BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Koperasi Simpan Pinjam Jasa Kospin Jasa Bogor yang berlokasi di Jalan Padjajaran No 38 Bogor. Bogor dipilih secara
sengaja untuk dijadikan daerah penelitian dengan pertimbangan bahwa tingkat kemiskinan Bogor paling tinggi di daerah Jawa Barat. Sedangkan Kospin Jasa
cabang Bogor dipilih karena pada Maret 2010 Kospin Jasa Bogor mendapatkan prestasi sebagai kantor cabang terbaik. Pengumpulan data dilaksanakan pada
bulan Juli hingga Oktober 2010.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi langsung di lapangan, dan
wawancara. Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang terkait, seperti pihak dari Kospin Jasa sebagai penyalur kredit, dan Kepala Bagian Operasional sebagai
narasumber. Selain itu, wawancara juga dilakukan dengan 20 UMKM anggota Kospin Jasa yang menerima bantuan kredit. Data sekunder dikumpulkan dari
berbagai literatur seperti buku, internet, arsip dari Badan Pusat Statistik BPS, Kementerian Negara Koperasi dan UMKM, Dinas Perdagangan dan Koperasi
Kota Bogor, serta literatur lainnya yang diperlukan untuk membantu dalam ketersediaan data bagi penelitian ini.
4.3. Metode Pengumpulan Data
Penentuan responden analisis peranan Kospin Jasa dilakukan dengan purposive sampling penentuan secara sengaja, dengan pertimbangan bahwa
responden yang terpilih dapat mewakili. Responden yang terpilih adalah Kepala Bagian Personalia Kospin Jasa Bogor dan 20 UMKM agribisnis anggota Kospin
Jasa. Informasi mengenai 20 UMKM agribisnis yang mendapatkan bantuan kredit didapatkan dari Kepala Bagian Personalia Kospin Jasa Bogor, dengan
pertimbangan bahwa Kepala Personalia merupakan pihak yang bisa memberikan
informasi yang relevan bagi penelitian ini. Dua puluh UMKM agribisnis penerima kredit ini terbagi menjadi tiga bagian usaha, yaitu usaha budidaya, pengolahan,
dan retail. Usaha budidaya yang dilakukan adalah ternak bebek sebanyak dua usaha, dan tiga usaha ternak ayam petelur. Usaha yang bergerak dalam bidang
pengolahan adalah empat usaha pembuatan telur asin, satu usaha pembuatan kerajinan rotan, satu usaha pembuatan kasur kapuk, dua usaha meubel, dan dua
usaha pembuatan kerajinan tangan handycraft. Sedangkan usaha retail yang diberikan bantuan adalah dua warung makan lesehan dan tiga usaha warung sate
kambing.
4.4. Atribut Pertimbangan