Panen dan Pascapanen TINJUAUAN PUSTAKA

4 teratur dapat menyembuhkan berbagai penyakit Nutrisi yang terkandung di dalam buah belimbing manis dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan nutrisi 100 gram buah belimbing manis Sumber : USDA Nutrient Database 2010

B. Panen dan Pascapanen

Pemanenan buah belimbing berdasarkan pada tujuan pemasaran atau permintaan konsumen, serta beberapa indeks warna buah yang mengindikasikan tingkat ketuaan belimbing. Indeks 1 berwarna hijau tua merupakan buah yang belum matang dan belum siap untuk dipasarkan. Indeks 2 berwarna hijau dan sedikit kekuningan merupakan buah matang dan sesuai untuk diekspor. Indeks 3 berwarna kuning melebihi warna hijau, buah matang dan sesuai untuk diekspor melalui udara. Indeks 4 berwarna kuning dominan dibandingkan hijau, buah matang dan sesuai untuk diekspor melalui udara. Indeks 5 warna kuning dengan sedikit warna hijau, buah matang sesuai untuk pasaran lokal. Indeks 6 warna kuning, buah matang dan sesuai untuk pasar lokal. Indeks 7 berwarna oranye, buah terlalu matang dan tidak sesuai untuk dipasarkan. Pemetikan buah pada waktu yang tepat menghasilkan belimbing yang enak dan warna buah sangat menarik. Waktu yang tidak tepat dalam melakukan pemanenan dapat menurunkan kualitas buah belimbing, misalnya rasa asam dan sepat, warna kurang menarik, dan jika terlalu lama dipanen maka buah akan keriput dan warnanya pucat FAMA, 2005. Indeks warna kematangan belimbing dapat dilihat pada Gambar 2. Komponen Kadar Energi kJ 31.80 Karbohidrat g 6.73 Lemak g 0.33 Gula g 3.98 Diet serat g 2.80 Kalium mg 133.00 Fosfor mg 12.00 Seng mg 0.12 Vitamin C mg 34.40 Folat mg 12.00 Protein g 1.04 Asam pantotenat mg 0.39 Vitamin B1 mg 0.03 Vitamin B2 mg 0.02 Serat mg 0.90 Kalsium mg 8.00 Besi mg 0.80 5 Indeks 1 Indeks 2 Indeks 3 Indeks 4 Indeks 5 Indeks 6 Indeks 7 Gambar 2. Indeks warna kematangan buah belimbing FAMA, 2005 Belimbing yang telah berbuah dan siap dipetik tidak bergantung pada musim, masa panen dilakukan tiga sampai empat kali per tahun, dimana panen raya terjadi pada bulan Juli sampai Agustus FAMA, 2005. Belimbing merupakan buah klimaterik, hal ini dikarenakan buah mengalami peningkatan puncak pematangan setelah proses pemetikan Eskin et al., 1971. Buah belimbing memiliki beberapa ciri jika telah masak, antara lain ukurannya besar hingga maksimal, warna berubah dari hijau menjadi kuning atau merah, kulitnya mengkilap dan daging sirip tampak penuh Widyastuti et al., 1992. Waktu yang tepat untuk melakukan pemanenan yaitu pada pagi hari, saat buah masih segar dan sinar matahari yang tidak berlebihan. Untuk menjaga mutu dan kualitas dari buah belimbing maka proses pemetikan harus dilakukan secara hati-hati, dianjurkan pada saat proses pelepasan belimbing dari pembungkusnya dilakukan di tempat yang teduh. Warna buah matang pada beberapa varietas belimbing dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Warna matang beberapa varietas belimbing No Varietas Warna buah matang 1 Demak Kapur Putih 2 Demak Kunir Kuning keemasan 3 Demak Jingga Kuning kemerah-merahan 4 Sembiring Kuning 5 Dewi Kuning kemerah-merahan 6 Siwalan Kuning keemasan 7 Bangkok Kuning kemerah-merahan Sumber : Rukmana 1996 6 Menurut Rukmana 1996, setelah proses panen selesai, belimbing dikirim ke tempat proses pelepasan buah dari pembungkus, selanjutnya dilakukan proses pembersihan, sortasi dan grading pengelompokan. Kegiatan sortasi meliputi pembuangan dan pemisahan buah yang busuk atau berkualitas rendah dari belimbing yang mempunyai kriteria baik, sedangkan grading dikerjakan berdasarkan warna kulit, ukuran buah, dan kemulusan buah. Selama ini proses sortasi dan grading dilakukan secara manual sehingga dapat mempengaruhi mutu dan umur simpan dari buah belimbing tersebut. Kemudian proses selanjutnya yaitu buah diletakan pada wadah-wadah yang terbuat dari kayu atau bambu untuk dilakukan proses transportasi. Dalam proses transportasi harus diperhatikan beberapa akibat yang dapat menyebabkan belimbing mengalami kerusakan secara fisik, untuk itu diperlukan bahan-bahan yang berfungsi untuk mengurangi terjadinya benturan langsung terhadap buah. Umur simpan sampai kepada konsumen juga merupakan hal penting, sehingga saat buah siap dikonsumsi, buah tidak busuk ataupun rusak fisiknya.

C. Respirasi Buah-buahan