Virgin Coconut Oil VCO

dengan urutan kedua dalam ekspor minyak kelapa Indonesia dikarenakan USA merupakan negara pengimpor terbesar di dunia yang pada tahun 2009 total impornya mencapai 484.341 ton dari total impor minyak kelapa seluruh dunia sebesar 1.844.692 ton. China memang patut menjadi negara potensial utama dalam ekspor minyak kelapa Indonesia, karena selain jumlah impornya yang besar, sejak adanya CAFTA China-Asean Free Trade Area, perdagangan luar negeri antara China- Indonesia juga semakin mudah dan semakin lancar. Gambar 20. Urutan Prioritas Pasar Potensial Minyak Kelapa

c. Virgin Coconut Oil VCO

Ekspor Virgin Coconut Oil VCO yang dilakukan oleh agroindustri kelapa di Indonesia masih dalam volume yang kecil, yaitu sekitar 500-1000 ton per tahunnya. Hal ini menyebabkan sulitnya mengetahui berapa jumlah ekspor keseluruhan VCO yang dilakukan oleh Indonesia dan kemana saja tujuan pasar ekspornya. Oleh karena itu, dalam pemilihan pasar potensial ekspor VCO ini menggunakan data dari ekspor negara Filipina sebagai market leader dari ekspor VCO dunia. Dengan demikian, dapat diperkirakan atau diestimasi pasar tujuan ekspor VCO Indonesia dengan tujuan utamanya adalah kepada negara sebagai pasar yang paling besar volume impornya dari Filipina. Berdasarkan data lapang yang diperoleh di Asean Pasific Coconut Community APCC Jakarta, total ekspor VCO Filipina pada tahun 2009 sebesar 1805 ton dengan negara tujuan yaitu USA 1082 ton, Canada 496 ton, Germany 56 ton, Belgium 41 ton, Australia 23 ton, dan negara- negara lainnya 107 ton. Hal ini menunjukkan bahwa negara USA merupakan pasar potensial utama dengan total impor VCO dari Filipina terbesar sebesar 1082 ton. Hal ini dapat terjadi karena negara- negara maju seperti USA, Canada, Germany merupakan negara yang memiliki kehidupan sosial lifestyle yang modern sehingga memiliki banyak industri kosmetik kecantikan, serta mementingkan kesehatan. Sesuai dengan fungsi dan manfaat dari VCO sebagai bahan yang dapat diproses kembali untuk dijadikan produk-produk kesehatan ataupun sebagai produk yang langsung dikonsumsi sebagai produk kesehatan dan penyembuhan penyakit, serta sebagai bahan baku produk kosmetik dan produk spa, juga sebagai bahan ingredients pembuatan sabun, shampoo, lipbalm, fragarance , dan lainnya. Negara Indonesia saja berdasarkan data yang diperoleh dari Monalisa 2011, pasar kosmetik Indonesia diestimasikan penjualannya mencapai US 1,34 miliar sepanjang 2010, tumbuh rata-rata 6 setiap tahun. Hal ini menunjukkan potensi yang besar bagi penjualan VCO ke depannya, terutama bagi negara-negara dengan industri kosmetik yang besar, terutama USA sebagai negara dengan industri kosmetik terbanyak dan terbesar di dunia dengan jumlah yang dapat dilihat pada Tabel 16. Bahkan di negara USA dan negara-negara Eropa, VCO juga dijadikan sebagai produk pangan berupa salad dressing, bahan ingredients pembuatan cake dan eskrim. Penggunaan VCO di pasar dunia pada umumnya sebesar 70 diaplikasikan untuk non pangan dan 30 diaplikasikan untuk pangan. Hal ini menjadi salah satu penunjang banyaknya VCO yang dapat diimpor oleh USA untuk kemudian diaplikasikan dan diolah kembali untuk dijadikan produk-produk kesahatan dan kosmetik. Tabel 16. Jumlah Industri Kosmetik dan Kesehatan di USA Industry or Stores Number of Establsihments Sales, Shipments, Receipts 1.000 Retail trade 1.128.112 3.917.663.456 Health and personal care stores 88.452 234.026.783 Cosmetics, beauty supplies, and perfume stores 13.584 10.310.542 Sumber: U. S. Census Bureau, 2007 Economic Census

4.3 Strategi Pemasaran