Diagram Pencar Scatter Diagram

C2 2741 2584 2081 Percent 37.0 34.9 28.1 Cum 37.0 71.9 100.0 C1 Bocor Koyak Ketebalan 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 100 80 60 40 20 Ju m la h K e c a c a ta n P ie c e s P er ce n t Pareto Diagram Gambar 5.2 Diagram Pareto Jenis Kecacatan Produk Sarung Tangan Dari diagram pareto diatas dapat dilihat penyebab terbesar kecacatan produk sarung tangan adalah ketebalan 37.01, dan koyak 34.89. Persentase kumulatif untuk ketiga jenis cacat tersebut mencapai 71.90 . Nilai tersebut sesuai dengan aturan Pareto 80-20, dimana 80 produk cacat disebabkan oleh 20 jenis kecacatan. Sehingga untuk mengurangi jumlah produk cacat sampai tingkat 80 cukup dengan mengendalikan kedua jenis cacat tersebut. Sebab jika mengendalikan semua jenis kecacatan yang terjadi akan tidak efisien karena akan memakan waktu, biaya dan tenaga yang sangat besar.

5.2.5. Diagram Pencar Scatter Diagram

Diagram pencar digunakan untuk melihat korelasi hubungan antara jumlah sarung tangan yang diproduksi dengan jumlah kecacatan sarung tangan karena Universitas Sumatera Utara kecacatan ketebalan dan koyak. Data kecacatan ketebalan dan koyak dapat dilihat pada Tabel 5.6, untuk selanjutnya disajikan dalam diagram pencar pada Gambar 5.3 dan Gambar 5.4. Tabel 5.6. Jumlah Jenis Kecacatan Produk Sarung Tangan Periode Tanggal 16 November sampai Tanggal 15 Desember 2015 Tanggal Produksi Pieces Jenis Cacat Koyak Pieces Bocor Pieces Ketebalan Pieces 11162015 2446 98 79 70 11172015 2483 71 77 117 11182015 2419 88 76 97 11192015 2338 95 69 78 11202015 2329 64 72 111 11212015 2464 66 78 100 11222015 2448 76 72 90 11232015 2371 69 68 94 11242015 2406 101 60 96 11252015 2302 61 86 99 11262015 2490 103 57 93 11272015 2336 76 75 76 11282015 2360 88 64 78 11292015 2455 103 58 78 11302015 2362 66 64 111 1212015 2467 98 64 89 1222015 2407 82 70 83 1232015 2473 106 29 110 1242015 2416 71 106 80 1252015 2416 97 78 70 1262015 2310 106 57 63 1272015 2420 89 76 80 1282015 2372 90 64 101 1292015 2491 100 72 95 12102015 2468 106 61 78 12112015 2452 89 66 106 12122015 2346 82 78 90 12132015 2392 84 72 95 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6. Jumlah Jenis Kecacatan Produk Sarung Tangan Periode Tanggal 16 November sampai Tanggal 15 Desember 2015Lanjutan Tanggal Produksi Pieces Jenis Cacat Koyak Pieces Bocor Pieces Ketebalan Pieces 12142015 2451 77 74 107 12152015 2314 82 59 106 Total 72204 2584 2081 2741 Sumber : Hasil Pengamatan Langsung 12162015 12112015 1262015 1212015 11262015 11212015 11162015 120 110 100 90 80 70 60 Tanggal Ju m la h K e c a c a ta n K e te b a la n P ie c e s 106 107 95 90 106 78 95 101 80 63 70 80 110 83 89 111 78 78 76 93 99 96 94 90 100 111 78 97 117 70 Scatter Diagram Gambar 5.3 Diagram Pencar Sarung Tangan yang Mengalami Cacat Ketebalan Dapat dilihat pada Gambar 5.3. bahwa pada hari pertama ditemukan kecacatan sarung tangan sebesar 70 pieces kecacatan. Universitas Sumatera Utara 12162015 12112015 1262015 1212015 11262015 11212015 11162015 110 100 90 80 70 60 Tanggal Ju m la h K e c a c a ta n K o y a k P ie c e s 82 77 84 82 89 106 100 90 89 106 97 71 106 82 98 66 103 88 76 103 61 101 69 76 66 64 95 88 71 98 Scatter Diagram Gambar 5.4 Diagram Pencar Sarung Tangan yang Mengalami Cacat Koyak Dapat dilihat pada Gambar 5.5, bahwa pada hari pertama ditemukan kecacatan sarung tangan sebesar 71 pieces kecacatan. Pengaruh jumlah sarung tangan yang diproduksi terhadap jumlah cacat dan bentuk hubungan atau korelasinya sebagaimana terlihat pada gambar dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefesien korelasi jumlah produksi dengan ketebalan dan koyak dapat dilihat pada Tabel 5.7 dan Tabel 5.8. Tabel 5.7 Perhitungan Korelasi Jumlah Produksi dengan Ketebalan Tanggal Produksi Pieces X Kecacatan Ketebalan Pieces Y X 2 Y 2 X.Y 11162015 2446 70 5982916 4900 171220 11172015 2483 117 6165289 13689 290511 11182015 2419 97 5851561 9409 234643 11192015 2338 78 5466244 6084 182364 11202015 2329 111 5424241 12321 258519 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7 Perhitungan Korelasi Jumlah Produksi dengan Ketebalan Lanjutan Tanggal Produksi Pieces X Kecacatan Ketebalan Pieces Y X 2 Y 2 X.Y 11212015 