yang diterima anggota, bukan dirinya sendiri, jika koperasi berorientasi keuntungan, koperasi akan mengeksploitasi anggotanya Baga, 2003.
Salah satu jenis usaha koperasi yang selama ini sering membantu dalam perkembangan UMKM adalah koperasi simpan pinjam. Koperasi simpan pinjam
adalah salah satu bentuk koperasi yang mengumpulkan dana dari anggota dan kemudian diberikan lagi kepada anggotanya sebagai bantuan modal untuk
dimanfaatkan dalam mengembangkan usahanya. Salah satu koperasi simpan pinjam yang berhasil adalah Koperasi Simpan Pinjam Jasa Kospin Jasa yang
didirikan pada tanggal 17 Desember 1973, berpusat di Pekalongan dan telah memiliki banyak kantor cabang yang tersebar di daerah Jawa, Bali, Lampung,
termasuk Bogor.
1.2. Perumusan Masalah
Mengingat sektor UMKM mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia, maka ketersediaan modal adalah salah satu unsur yang
sangat vital untuk mendorong pertumbuhan UMKM. Akan tetapi, akses UMKM yang terbatas terhadap kredit perbankan menghambat potensi kredit, sehingga
tidak semua UMKM mendapatkan fasilitas kredit. Keterbatasan akses tersebut dikarenakan anggapan pihak perbankan bahwa UMKM tidak bankable atau tidak
layak diberikan kredit. Anggapan ini terjadi karena kurangnya informasi mengenai UMKM yang potensial, tingginya suku bunga, biaya transaksi yang
tinggi per nasabah, dan lemahnya UMKM dalam hal sumberdaya manusia, permodalan, teknologi, manajemen, dan pemasaran. Menurut Bank Indonesia
2010 sebanyak 60 juta UMKM di Indonesia belum tersentuh perbankan. Melihat kondisi yang ada, akhirnya Pemerintah Republik Indonesia
mengeluarkan inpres Nomor 6 tanggal 8 Juni 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Rill dan Pemberdayaan UMKM yang diikuti dengan Nota
Kesepahaman Bersama antara Departemen Teknis, Perbankan, dan Perusahaan Penjaminan. Nota Kesepahaman Bersama tersebut, ditandatangani oleh para pihak
yang berwenang pada tanggal 9 Oktober 2007 dengan ditandai peluncuran Penjaminan Kredit atau Pembiayaan kepada UMKM.
Kospin Jasa adalah salah satu koperasi simpan pinjam non perbankan yang aktif dalam memberikan bantuan kredit kepada pengusaha UMKM. Selain
itu, Kospin Jasa juga merupakan koperasi terbaik se-Indonesia dalam waktu dua tahun berturut-turut. Daftar koperasi terbesar dan terefisien di Indonesia dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Sepuluh Koperasi Terbesar dan Terefisien di Indonesia
No Nama Koperasi
Provinsi TOK Rp
Milyar TAK Rp
Milyar Rasio
1 Kospin Jasa
Jateng 5.253.034
1.161.056 4,52
2 Kop.
Pegawai PT.
Indosat DKI
485.993 193.619
2,37 3
KSP Kodanua DKI
222.966 65.848
3,39 4
Primkopau Mabesau DKI
193.198 101.577
1,90 5
Koperasi TKBM
Samudera Sejahtera Kaltim
160.864 28.877
5,57 6
Koperasi Warga
Semen Gresik Jatim
96.566 310.368
0,31 7
KPSBU Jabar
68.903 30.752
2,24 8
Koperasi Karyawan
PT. Astra
Internasional DKI
41.720 336.600
0,12
9 KSP
Balota Tana
Toraja Sulsel
34.612 95.616
0,36 10 Koperasi
Perikanan Laut Mina Sumitra
Jabar 30.210
16.748 1,80
Sumber : Majalah Pusat Informasi Perkoperasian 2009
Tabel 5 menjelaskan bahwa Kospin Jasa merupakan koperasi terbesar dan terefisien di Indonesia. Pada tahun 2009 Kospin Jasa menduduki peringkat
pertama dalam 10 besar koperasi terbesar dan terefisien se-Indonesia versi Majalah Pusat Informasi Perkoperasian. Hal ini dapat dilihat pada nilai Total
Omset Kumulatif TOK dan nilai Total Aset Kumulatif TAK Kospin Jasa yang lebih tinggi dari koperasi lainnya. Selain itu, keberhasilan ini juga tercapai karena
Kospin Jasa giat dalam menggerakkan para anggotanya untuk berperan aktif memajukan koperasi. Kospin Jasa senantiasa membantu para anggotanya, yang
sebagian besar adalah pengusaha kecil dan menengah UMKM, khususnya bantuan dalam permasalahan permodalan. Keberhasilan Kospin Jasa ini tidak
terlepas dari dukungan aktif para anggotanya. Selain itu, melemahnya
kepercayaan masyarakat pada pihak perbankan terutama Bank, menyebabkan masyarakat lebih memilih memindahkan asetnya pada Kospin Jasa.
Kospin Jasa hingga saat ini memiliki total aset sebesar Rp 1,5 triliun. Rp 1,2 triliun asetnya merupakan penyaluran kredit. Sekitar 90 persen dari nilai
tersebut, disalurkan kepada pelaku usaha mikro dan kecil dengan besaran mulai Rp 1 juta hingga Rp 100 juta. Hal ini dikarenakan Kospin Jasa benar-benar ingin
menjadi koperasi yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota khususnya, dan masyarakat pada umumnya melalui penyaluran kredit yang
diberikan kepada UMKM. Penyaluran kredit yang dilakukan Kospin Jasa kepada UMKM
anggotanya selama ini berlangsung sesuai dengan pengajuan dari para anggota. Kospin Jasa berusaha mencairkan setiap kredit yang diajukan anggotanya tanpa
memilih usaha mana yang lebih menguntungkan untuk diberikan bantuan kredit, baik menguntungkan bagi UMKM pemohon kredit maupun Kospin Jasa sebagai
penyalur kredit. Hal ini disebabkan anggapan Kospin Jasa bahwa setiap usaha anggotanya wajib diberikan bantuan kredit agar mampu mengembangkan usaha
bersama. Selain itu, faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian kredit yang biasanya dijadikan acuan bagi tiap pihak yang akan memberikan kredit, seperti
pendidikan pemohon, usia pemohon, tingkat pendapatan, jenis usaha, prinsip 5C, jarak lokasi usaha, lama usaha dijalankan, dan sebagainya, tidak semuanya
diperhatikan dan diteliti secara rinci oleh Kospin Jasa. Kospin Jasa Bogor telah banyak menyalurkan kredit kepada UMKM
agribisnis anggotanya sejak berdiri pada tahun 2006. Tentu saja hal ini berdampak kepada perkembangan Kospin Jasa. UMKM agribisnis anggota Kospin Jasa yang
mendapatkan bantuan kredit pun mampu mengembangkan usahanya, sehingga hal ini bisa dijadikan pertimbangan bagi UMKM atau masyarakat yang belum
menjadi anggota Kospin Jasa untuk bergabung menjadi anggota guna meningkatkan kesejahteraan.
Berdasarkan uraian di atas, maka beberapa perumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana sistem penyaluran kredit yang diterapkan Kospin Jasa kepada
UMKM agribisnis?
2. Bagaimanakah pendapatan yang diperoleh UMKM agribisnis dengan
penyaluran kredit yang dilakukan Kospin Jasa pada sektor UMKM agribisnis?
1.3. Tujuan Penelitian