Pengemasan dan Penyimpanan Buah Segar

7 Menurut Shiesh 1987, laju produksi etilen belimbing adalah 0.1-1.0 mgkgjam, termasuk buah yang memiliki laju produksi etilen paling kecil dibandingkan buah lainnya. Demikian juga laju respirasi yang terjadi tidak berjalan dengan cepat dan tidak perlu perlakuan khusus untuk memperpanjang umur simpan dan mempertahankan mutu dengan baik. Namun tetap diperhatikan kondisi pengaturan laju respirasi seperti suhu ruang penyimpan serta jenis dan model kemasannya. Laju produksi etilen buah belimbing termasuk rendah, pada suhu 20 o C produksinya 3 µl C 2 H 4 kg.h bergantung pada tingkat kematangan. Produksi etilen tertinggi terjadi setelah 20 hari penyimpanan pada suhu 20 o C dan akan berhubungan dengan kerusakan buah. Laju respirasi buah belimbing seperti pada Tabel 3, laju respirasi ini berbeda bergantung pada jenis atau varietas buah dan tingkat kematangannya Shiesh et al., 1987. Tabel 3. Laju respirasi buah belimbing No. Temperatur o C Laju respirasi mg CO 2 kg.h 1. 5 10 - 19 2. 10 15 - 29 3. 15 19 - 34 4. 20 37 - 92 Sumber: Shiesh et al., 1987

D. Pengemasan dan Penyimpanan Buah Segar

Menurut Sacharow dan Griffin 1980, Pengemasan pangan adalah suatu rancangan struktur yang digunakan sebagai wadah produk pangan yang ditujukan untuk mempermudah transportasi, melindungi produk dari kontaminasi, melindungi produk dari kerusakan atau degradasi, serta sarana yang tepat unuk penjualan produk. Pengemasan buah-buahan dan sayuran adalah usaha untuk menempatkan komoditas ke suatu wadah yang memenuhi syarat sesuai kriteria buah dan sayur, sehingga mutunya tetap terjaga dan akhirnya saat komoditas tersebut diterima konsumen memiliki nilai jual yang tinggi. Bahan kemasan memberikan kontribusi yang besar terhadap pemasaran buah-buahan dan sayuran segar apabila mampu menahan kehilangan air Sacharow dan Griffin, 1980. Salah satu cara menahan kadar air dengan melakukan penyimpanan di tempat dingin, buah belimbing dapat bertahan selama 3-4 minggu yang disimpan pada suhu 5-10 o C dan tahan selama 4-5 hari untuk penyimpanan pada suhu 20 o C. Penyimpanan dingin adalah proses pengawetan bahan dengan cara pendinginan dibawah suhu optimum penyimpanan dan diatas titik bekunya. Penyimpanan pada suhu rendah mampu mempertahankan kualitas bahan dan memperpanjang masa simpan hasil pertanian karena dapat menurunkan proses respirasi, memperkecil transpirasi dan menghambat mikroba. Akan tetapi perlu diperhatikan terjadinya chilling injury selama penyimpanan dingin untuk buah buahan. chilling injury CI pada buah belimbing muda yang disimpan pada suhu 5 o C terjadi setelah 5 minggu penyimpanan Wan dan Lam, 1984. Gejala CI tersebut terjadi ketika buah dikembalikan pada suhu ruang, dimana terjadinya peningkatan laju kehilangan air dan perubahan warna kulit. Selain itu tekstur buah mengalami perubahan yang sangat cepat oleh modifikasi dinding sel akibat aktivitas enzim. Batas kritis penyimpanan dingin adalah pada suhu 10 o C karena penyimpanan pada suhu 15 o C menunjukkan tidak ada pengaruh pada pematangan buah, sedangkan penyimpanan pada suhu yang lebih rendah mempercepat terjadinya CI Ali et al., 2004. 8 Gambar 4. Kerusakan belimbing selama penyimpanan dingin Sumber : Google picture.com

E. Konsentrasi Gas O