Pendapatan UMKM Agribisnis Berdasarkan Jarak Lokasi Usaha

UMKM. Rincian pendapatan UMKM berdasarkan jenis agunan dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Rincian Pendapatan UMKM Sebelum dan Sesudah Menerima Kredit Berdasarkan Jenis Agunan No Uraian Nilai Rata-Rata Sebelum Kredit Rp Nilai Rata-Rata Setelah Kredit Rp 1 BPKB a. Penerimaan b. Biaya c. Pendapatan a-b d. RC Ratio a:b 30.450.000 4.500.000 25.950.000 6,76 57.250.000 6.920.000 50.330.000 8,27 2 Sertifikat a. Penerimaan b. Biaya c. Pendapatan a-b d. RC Ratio a:b 258.125.000 76.988.750 181.136.250 3,35 480.000.000 131.050.000 348.950.000 3,66 3 a. Total Penerimaan b. Total Biaya c. Total Pendapatan a-b d. RC Ratio Total a:b 288.575.000 81.488.750 207.086.250 3,54 537.250.000 137.970.000 399.280.000 3,89 Sumber : Data Primer Diolah Berdasarkan Tabel 25 diketahui bahwa jenis agunan, yaitu BPKB dan sertifikat mengalami peningkatan RC Ratio dari 3,54 sebelum kredit menjadi 3,89 setelah kredit. UMKM yang menjadikan BPKB sebagai jaminan, usahanya mendapatkan RC Ratio 6,76 sebelum kredit dan meningkat menjadi 8,27 setelah kredit. Sedangkan jika sertifikat yang dijadikan jaminan, nilai RC Ratio meningkat dari 3,35 sebelum kredit menjadi 3,66 setelah kredit, yang artinya kedua jenis agunan yang dijadikan jaminan saat mengajukan permohonan kredit layak untuk diberikan bantuan kredit oleh Kospin Jasa karena mendatangkan keuntungan bagu UMKM tersebut.

6.6. Pendapatan UMKM Agribisnis Berdasarkan Jarak Lokasi Usaha

Jarak lokasi usaha dengan Kospin Jasa juga merupakan hal yang menjadi pertimbangan dalam pemberian kredit yang dilakukan Kospin Jasa kepada anggotanya khususnya UMKM agribisnis. Dimana, Kospin Jasa lebih mendahulukan UMKM anggotanya yang berjarak tidak terlalu jauh dari Kospin Jasa. Hali ini dikarenakan pertimbangan kemudahan Kospin Jasa untuk melakukan pengecekan terhadapa UMKM tersebut sekaligus mempermudah UMKM dalam pengembalian pinjaman. Pemebrian kredit ini tentu berdampaka pada penerimaan, biaya, dan pendapatan UMKM. Rincian penrimaan UMKM agribisnis berdasarkan jarak lokasi usaha dapat dilihat pada Tabel 26. Tabel 26. Rincian Penerimaan UMKM Sebelum dan Sesudah Menerima Kredit Berdasarkan Jarak Lokasi Usaha No Jarak Lokasi Usaha Penerimaan Rata- Rata Sebelum Kredit Rp Penerimaan Rata- Rata Sesudah Kredit Rp Perbedaan Penerimaan Rp 1 1 km-2 km 254.250.000 477.250.000 + 223.000.000 2 2km 49.225.000 109.125.000 + 59.900.000 Total Penerimaan 303.475.000 586.375.000 + 282.900.000 Sumber : Data Primer Diolah Berdasarkan Tabel 26 diketahui bahwa jarak lokasi usaha berpengaruh pada peningkatan penerimaan. Dimana, lokasi usaha yang berjarak 1 km-2 km penerimaannya meningkat sebesar Rp 223.000.000. Sedangkan yang berjarak 2km meningkat sebesar Rp 59.900.000. lokasi usaha terjauh yang selama ini menjadi anggota Kopsin Jasa berlokasi di daerah Leuwiliang Bogor, dan daerah Cibinong. Akan tetapi, tidak hanya penerimaan yang meningkat, jumlah biaya yang harus dikeluarkan UMKM agribisnis juga meningkat setelah menerima kredit. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. Rincian Biaya yang Harus Dikeluarkan UMKM Sebelum dan Sesudah Menerima Kredit Berdasarkan Jarak Lokasi Usaha No Jarak Lokasi Usaha Biaya Rata-Rata Sebelum Kredit Rp Biaya Rata-Rata Sesudah Kredit Rp Perbedaan Biaya Rp 1 1 km-2 km 70.751.250 121.550.000 + 50.798.750 2 2km 29.875.000 62.585.000 + 32.710.000 Total Biaya 100.626.250 184.135.000 + 83.508.750 Sumber : Data Primer Diolah Tabel 27 menjelaskan bahwa peningkatan biaya jugha terjadi pada UMKM agribisnis dengan jarak lokasi 1 km-2 km dari Kospin Jasa. Dimana biaya yang harus dikeluarkan meningkat sebesar Rp 50.798.750. Sedangkan UMKM agribisnis dengan jarak lokasi usaha 2 km dari Kospin Jasa biayanya meningkat sebesar Rp 32.710.000. Peningkatan biaya ini akan bedampak pada perubahan pendapatan UMKM. Rincian pendapatan UMKM agribisnis berdasarkan jarak lokasi usaha dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28. Rincian Pendapatan UMKM Sebelum dan Sesudah Menerima Kredit Berdasarkan Jarak Lokasi Usaha No Uraian Nilai Rata-Rata Sebelum Kredit Rp Nilai Rata-Rata Setelah Kredit Rp 1 1 km-20 km a. Penerimaan b. Biaya c. Pendapatan a-b d. RC Ratio a:b 254.250.000 70.751.250 183.498.750 3,59 477.250.000 121.550.000 355.700.000 3,92 2 20 km a. Penerimaan b. Biaya c. Pendapatan a-b d. RC Ratio a:b 49.225.000 29.875.000 19.350.000 1,64 109.125.000 62.585.000 46.540.000 1,74 3 a. Total Penerimaan b. Total Biaya c. Total Pendapatan a-b d. RC Ratio Total a:b 303.475.000 100.626.250 202.848.750 3,01 586.375.000 184.135.000 402.240.000 3,18 Sumber : Data Primer Diolah Nilai RC Ratio UMKM berdasarkan jarak lokasi usaha pada Tabel 28 menjelaskan bahwa masing-masing jarak tersebut layak diberikan bantuan kredit. Hal ini dikarenakan nilai RC Ratio meningkat antara sebelum kredit dan setelah kredit, yaitu dari 3,01 menjadi 3,18. RC Ratio untuk usaha yang berjarak kurang dari 1 km hingga 20 km bernilai 3,59 sebelum kredit dan meningkat menjadi 3,92 setelah kredit. Sedangkan untuk UMKM yang berjarak lebih dari 20 km RC ratio sebelum kredit 1,64 mengalami peningkatan menjadi 1,74 setelah menerima kredit dari Kospin Jasa.

6.7. Pendapatan UMKM Agribisnis Berdasarkan Skala Usaha