Produk Agroindustri Kelapa Strategi pemasaran produk agroindustri kelapa berorientasi ekspor

Di dalam 100 gram daging kelapa segar, terkandung 41,6 lemak, 36,3 air, 13,0 karbohidrat, 4,5 protein, 3,6 serat, 17 zat besi Fe 2 O 3 , 1 mineral, 0,24 pospor P 2 P 5 , 0,01 kalsium CaO. Selain itu, di dalam 100 gram daging kelapa segar juga mengandung vitamin B1 sebesar 15 IU, vitamin C 1 IU, dan sedikit vitamin A dan vitamin E yaitu sebesar 0,2 IU Setyamidjaja, 1995. Komoditi kelapa memerankan peranan penting untuk kehidupan masyarakat dan devisa negara terutama di daerah tropis. Menurut Aswani dan Darwis 1995, selain sebagai sumber minyak nabati, berbagai kegunaan dari bagian tanaman kelapa menyebabkan tanaman ini mempunyai kedudukan khas di dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan pohon kelapa dikenal sebagai pohon kehidupan tree of life.

2.2 Produk Agroindustri Kelapa

Kelapa dijuluki pohon kehidupan, karena setiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan. Bunga kelapa menghasilkan nira kelapa yang dapat menghasilkan gula merah gula kelapa; Daging buah kelapa dapat menghasilkan kopra, minyak kelapa, santan, dan kelapa parut kering desiccated coconut ; Sabut kelapa dapat menghasilkan coir fiber, keset, sapu, matras, dan bahan pembuat spring bed ; Tempurung kelapa dapat dimanfaatkan menjadi arang tempurung, karbon aktif, dan kerajinan tangan; Air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan cuka, nata de coco, kecap, dan minuman berenergi; Batang kelapa dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan kerangka atau atap; Daun kelapa dapat menghasilkan lidi untuk sapu serta barang anyaman sebagai dekorasi; Akar kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna dan obat-obatan Jamaran, 2009. Usaha pengolahan kelapa saat ini yang banyak dilakukan di Indonesia sebagian besar masih merupakan penerapan dalam bentuk diversifikasi vertikal dari daging buah kelapa, meskipun seluruh bagian dari tanaman ini dapat diolah dalam skala industri untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat, seperti yang dapat dilihat pada pohon industri kelapa pada Gambar 4. Bunga kelapa yang belum mekar dapat disadap untuk menghasilkan nira kelapa. Nira ini digunakan sebagai bahan baku produk gula kelapa, selain itu bunga kelapa juga digunakan untuk kerajinan hiasan dinding dan dekorasi. Pelepah kelapa dapat dibuat sebagai kerajinan, seperti topi dan kipas. Air kelapa, selain dapat diminum langsung dapat diolah menjadi sirup, nata de coco, kecap, minuman isotonik dan lain-lain. Tempurung kelapa dapat dimanfaatkan berbagai industri seperti arang dan karbon aktif yang berfungsi untuk mengabsorbsi gas selain sebagai barang kerajinan, alat rumah tangga dan barang- barang seni lainnya, seperti ikat pinggang, gelang, sendok, asbak, kancing dan hiasan dinding. Sabut kelapa dapat dijadikan sebagai bahan baku aneka industri, seperti karpet, sikat, bahan pengisi jok mobil, tali dan lain-lain. Sabut gabus kelapa dapat dibuat pot bunga. Sabut berkaret bisa dibuat batako dan kasur. Pemanfaatan sabut kelapa yang tidak kalah menarik adalah sebagai cocopeat yaitu sabut kelapa yang diolah menjadi butiran-butiran gabus sabut kelapa. Cocopeat dapat menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk serta dapat menetralkan keasaman tanah. Karena sifat tersebut, sehingga cocopeat dapat digunakan sebagai media yang baik untuk pertumbuhan tanaman hortikultura dan media tanaman rumah kaca. Daging kelapa dapat diolah kembali menjadi desiccated coconut yang merupakan produk pangan dan biasa digunakan sebagai bahan baku cookies, bakery, dan produk camilan lainnya. Selain itu daging kelapa juga dapat diolah menjadi virgin coconut oil minyak kelapa murni yang memiliki kandungan berkhasiat dalam hal kesehatan, kekebalan tubuh, dan penyembuhan berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh terdapatnya kandungan asam laurat yang tinggi di dalam minyak kelapa murni tersebut. Kopra dibuat dari bahan baku daging buah kelapa. Untuk memperoleh daging buah kelapa biasanya ditempuh dengan jalan memisahkan sabut yang merupakan pembungkus daging buah kelapa paling luar yang mempunyai ketebalan 5-10 cm. Di dalam sabut terdapat tempurung dengan tebal 3-5 mm. Di dalam tempurung terdapat daging buah yang diantarnya terdapat selaput tipis berwarna cokelat, disebut testa. Pada waktu daging buah dikeringkan dan dipisahkan dari tempurungnya maka testa akan melekat pada daging buah kelapa. Dengan menurunkan kadar air daging buah kelapa dari kurang lebih 50 ke 5 dapat diperoleh keinginan-keinginan