Manipulasi manipulation. Pada tangga partisipasi ini bisa diartikan relatif Terapi therapy. Pada level ini telah ada komunikasi namun bersifat terbatas. Pemberitahuan information. Pada jenjang ini komunikasi sudah mulai Konsultasi consulta

maka semakin besar manfaat proyek dirasakan, berarti proyek tersebut berhasil mengenai sasaran. Arnstein 1969 menyatakan bahwa partisipasi masyarakat identik dengan kekuasaan masyarakat citizen partisipation is citizen power yaitu mendefinisikan strategi partisipasi yang didasarkan pada distribusi kekuasaan antara masyarakat atau pemerintah. Berdasarkan hal ini, Arnstein berpendapat bahwa berbagai tingkatan pelibatan dapat diindentifikasikan, mulai dari tanpa partisipasi sampai dengan pelimpahan kekuasaan seperti yang dipaparkan pada Tabel 2. Tabel 2. Delapan Tingkatan Partisipasi Masyarakat menurut Arnstein 1969 Tingkatan Partisipasi Hakekat Kesertaan Tingkatan Pembagian Kekuasaan 1. Manipulasi 2. Terapi Komitmen resmi Pemegang kekuasaan mendidik masyarakat Tidak ada partisipasi 3. Pemberitahuan 4. Konsultasi 5. Placation Hak5hak masyarakat dan pilihan5pilihannya diidentifikasikan Masyarakat didengar, tetapi tidak dipakai sarannya Saran masyarakat diterima tetapi tidak selalu dilaksanakan Tokenism 6. Kemitraan 7. Pendelegasian kekuasaan 8. Kontrol Masyarakat Timbal balik dinegosiasikan Masyarakat diberikan kekuasaan untuk sebagian atau seluruh program Tingkatan kekuasaan masyarakat Tingkatan tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Manipulasi manipulation. Pada tangga partisipasi ini bisa diartikan relatif

tidak ada komunikasi apalagi dialog; tujuan sebenarnya bukan untuk melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program tapi untuk mendidik atau ”menyembuhkan” partisipan masyarakat tidak tahu sama sekali terhadap tujuan, tapi hadir dalam forum.

2. Terapi therapy. Pada level ini telah ada komunikasi namun bersifat terbatas.

Inisiatif datang dari pemerintah dan hanya satu arah. Tangga ketiga, keempat dan kelima dikategorikan sebagai derajat tokenisme dimana peran serta masyarakat diberikan kesempatan untuk berpendapat dan didengar pendapatnya, tapi mereka tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan jaminan bahwa pandangan mereka akan dipertimbangkan oleh pemegang keputusan. Peran serta pada jenjang ini memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk menghasilkan perubahan dalam masyarakat.

3. Pemberitahuan information. Pada jenjang ini komunikasi sudah mulai

banyak terjadi tapi masih bersifat satu arah dan tidak ada sarana timbal balik. Informasi telah diberikan kepada masyarakat tetapi masyarakat tidak diberikan kesempatan melakukan tangapan balik feed back.

4. Konsultasi consultation. Pada tangga partisipasi ini komunikasi telah

bersifat dua arah, tapi masih bersifat partisipasi yang ritual. Sudah ada penjaringan aspirasi, telah ada aturan pengajuan usulan, telah ada harapan bahwa aspirasi masyarakat akan didengarkan, tapi belum ada jaminan apakah aspirasi tersebut akan dilaksanakan ataupun perubahan akan terjadi.

5. Penentraman placation. Pada level ini komunikasi telah berjalan baik dan

sudah ada negosiasi antara masyarakat dan pemerintah. Masyarakat dipersilahkan untuk memberikan saran atau merencanakan usulan kegiatan. Namun pemerintah tetap menahan kewenangan untuk menilai kelayakan dan keberadaan usulan tersebut. Tiga tangga teratas dikategorikan sebagai bentuk yang sesungguhnya dari partisipasi dimana masyarakat memiliki pengaruh dalam proses pengambilan keputusan.

6. Kemitraan partnership. Pada tangga partisipasi ini, pemerintah dan

Dokumen yang terkait

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Partisipasi Pedagang Dalam Pengelolaan Sampah di Pasar Sukaramai Medan

0 34 87

Tingkat Kesiapan Masyarakat Desa Penyangga Terhadap Pra Penetapan Dan Pengelolaan Sistem Zonasi Di Taman Nasional Batang Gadis (Studi Di Desa Batahan, Sibanggor Julu Dan Sopotinjak Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara)

0 43 128

Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan (Studi Pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjung Balai)

1 65 72

Pengaruh Program Sariban Terhadap Tingkat Kesejahteraan Petani di Desa Pasir Telaga, Kecamatan Telaga Sari, Kabupaten Karawang, Jabar

0 9 111

Analisis tingkat partisipasi peserta program CSR pemberdayaan ekonomi PT. Arutmin Indonesia (Riviewer)

0 3 4

Model Pekarangan sebagai Taman Keanekaragaman Hayati di Kawasan Industri Karawang International Industrial City

1 17 149

Hubungan Antara Tingkat Partisipasi dengan Kemandirian Masyarakat Peserta Posdaya Sauyunan Desa Ciherang

0 8 108

Hubungan Tingkat Partisipasi Peserta Program Csr Pt. Pertamina Dengan Tingkat Taraf Hidup Masyarakat Desa Karangsong

1 7 97

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DESA VOKASI DI DESA PULUTAN Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Program Desa Vokasi Di Desa Pulutan Wetan Kecamatan Wuryantoro Kabupaten Wonogiri.

0 2 24

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM DESA VOKASI DI DESA PULUTAN WETAN KECAMATAN Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Program Desa Vokasi Di Desa Pulutan Wetan Kecamatan Wuryantoro Kabupaten Wonogiri.

0 3 16