Kandungan proksimat serbuk minuman fungsional

H dan rantai samping R yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya Rangwala dan Karypis 2010. Tabel 11 dapat disajikan 8 asam amino esensial yaitu histidina, treonina, metionina, valina, fenilalanina, isoleusina, leusina, arginina, dan lisina. Asam amino non esensial yaitu asam aspartat, asam glutamat, serina, glisina, , alanina, prolina, dan tirosina. Tabel 11. Asam amino serbuk minuman fungsional No Jenis asam amino Kandungan 1 Arginina 0,245 2 3 Histidina Treonina 0,117 0,164 4 Metionina 0,087 5 Valina 0,226 6 Fenilalanina 0,196 7 Isoleusina 0,198 8 Leusina 0,304 9 Lisina 0,582 10 Tirosina 0,097 11 Asam aspartat 0,435 12 Asam glutamat 0,723 13 Serina 0,255 14 Glisina 0,415 15 Alanina 0,245 16 Prolina 0,186 Total asam amino 4,475 Asam amino serbuk minuman fungsional yang terbesar terdapat pada asam glutamat yaitu sebesar 0,723. Banyaknya asam glutamat dari serbuk minuman fungsional bisa berasal dari kerang pisau, asam glutamat dari daging kerang pisau yang diteliti oleh Nurjanah 2008 yaitu 0,959. Asam glutamat banyak ditemui di jaringan otot hewan Krug et al. 2009. Asam glutamat mengandung ion glutamat yang dapat merangsang beberapa tipe syaraf yang ada pada lidah manusia. Asam glutamat dan asam aspartat memberikan cita rasa pada seafood, namun dalam bentuk garam sodium misalnya pada MSG akan memberikan rasa umami Uju et al. 2009. Kromatografi asam amino serbuk minuman kerang pisau disajikan pada Lampiran 14. Asam amino esensial yang paling banyak terdapat pada lisina yaitu 0,582. Lisin pada serbuk minuman fungsional ini lebih rendah bila dibandingkan dengan produk susu yaitu 2.32 Albert et al . 2009. Lisin berfungsi sebagai bahan dasar antibodi darah, memperkuat sistem sirkulasi, mempertahankan pertumbuhan sel-sel normal bersama prolin, dan vitamin C akan membentuk jaringan kolagen, menurunkan kadar trigliserida darah yang berlebih. Kekurangan lisin dapat menyebabkan mudah lelah, sulit konsentrasi, rambut rontok, anemia, pertumbuhan terhambat dan kelainan reproduksi Edison 2009.

4.7 Stabilitas Produk Selama Penyimpanan

Pada pengujian stabilitas ini formula yang dilanjutkan ke tahap penyimpanan menggunakan metode Arhenius untuk pendugaan umur simpan adalah formula yang memiliki nilai sensori tertinggi dan aktivitas antioksidan terbaik yaitu A131. Penyimpanan minuman dilakukan pada tiga tingkat variasi suhu, yaitu suhu 30 o C, 35 o C, dan 45°C selama 60 hari dan dikemas menggunakan aluminium foil.

4.7.1 Pengaruh penyimpanan terhadap aktivitas antioksidan serbuk

minuman fungsional kerang pisau Selama proses pengolahan dan penyimpanan, mutu pangan akan mengalami perubahan karena adanya interaksi dengan berbagai faktor, baik faktor lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Produk formula A131 yang memiliki aktivitas antioksidan terbaik diuji stabilitasnya terhadap waktu penyimpanan. Hasil pengamatan aktivitas antioksidan produk formula A131 pada tiga tingkat suhu yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 11. Pada awal penyimpanan aktivitas antioksidan serbuk minuman fungsional sebesar 1.107,08 ppm setelah disimpan selama 60 hari terjadi penurunan aktivitas pada suhu 30 o C sebesar 1.410,13 ppm, suhu 35 o C sebesar 2.095,15 ppm dan pada suhu 45 o C sebesar 2.145,04 ppm. Perbedaan suhu dan cahaya dapat mengubah mekanisme aksi beberapa antioksidan sehingga berpengaruh terhadap efektivitas antioksidan selain itu kandungan senyawa aktif yang terdapat pada jahe sebagian besar adalah gingerol yang selama penyimpanan dapat terdehidrasi menjadi shogaol Koswara 1995. Shogaol dapat mengalami reaksi pemecahan menjadi retroladol dan terbentuk senyawa zingeron dan hexanal. Komponen aktif jahe menjadi turunannya dapat menyebabkan penurunan aktivitas antioksidan selama penyimpanan. Hasil analisis t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata terhadap aktivitas antioksidan serbuk minuman fungsional selama penyimpanan dengan suhu yang berbeda. Dengan mempertimbangkan perubahan aktivitas antioksidan selama penyimpanan disarankan produk disimpan pada suhu rendah untuk meminimalisir penurunan aktivitas antioksidan.

4.7.2 Vitamin C

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kadar vitamin C serbuk minuman fungsional yaitu 0,27 mg100 g serbuk minuman fungsional. Adanya kandungan vitamin C pada produk minuman fungsional dikarenakan adanya penambahan asam jawa dan jeruk lemon. Vitamin C dapat juga berfungsi sebagai antioksidan, karena merupakan suatu donor elektron dan agen pereduksi, dengan mendonorkan elektronnya, vitamin ini mencegah senyawa-senyawa lain agar tidak teroksidasi. Selama penyimpanan kadar vitamin C serbuk minuman fungsional mengalami penurunan. Pada awal penyimpanan menunjukkan bahwa kadar vitamin C serbuk minuman fungsional yaitu 0,27 mg100 g serbuk minuman fungsional dan setelah penyimpanan menjadi 0,21 mg100 g serbuk minuman fungsional. Penurunan kadar vitamin C dipengaruhi oleh suhu penyimpanan. Menurut Winarno 2008, vitamin C adalah vitamin yang paling tidak stabil di 500 1000 1500 2000 2500 suhu 30 suhu 35 suhu 45 ppm 2.095,15 b Gambar 11 Perubahan aktivitas antioksidan selama penyimpan 1.410,13 a 2.145,14 c