antara lain untuk mengawetkan daging buah kelapa tersebut, mengurangi berat menjadi 52 dari bobot awal, dan mengkonsentrasikan minyak kadar minyak kopra 65-68, daging buah kelapa 54 Dirjenbun, 2006. Menurut Foale 2003, kelapa dengan kadar lemak tinggi dan asam lemak bebas rendah adalah bahan baku yang baik untuk industri minyak kelapa dan kelapa parut kering desiccated coconut . Minyak kelapa memiliki banyak kegunaan antara lain sebagai minyak masak dan shortening , lotion rambut dan badan, untuk obat lecet dan kulit terbakar, bahan pembuat sabun dan detergen, pembuatan VCO Virgin Coconut Oil, dan baru-baru ini digunakan sebagai bahan bakar pengganti solar yang disebut dengan cocodiesel atau biodiesel dari minyak kelapa. Minyak kelapa mengandung senyawa gliserida yang tersusun dari gliserol dan asam-asam lemak. Asam-asam lemak jenuh yang menyusunnya antara lain asam kaprilat, asam laurat, asam miristat, asam palmitat, dan asam stearat. Asam-asam lemak tidak jenuh yaitu asam palmitoleat, asam oleat, dan asam linoleat. Minyak kelapa dapat diolah lagi sehingga dapat menghasilkan bioenergi dan produk-produk oleokimia seperti fatty alcohol, fatty acid dan methyl ester. Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan untuk margarin, es krim, bahan pelumas, kembang gula, shampoo, sabun cuci, dan minyak rambut. Minyak kelapa kasar memiliki keunggulan dibandingkan dengan CPO yang terletak dari hasil pemrosesan yaitu oleokimia menjadi asam lemak fatty acid, alkohol berlemak fatty alkohol, dan glicerin. Pada pembuatan alkohol berlemak misalnya kandungan rantai menengah hydro carbon pada Crude Coconut Oil C-12 dan C-14 mencapai 54 sedangkan Crude Palm Oil hanya mencapai 1. Produk-produk inilah yang lebih lanjut akan diolah oleh industri sabun, deterjen, farmasi, kosmetik dan tekstil Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Sulawesi Utara, 1999. Asam laurat yang terkandung dalam minyak kelapa mempunyai peranan penting bagi kesehatan manusia. Komponen ini mempunyai kadar yang tingginya setara dengan komponen yang ada pada air susu ibu ASI yaitu kurang lebih 50. Oleh karena itu semakin tinggi asam laurat yang terkandung pada suatu minyak berarti kandungan tersebut dapat disamakan dengan produk ASI Sulistyo, 2004. Virgin Coconut Oil VCO dikenal sebagai produk agroindustri kelapa yang memiliki khasiat obat-obatan. VCO mengandung asam laurat yang tinggi 50 ke atas, yaitu lemak jenuh dengan rantai karbon C-12 yang lazim disebut dengan Medium Chain Fatty Acid MCFA. Monolaurin merupakan bentuk ubahan dari asam lemak di dalam tubuh manusia berupa senyawa monogliserida. Monolaurin dapat merusak membrane lipida lapisan pembungkus virus sehingga virus dapat mengalami pemisahan antara lain virus HIV, Herves Simplex Virus-1 HSV-1, Vasicular Stomatitis Virus VSV, Visna Virus Cytomegalovirus CMV, dan influenza. Bakteri pathogen yang dapat dinon-aktifkan oleh monolaurin adalah Listeria monocytogenes dan Heliobacter pylorid bakteri penyebab sakit maag serta protozoa seperti Giardia lumblia Fife, 2004. Teknologi pengolahan kelapa pada tingkat petani masih sangat sederhana. Beberapa lokasi ada yang telah memperkenalkan teknologi yang lebih baik pada tingkat petani sehingga mampu menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah besar. Umumnya kondisi pasar belum berpihak kepada petani. Masalah akses, antara lain informasi, dana, teknologi, dan pasar terbuka menyebabkan hal ini. Sehingga nilai tambah yang lebih besar yang seharusnya mereka dapatkan belum dapat dinikmati petani. Industri yang mengolah hasil kelapa sebagian besar memproduksi dalam bentuk minyak kelapa kasar atau minyak goreng. Sebagian besar skala usaha industri pengolah masih didominasi oleh usaha kecil dan menengah. Hanya sekitar 8 yang merupaka industri skala besar Jamaran, 2009. diolah dari Dekindo 2010c dan Balitbang Pertanian 2007 Gambar 4. Pohon Industri Kelapa Kelapa Batang Sabut Berkaret Cocopeat Bahan Bangunan Furniture Sabut Kelapa Arang Tempurung Tepung Tempurung Karbon Aktif Briket Kelapa Asap Cair Daging Kelapa Tempurun Kopra Bungkil Kopra Minyak Kelapa Crude Coconut Oil Refined Coconut Oil Pakan Ternak Daging Kelapa Parut Desiccated Coconut Coconut Milk and Powder Virgin Coconut Oil Air Pelepah Lidi Helai Daun Barang Kerajinan Minuman dari Kelapa Kecap Kelapa Asam Cuka Nata de Coco Barang Kerajinan Barang Kerajinan Bunga Buah Kelapa Daun Bunga Utuh Nira Gula Kelapa Sirup Kelapa Barang Kerajinan Kecap Kelapa Minyak Goreng Media Tumbuh Tanaman Jok Kursi Karpet Akar Pewarna Obat- obatan

2.3 Pemasaran dan Riset Pemasaran