi penelitian dengan menggunakan ombrometer buatan.