1.2 Perumusan Masalah
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu upaya kepekaan atau kepedulian dari perusahaan karena motif tertentu sehingga dapat meningkatkan
taraf hidup masyarakat dan menjaga lingkungan alam sekitarnya. Melihat
perkembangan CSR di Indonesia yang masih sedikit menerapkan kegiatan pengembangan masyarakat yang dapat mempertahankan keberlanjutan program
dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat maupun perusahaan, maka dibutuhkan program CSR yang berbasis pemberdayaan masyarakat.
Hal tersebut jika dikaitkan dengan strategi pemberdayaan masyarakat sebagai proses dan tujuan dalam implementasi tanggung jawab sosial perusahaan,
maka terdapat dua faktor input yang menentukan proses pemberdayaan. Faktor pertama adalah perusahaan sebagai aktor yang mempunyai sumberdaya yang
lebih kuat atau lebih banyak daripada masyarakat sekitar. Perusahaan diharapkan dapat mentransferkan sebagian sumberdayanya kepada masyarakat sekitar agar
kebutuhan mereka dapat terpenuhi. Hal yang menentukan dalam implementasi program tanggung jawab sosial perusahaan TJSP adalah cara pandang
perusahaan terhadap TJSPCSR. Ketika perusahaan telah memberikan sumberdayanya, kemudian muncul
permasalahan baru, yaitu masyarakat menjadi tergantung terhadap sumberdaya yang telah diberikan oleh perusahaan. Masyarakat hanya menunggu pemberian
dari perusahaan, mereka menjadi pasif terhadap kegiatan5kegiatan pembangunan. Mereka lupa akan sumberdaya yang mereka miliki sendiri untuk terus
dikembangkan. Agar masyarakat tidak menjadi pasif, maka faktor input kedua yang menentukan proses pemberdayaan adalah masyarakat. Hal5hal dari
masyarakat yang menentukan dalam implementasi program CSR adalah kondisi sosial dan ekonomi usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jumlah beban
keluarga. Peran konsep pemberdayaan sebagai salah satu tujuan dari konsep
pengembangan masyarakat muncul sebagai upaya untuk menghidupkan kemandirian suatu komunitas. Pemberdayaan di sini mengandung makna yaitu
proses menyeluruh dimana ada suatu proses aktif partisipasif antara masyarakat dengan perusahaan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Sehingga
dapat berkelanjutan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam hubungan manfaat yang saling menguntungkan antara
keduanya. Tingkat manfaat program CSR bagi masyarakat dilihat melalui
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan, peningkatan status sosial, dan peningkatan peluang ekonomi. Manfaat bagi perusahaan dapat dilihat dari
meningkatnya reputasi perusahaan, lisensi sosial dari masyarakat, dan penghargaan dari pihak ketiga.
Adapun beberapa pertanyaan yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara pandang perusahaan dan peserta program terhadap implementasi tanggung jawab sosial perusahaan dari KIIC?
2. Bagaimana kondisi sosial ekonomi usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jumlah beban keluarga peserta program CSR Desa Telaga?
3. Sejauhmana tingkat partisipasi peserta dalam program CSR Desa Telaga dan hubungannya dengan cara pandang perusahaan dan peserta, dan
kondisi sosial ekonomi peserta? 4. Sejauhmana tingkat manfaat program CSR Desa Telaga bagi perusahaan
dan peserta dan hubungannya dengan tingkat partisipasi?
1.3 Tujuan Penelitian