2464 100 6071296 10000 246400 11222015 2448 90 5992704 8100 220320 11232015 2371 94 5621641 8836 222874 11242015 2406 96 5788836 9216 230976 11252015 2302 99 5299204 9801 227898 11262015 2490 93 6200100 8649 231570 11272015 2336 76 5456896 5776 177536 11282015 2360 78 5569600 6084 184080 11292015 2455 78 6027025 6084 191490 11302015 2362 111 5579044 12321 262182 1212015 2467 89 6086089 7921 219563 1222015 2407 83 5793649 6889 199781 1232015 2473 110 6115729 12100 272030 1242015 2416 80 5837056 6400 193280 1252015 2416 70 5837056 4900 169120 1262015 2310 63 5336100 3969 145530 1272015 2420 80 5856400 6400 193600 1282015 2372 101 5626384 10201 239572 1292015 2491 95 6205081 9025 236645 12102015 2468 78 6091024 6084 192504 12112015 2452 106 6012304 11236 259912 12122015 2346 90 5503716 8100 211140 12132015 2392 95 5721664 9025 227240 12142015 2451 107 6007401 11449 262257 12152015 2314 106 5354596 11236 245284 Total 72204 2741 173880846 256205 6600041 Dari tabel di atas, dapat dihitung koefesien korelasinya dengan rumus sebagai berikut: ∑ ∑ ∑ √[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ] √[ ][ ] Universitas Sumatera Utara 0,12 Koefesien korelasi sebesar 0,12 berarti berada diantara 0 dan + 1 menunjukkan bahwa terdapat hubungan linier antara X jumlah sarung tangan yang diproduksi dan Y jumlah sarung tangan yang cacat. Atau korelasi sebesar r =0,12 berarti 12 diantara keragaman total nilai-nilai Y dapat dijelaskan oleh hubungan liniernya dengan nilai-nilai X. Tabel 5.8 Perhitungan Korelasi Jumlah Produksi dengan Koyak Tanggal Produksi Pieces X Kecacatan Koyak Pieces Y X 2 Y 2 X.Y 11162015 2446 98 5982916 9604 239708 11172015 2483 71 6165289 5041 176293 11182015 2419 88 5851561 7744 212872 11192015 2338 95 5466244 9025 222110 11202015 2329 64 5424241 4096 149056 11212015 2464 66 6071296 4356 162624 11222015 2448 76 5992704 5776 186048 11232015 2371 69 5621641 4761 163599 11242015 2406 101 5788836 10201 243006 11252015 2302 61 5299204 3721 140422 11262015 2490 103 6200100 10609 256470 11272015 2336 76 5456896 5776 177536 11282015 2360 88 5569600 7744 207680 11292015 2455 103 6027025 10609 252865 11302015 2362 66 5579044 4356 155892 1212015 2467 98 6086089 9604 241766 1222015 2407 82 5793649 6724 197374 1232015 2473 106 6115729 11236 262138 1242015 2416 71 5837056 5041 171536 1252015 2416 97 5837056 9409 234352 1262015 2310 106 5336100 11236 244860 1272015 2420 89 5856400 7921 215380 1282015 2372 90 5626384 8100 213480 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8 Perhitungan Korelasi Jumlah Produksi dengan Koyak Lanjutan Tanggal Produksi Pieces X Kecacatan Koyak Pieces Y X 2 Y 2 X.Y 1292015 2491 100 6205081 10000 249100 12102015 2468 106 6091024 11236 261608 12112015 2452 89 6012304 7921 218228 12122015 2346 82 5503716 6724 192372 12132015 2392 84 5721664 7056 200928 12142015 2451 77 6007401 5929 188727 12152015 2314 82 5354596 6724 189748 Total 72204 2584 173880846 228280 6227778 Dari tabel diatas, dapat dihitung koefesien korelasinya dengan rumus sebagai berikut: ∑ ∑ ∑ √[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ] √[ ][ ] 0,35 Koefesien korelasi sebesar 0,35 berarti berada diantara 0 dan + 1 menunjukkan bahwa terdapat hubungan linier antara X jumlah sarung tangan yang diproduksi dan Y jumlah sarung tangan yang cacat. Atau korelasi sebesar r =0,35 berarti 35 diantara keragaman total nilai-nilai Y dapat dijelaskan oleh hubungan liniernya dengan nilai-nilai X.

5.2.6. Peta Kontrol Control Chart

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Statistiqal Quality Control (SQC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Dalam Perbaikan Kualitas Produk di PT. Tirta Sibayakindo

40 207 145

Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

10 100 125

Usulan Perbaikan Kualitas Produk Genteng dengan Metode Six Sigma (DMAIC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).

11 66 166

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

6 88 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 9 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 1 11

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

0 1 24

Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

0 0 15