desiccated coconut yang tidak banyak berkembang dengan total skor terendah yaitu 0,15. Hal ini
menunjukkan meskipun bahan baku kita melimpah, namun jika aplikasi dari produk desiccated coconut
tidak banyak berkembang, pasar suatu saat akan bosan dan ini bisa menjadi kelemahan utama yang menyebabkan penurunan penjualan desiccated coconut di pasar ekspor.
2. Analisis External Factor Evaluation EFE
Analisis eksternal industri desiccated coconut DC terdiri dari faktor peluang dan ancaman yang dapat dilihat pada Tabel 22. Masing-masing faktor yang mempengaruhi dijelaskan sebagai
berikut:
a. Faktor Peluang
Faktor peluang yang dimiliki agroindustri desiccated coconut di Indonesia pada umumnya adalah sebagai berikut:
1 Permintaan Pasar Ekspor Cukup Besar dan Cenderung Naik
Permintaan produk desiccated coconut untuk dunia masih cukup besar. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah estimasi konsumsi dari produk desiccated coconut untuk seluruh
dunia yang cenderung naik dari tahun 2005 hingga 2009 yaitu dari 167.602 ton sampai dengan 201.815 ton meskipun antara rentan waktu tersebut masih terjadi turun-naik. Bahkan
estimasi konsumsi dunia untuk produk desiccated coconut dari tahun 2008 ke tahun 2009 meningkat sampai dengan 12,3. Selain itu, jumlah volume impor dunia untuk produk
desiccated coconut juga cenderung naik dari tahun 2005 sampai dengan 2009, yaitu dari
222.850 ton sampai dengan 362.359 ton APCC, 2009. Data estimasi konsumsi dan volume impor desiccated coconut dunia dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Data Estimasi Konsumsi dan Total Impor Desiccated Coconut Dunia Tahun
Volume Konsumsi MT Volume Impor MT
2005 167.602
222.850 2006
236.156 244.379
2007 186.004
288.533 2008
179.670 262.677
2009 201.815
362.359
2 Perdagangan Global Semakin Terbuka Luas
Era perdagangan bebas merupakan peluang yang sangat mendukung pengembangan agroindustri desiccated coconut. Pada era ini, arus barang, jasa, modal, teknologi, serta
sumber daya alam dengan bebas melintas dari satu negara ke negara yang lain. Hal ini akan memberikan peluang yang sangat baik untuk ekspor produk desiccated coconut ke manca
negara, baik untuk pasar potensial di wilayah Asia, maupun untuk pasar potensial di wilayah Eropa dan Amerika. Selain itu, dengan adanya CAFTA China-Asean Free Trade Area juga
menjadi peluang bagi perusahaan agroindustri kelapa Indonesia untuk memperluas pasaranya ke luar negeri, dan terbukanya pasar ekspor sebagai konsekuensi pemberlakuan sistem
perdagangan bebas menyebabkan berbagai hambatan ekspor berkurang.
3 Peningkatan Jumlah Penduduk Dunia
Jumlah penduduk dunia semakin hari semakin bertambah. Berdasarkan International Data Base US Census Bureau
2011, jumlah penduduk dunia pada saat ini sebesar 6.918.687.238 penduduk, meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 6.884.215.263. Dengan jumlah
penduduk yang meningkat tersebut, saat ini China merupakan negara dengan penduduk terbanyak yaitu sebesar 1.336.718.015 penduduk, disusul negara India dengan 1.189.172.906
penduduk, dan United States sebesar 313.232.044 penduduk. Bertambahnya jumlah penduduk dunia dan semakin tingginya tingkat pendidikan masyarakat dunia secara tidak
langsung mempengaruhi peningkatan permintaan produk desiccated coconut sebagai produk pangan yang biasanya digunakan kembali untuk diolah menjadi produk makanan lain seperti
cookies , bikuit, roti, dan lainnya serta digunakan sebagai topping kue.
4 Pengembangan Industri Hilir
Masih terbuka peluang untuk mengembangkan industri hilir yang produk akhirnya dapat diekspor sehingga memberi nilai tambah yang lebih dan keuntungan yang lebih besar.
Produk hilir tersebut dapat berupa produk-produk makanan yang berbahan baku desiccated coconut
, seperti cookies, biskuit, dan produk camilan lainnya seperti yang diproduksi oleh negara potensial China.
b. Faktor Ancaman: