Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM

2. Bagaimanakah pendapatan yang diperoleh UMKM agribisnis dengan penyaluran kredit yang dilakukan Kospin Jasa pada sektor UMKM agribisnis?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui sistem penyaluran kredit yang diterapkan Kospin Jasa kepada UMKM agribisnis. 2. Menganalisis pendapatan yang diperoleh UMKM agribisnis dari penyaluran kredit yang dilakukan Kospin Jasa pada sektor UMKM agribisnis.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan informasi bagi pihak Kospin Jasa mengenai peranan koperasi dalam pengembangan UMKM agribisnis dengan bantuan penyaluran kredit yang dilakukan. 2. Memberikan masukan, baik kepada pihak perbankan, koperasi, dan UMKM untuk mengembangkan UMKM sebagai upaya pengurangan kemiskinan dan pengangguran. 3. Dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kospin Jasa cabang Bogor. UMKM agribisnis anggota Kospin Jasa adalah unit yang akan dianalisis pendapatannya sebelum dan sesudah mendapatkan bantuan kredit, dengan pertimbangan Kospin Jasa banyak menyalurkan kredit pada anggotanya. Evaluasi mengenai peranan Kospin Jasa dalam perkembangan UMKM agribisnis khususnya di Bogor adalah dengan menganalisis seberapa besar perubahan pendapatan anggota Kospin Jasa setelah mendapatkan bantuan kredit. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM

Pemberdayaan dan pengembangan UMKM merupakan upaya yang ditempuh pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan. Menurut Rudjito 2003 usaha mikro adalah usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh penduduk miskin atau mendekati miskin. Usaha mikro sering disebut dengan usaha rumah tangga. Besarnya kredit yang dapat diterima oleh usaha ini adalah Rp 50 juta. Usaha mikro ini adalah usaha produktif secara individu atau tergabung dalam koperasi dengan hasil penjualan Rp 100 juta. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha ; atau 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300 juta. Definisi Usaha Kecil menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50 juta sampai dengan paling banyak Rp 500 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha ; atau 2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300 juta sampai dengan paling banyak Rp 2,5 miliar. Usaha Menengah adalah usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500 juta sampai dengan paling banyak Rp 10 miliar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha ; atau 2. Memiliki hasil penjualan tahunan dari Rp 2,5 miliar sampai dengan paling banyak Rp 50 miliar.

2.2. Kredit