Kesimpulan Strategi pemasaran produk agroindustri kelapa berorientasi ekspor

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Indonesia merupakan negara dengan luas areal kelapa terbesar di dunia dan juga merupakan negara yang menghasilkan kelapa dalam jumlah terbanyak di dunia. Hal ini menjadikan Indonesia berpeluang menghasilkan berbagai macam produk agroindustri kelapa dengan jumlah besar yang mana tidak hanya dapat dikonsumsi untuk pasar domestik namun juga dapat dipasarkan di pasar ekspor. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian ini, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan produk prospektif agroindustri kelapa untuk dikembangkan di pasar ekspor adalah kontinuitas bahan baku, nilai tambah produk, peluang pasar, kualitas produk, saluran pemasaran, dan teknologi proses. Hasil pemilihan produk prospektif dengan Metode Perbandingan Eksponensial menunjukkan bahwa produk agroindustri kelapa yang prospektif dikembangkan di pasar ekspor secara berturut-turut adalah desiccated coconut, minyak kelapa, dan virgin coconut oil. Penentuan pasar potensial perlu mempertimbangkan faktor-faktor antara lain peluang pasar, tingkat persaingan, kecenderungan permintaan, dan kebijakan pemerintah. Hasil pemilihan pasar potensial dengan menggunakan metode AHP menunjukkan bahwa pasar potensial utama desiccated coconut adalah China, urutan kedua dan terakhir adalah Germany dan Pakistan. Pasar potensial utama minyak kelapa juga China, dengan urutan kedua dan terakhir adalah USA dan Korea. Sedangkan untuk produk VCO, Indonesia masih mengekspor produk VCO tersebut dalam jumlah sangat kecil, yaitu sekitar 500 kg sampai dengan 1000 kg per tahunnya, sehingga pasar potensial VCO Indonesia diperoleh dari data ekspor VCO Filipina sebagai market leader ekspor VCO. Negara yang menjadi pasar potensial ekspor VCO Indonesia adalah negara Amerika, karena negara tersebut merupakan negara yang paling besar mengimpor VCO dari Filipina dengan jumlah pembelian yang dilakukan lebih dari 50 total ekspor VCO Filipina, yaitu sebesar 1082 ton pada tahun 2009. Selain itu, Amerika merupakan negara dengan industri produk kesehatan dan kosmetik terbanyak di dunia, yaitu masing-masing sebesar 88.452 dan 13.584 unit, yang mana VCO sendiri aplikasinya sebagian besar untuk produk kesehatan dan kosmetik. Berdasarkan posisi agroindustri desiccated coconut DC yang berada pada posisi dogs pada analisis matriks BCG, yang berada pada sel V pada matriks IE dan berdasarkan alternatif strategi yang dibuat pada matriks SWOT yang dilakukan, strategi pemasaran yang dapat dilakukan dalam menghadapi persaingan untuk meningkatkan ekspor DC Indonesia adalah dengan meningkatkan efisiensi proses agar dapat memperkecil biaya dan meningkatkan keuntungan, meningkatkan kualitas produk terutama dari segi sifat higienisnya dikarenakan desiccated coconut merupakan produk yang 100 penggunaannya untuk memproduksi pangan sehingga dapat memenuhi permintaan pasar ekspor yang semakin meningkat, meningkatkan kemudahan birokrasi dalam proses ekspor-impor dengan meningkatkan tingkat keamanan di pelabuhan, pemberian kemudahan dalam hal perizinan, serta pemberian kepercayaan yang mudah dalam mengeluarkan LC guna mengatasi ancaman utama yang mana impor dari Singapore lebih mudah, memperluas daerah pemasaran ke pasar-pasar yang baru tumbuh seperti Eropa Timur, Arab, China, dan Rusia, dan mengembangkan produk sehingga bernilai tambah seperti cookies, biscuits, bakery. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan dalam menghadapi persaingan untuk meningkatkan ekspor minyak kelapa Indonesia, berdasarkan analisis matriks BCG yang berada pada posisi cash cow, matriks IE yang berada pada sel V, dan matriks SWOT yang telah dilakukan, adalah dengan melakukan peremajaan wilayah areal kelapa Indonesia, meningkatkan kemudahan birokrasi ekspor produk agroindustri kelapa Indonesia pada khususnya, memperluas daerah pemasaran ke pasar-pasar yang baru tumbuh seperti Eropa Timur, Arab, China, dan Rusia, mempromosikan minyak kelapa sebagai minyak yang tidak berbahaya dan memiliki kandungan kolesterol rendah, serta mengembangkan produk antara lain menjadi produk oleochemicals dan produk pangan seperti minyak goreng, mentega, dan lainnya sehingga lebih bernilai tambah. Virgin coconut oil VCO yang berada pada sel V pada matriks IE dan berdasarkan alternatif strategi hasil dari matriks SWOT, strategi pemasaran yang sebaiknya dilakukan dalam menghadapi persaingan untuk meningkatkan ekspor VCO adalah dengan meningkatkan kualitas produk dan menyetarakan kualitas produk VCO dengan VCO Filipina sebagai market leader yaitu memproduksi VCO dengan kandungan Asam Laurat sebesar 65, mempermudah birokrasi ekspor produk kelapa Indonesia pada khususnya, menciptakan lembaga dari pemerintah yang mengatur produk VCO industri kecil dan petani untuk diekspor, meningkatkan promosi dengan memperkenalkan produk VCO sebagai produk kesehatan high quality organic and natural process ke negara-negara potensial, menjalin kemitraan dengan negara luar USA, negara-negara Eropa yang dibantu oleh pemerintah, mengembangkan produk menjadi produk turunannya seperti produk kosmetik, produk spa, minyak gosok, dan lainnya sehingga lebih bernilai tambah.

5.2 Saran