6
Menurut  Rukmana  1996,  setelah  proses  panen  selesai,  belimbing  dikirim  ke  tempat proses  pelepasan  buah  dari  pembungkus,  selanjutnya  dilakukan  proses  pembersihan,  sortasi
dan  grading  pengelompokan.  Kegiatan  sortasi  meliputi  pembuangan  dan  pemisahan  buah yang busuk atau berkualitas rendah dari belimbing  yang  mempunyai  kriteria baik,  sedangkan
grading  dikerjakan  berdasarkan  warna  kulit,  ukuran  buah,  dan  kemulusan  buah.  Selama  ini proses  sortasi  dan  grading  dilakukan  secara  manual  sehingga  dapat  mempengaruhi  mutu  dan
umur simpan dari buah belimbing tersebut. Kemudian proses selanjutnya yaitu buah diletakan pada  wadah-wadah  yang  terbuat  dari  kayu  atau  bambu  untuk  dilakukan  proses  transportasi.
Dalam  proses  transportasi  harus  diperhatikan  beberapa  akibat  yang  dapat  menyebabkan belimbing mengalami kerusakan secara fisik, untuk itu diperlukan bahan-bahan yang berfungsi
untuk  mengurangi  terjadinya  benturan  langsung  terhadap  buah.  Umur  simpan  sampai  kepada konsumen juga merupakan hal penting, sehingga saat buah siap dikonsumsi, buah tidak busuk
ataupun rusak fisiknya.
C. Respirasi Buah-buahan
Setelah buah dan sayuran dipanen, aktivitas respirasi masih terus berlanjut sehingga proses penanganan  terhadap  buah  dan  sayuran  tetap  diperhatikan.  Proses  pengemasan  menjadi  salah
satu  bagian  yang  penting  dalam  mengontrol  aktivitas  respirasi  dari  komoditi  pertanian. Karbondioksida  dan  uap  air  merupakan  hasil  dari  respirasi  aerobik,  sedangkan  produk
fermentasi  yaitu  etanol,  acetaldehyde  dan  asam  organik  juga  dihasilkan  selama  respirasi anaerobik  Alexander et al., 1990 . Dapat dilihat pada Gambar 3 proses pertukaran gas dan zat
lainnya yang terjadi dari film kemasan. O
2
CO
2
H
2
O + Energi panas dan ATP
film kemasan produk
Gambar 3. Model pertukaran gas, air, dan enrgi pada film kemasan Kebanyakan  buah  menunjukkan  peningkatan  respirasi  yang  tajam  dan  cepat  setelah
panen  atau  peningkatan  respirasi  klimaterik.  Sedangkan  buah  yang  tidak  menunjukkan peningkatan respirasi secara cepat digolongkan repirasi non klimaterik Wan dan Lam, 1984.
Respirasi  dibedakan  dalam  tiga  tingkat  menurut  Phan  1986,  antara  lain  pemecahan polisakarida  menjadi  gula  sederhana,  oksidasi  gula  menjadi  asam  piruvat,  dan    transformasi
piruvat dan asam-asam organik lainnya secara aerobik menjadi CO
2
, air, dan energi. Formula sederhana dari respirasi, yaitu :
C
6
H
12
O
6
+   6 O
2
→     6 CO
2
+      6 H
2
0    +   energi panas dan ATP
gula          oksigen       karbon dioksida         air
Terdapat  dua  aspek  yang  mempengaruhi  umur  simpan  buah,  yaitu  aspek  internal kecepatan  respirasi  dan  eksternal  suhu  penyimpanan,  kelembaban  relatif,  muatan  inisial
mikroba, plastik atau jenis kemasan, volume dan luasan, derajat persiapan, varietas produk dan kondisi  pertumbuhan,  kematangan  dan  tipe  jaringan,  komposisi  atmosfer  dan  suhu.  Respirasi
dapat diartikan sebagai pembakaran yang terjadi pada suhu ruang dan pada penyimpanan suhu rendah Kader et al., 1989.
7
Menurut  Shiesh  1987,  laju  produksi  etilen  belimbing  adalah  0.1-1.0  mgkgjam, termasuk  buah  yang  memiliki  laju  produksi  etilen  paling  kecil  dibandingkan  buah  lainnya.
Demikian juga laju respirasi yang terjadi tidak berjalan dengan cepat dan tidak perlu perlakuan khusus  untuk  memperpanjang  umur  simpan  dan  mempertahankan  mutu  dengan  baik.  Namun
tetap  diperhatikan  kondisi  pengaturan  laju  respirasi  seperti  suhu  ruang  penyimpan  serta  jenis dan  model  kemasannya.  Laju  produksi  etilen  buah  belimbing  termasuk  rendah,  pada  suhu
20
o
C  produksinya  3  µl  C
2
H
4
kg.h  bergantung  pada  tingkat  kematangan.  Produksi  etilen tertinggi terjadi setelah 20 hari penyimpanan pada suhu 20
o
C dan akan berhubungan dengan kerusakan buah. Laju respirasi buah belimbing seperti pada Tabel 3, laju respirasi ini berbeda
bergantung pada jenis atau varietas buah dan tingkat kematangannya Shiesh et al., 1987. Tabel 3. Laju respirasi buah belimbing
No. Temperatur
o
C Laju respirasi mg CO
2
kg.h 1.
5 10 - 19
2. 10
15 - 29 3.
15 19 - 34
4. 20
37 - 92 Sumber: Shiesh et al., 1987
D. Pengemasan dan Penyimpanan Buah Segar