Aliran batang Curahan tajuk

Berikut ini beberapa data hasil penelitian mengenai konservasi tanah dalam pencegahan erosi yang pernah dilakukan oleh Lembaga Penelitian Tanah, Bogor 1975. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui erodibiltas tanah, vegetasi dan cara-cara pengelolaan dan pendayagunaan tanah terhadap besarnya erosi yang dilakukan pada 9 tempat yang meliputi tanah-tanah: a. Jenis podsolik merah kuning di Janlapa – Jasinga b. Jenis latosol coklat kemerahan di sekitar Bogor c. Jenis andosol di Ciwidey, Ciparay d. Jenis grumosol di Rembang e. Jenis regosol di Klakah, Tengger. Keberadaan tumbuhan sangat dibutuhkan dalam upaya mengurangi laju erosi. Dengan kata lain bahwa keberadaan hutan mempunyai peranan penting terhadap kepentingan dan usaha manusia, seperti halnya peranan hutan terhadap pengawetan konservasi tanah dan air Kartasapoetra et al.2005.

2.3.1 Aliran batang

Aliran batang merupakan bagian dari curah hujan yang ditahan oleh tajuk vegetasi, kemudian mengalir melalui batang dan sampai ke permukaan tanah. Aliran batang juga merupakan peubah yang penting dalam studi ekologi dan kelembaban tanah berhutan Fellizar 1976. Arsyad 2006 mengemukakan bahwa air hujan yang mengenai tajuk sebagian akan melekat sementara pada daun dan batang, yang disebut dengan air intersepsi, sebagian akan mengalir pada batang sampai ke permukaan tanah. Menurut Lull 1952 aliran batang dipengaruhi oleh bentuk batang, curah hujan, dan bentuk hujan yang telah diintersepsi atau tanpa intersepsi oleh tajuk. Jumlah air hujan yang sampai ke tanah melalui aliran batang tergantung pada besarnya sudut yang dibentuk oleh batang tumbuhan terhadap tanah Van Elewijk 1988, dalam Arsyad 2006. Sedangkan menurut Parker 1983 bahwa jumlah aliran batang dipengaruhi oleh kehalusan kulit batang dan sudut batang dan cabang. Air yang sampai ke permukaan tanah, melalui aliran batang tidak akan memiliki energi yang cukup untuk dapat menghancurkan butir- butir tanah. Kekuatan perusak air aliran batang akan terjadi setelah berubah menjadi aliran permukaan Arsyad 2006.

2.3.2 Curahan tajuk

Curahan tajuk throughfall merupakan bagian dari air hujan yang jatuh ke atas permukaan tanah melalui celah-celah tajuk dan atau berupa limpasan dari daun, ranting atau cabang pohon Lull 1952. Pada kawasan hutan, curahan tajuk merupakan bagian dari curahan hujan yang jatuh permukaan lantai hutan setelah melalui struktur lapisan tajuk yang rapat, mulai dari tajuk pohon yang dominan hingga ke lapisan semak belukar dan serasah Zinke 1967. Menurut Zinke 1967 besarnya curahan tajuk sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tebalnya lapisan tajuk strata, jenis-jenis pohon yang membentuk tegakan, suhu, dan kecepatan angin. Hasil penelitian Aththorick 2000 di daerah hutan pendidikan Gunung Walat Sukabumi, menunjukkan bahwa persentase curahan tajuk pada model arsitektur Masart yang diwakili oleh tumbuhan A. damara sebesar 87,23 lebih besar dari pada model arsitektur pohon Rauh yang diwakili oleh tumbuhan S. wallichii sebesar 77,97. Unsur iklim yang mempengaruhi curahan tajuk yaitu suhu, kecepatan angin, selisih waktu kejadian hujan, dan waktu terjadinya hujan siang atau malam Manokaran 1979.

2.3.3 Intersepsi