Perhitungan Proportion Nonconforming, UCL, LCL, dengan Peta P pada Kecacatan Ketebalan

batas kewajaran atau tidak, maka dilakukan analisis terhadap jumlah kecacatan sarung tangan dengan menggunakan peta kontrol atribut yaitu peta kendali P dan peta kendali U.

5.2.6.1. Perhitungan Proportion Nonconforming, UCL, LCL, dengan Peta P pada Kecacatan Ketebalan

Peta kontrol digunakan untuk melihat apakah proporsi cacat pada setiap subgrup pengamatan dalam batas kendali atau tidak. Peta kontrol yang digunakan untuk menganalisa proporsi cacat adalah peta p. Peta p yaitu peta yang digunakan untuk melihat proporsi jumlah kecacatan ketebalan terhadap kelompok sampel yang sedang diinspeksi dalam mengukur atribut. Adapun langkah-langkah untuk membuat peta kendali p adalah : a. Menghitung proporsi kecacatan p Contoh perhitungan data untuk subgrup 1 adalah sebagai berikut : Keterangan : npi = Jumlah kecacatan ketebalan ni = Jumlah produk sarung tangan b. Menghitung garis pusat yang merupakan rata-rata kecacatan produk ̅ ̅ ∑ ∑ ̅ Universitas Sumatera Utara Keterangan: Σnp = Jumlah total kecacatan ketebalan Σn = Jumlah total produk sarung tangan c. Menghitung batas kendali atas atau Upper Control Limit UCL Contoh perhitungan data untuk subgrup 1 adalah sebagai berikut : ̅ √ ̅ ̅ √ Keterangan : ̅ = Rata-rata kecacatan produk sarung tangan n = Jumlah produk sarung tangan d. Menghitung batas kendali atas atau Lower Control Limit LCL ̅ √ ̅ ̅ √ Keterangan : ̅ = Rata-rata kecacatan produk sarung tangan n = Jumlah produk sarung tangan Apabila nilai proporsi dari suatu subgrup berada di bawah nilai LCL maka akan dianggap out of control diluar batas kendali. Berdasarkan perhitungan nilai UCL dan LCL, terlihat bahwa proporsi kecacatan p pada subgrup 1 masih berada Universitas Sumatera Utara dalam batas kontrol. Hasil perhitungan proporsi kecacatan, UCL, dan LCL dapat dilihat pada Tabel 5.9 Tabel 5.9 Hasil Perhitungan Proporsi Kecacatan Ketebalan, UCL, dan LCL Subgrup Produksi Sarung Tangan Pieces n Jumlah Kecacatan Ketebalan np Proporsi Kecacatan Ketebalan p ̅ UCL LCL 1 2446 70 0,0286 0,038 0,0496 0,0248 2 2483 117 0,0471 0,038 0,0495 0,0249 3 2419 97 0,0401 0,038 0,0497 0,0247 4 2338 78 0,0334 0,038 0,0499 0,0245 5 2329 111 0,0477 0,038 0,0499 0,0245 6 2464 100 0,0406 0,038 0,0496 0,0249 7 2448 90 0,0368 0,038 0,0496 0,0248 8 2371 94 0,0396 0,038 0,0498 0,0246 9 2406 96 0,0399 0,038 0,0497 0,0247 10 2302 99 0,0430 0,038 0,0500 0,0244 11 2490 93 0,0373 0,038 0,0495 0,0250 12 2336 76 0,0325 0,038 0,0499 0,0245 13 2360 78 0,0331 0,038 0,0498 0,0246 14 2455 78 0,0318 0,038 0,0496 0,0249 15 2362 111 0,0470 0,038 0,0498 0,0246 16 2467 89 0,0361 0,038 0,0495 0,0249 17 2407 83 0,0345 0,038 0,0497 0,0247 18 2473 110 0,0445 0,038 0,0495 0,0249 19 2416 80 0,0331 0,038 0,0497 0,0247 20 2416 70 0,0290 0,038 0,0497 0,0247 21 2310 63 0,0273 0,038 0,0499 0,0244 22 2420 80 0,0331 0,038 0,0497 0,0247 23 2372 101 0,0426 0,038 0,0498 0,0246 24 2491 95 0,0381 0,038 0,0495 0,0250 25 2468 78 0,0316 0,038 0,0495 0,0249 26 2452 106 0,0432 0,038 0,0496 0,0248 27 2346 90 0,0384 0,038 0,0498 0,0245 28 2392 95 0,0397 0,038 0,0497 0,0247 29 2451 107 0,0437 0,038 0,0496 0,0248 30 2314 106 0,0458 0,038 0,0499 0,0244 Total 72204 2741 - - - - Universitas Sumatera Utara Dari hasil perhitungan Tabel 5.9 di atas, maka selanjutnya dapat dibuat peta kendali p yang dapat dilihat pada Gambar 5.5. Gambar 5.5. Peta Kontrol P pada Kecacatan Ketebalan Dari hasil peta kontrol tersebut, terlihat bahwa kecacatan yang terjadi masih berada dalam batas kontrol tidak ada data yang out of control. 5.2.6.2.Perhitungan Proportion Nonconforming, UCL, LCL, dengan Peta P pada Kecacatan Koyak Peta kontrol digunakan untuk melihat apakah proporsi cacat pada setiap subgrup pengamatan dalam batas kendali atau tidak. Peta kontrol yang digunakan untuk menganalisa proporsi cacat adalah peta p. Peta p yaitu peta yang digunakan untuk melihat proporsi jumlah kecacatan koyak terhadap kelompok sampel yang sedang diinspeksi dalam mengukur atribut. 0.0200 0.0250 0.0300 0.0350 0.0400 0.0450 0.0500 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 Pr o p o rsi K e cac atan p PETA KONTROL P Proporsi Kecacatan p CL UCL LCL Universitas Sumatera Utara Adapun langkah-langkah untuk membuat peta kendali p adalah : a. Menghitung proporsi kecacatan p Contoh perhitungan data untuk subgrup 1 adalah sebagai berikut : Keterangan : npi = Jumlah kecacatan ketebalan ni = Jumlah produk sarung tangan b. Menghitung garis pusat yang merupakan rata-rata kecacatan produk ̅ ̅ ∑ ∑ ̅ Keterangan: Σnp = Jumlah total kecacatan koyak Σn = Jumlah total produk sarung tangan c. Menghitung batas kendali atas atau Upper Control Limit UCL Contoh perhitungan data untuk subgrup 1 adalah sebagai berikut : ̅ √ ̅ ̅ √ Keterangan : ̅ = Rata-rata kecacatan produk sarung tangan Universitas Sumatera Utara n = Jumlah produk sarung tangan d. Menghitung batas kendali atas atau Lower Control Limit LCL ̅ √ ̅ ̅ √ Keterangan : ̅ = Rata-rata kecacatan produk sarung tangan n = Jumlah produk sarung tangan Apabila nilai proporsi dari suatu subgrup berada di bawah nilai LCL maka akan dianggap out of control diluar batas kendali. Berdasarkan perhitungan nilai UCL dan LCL, terlihat bahwa proporsi kecacatan p pada subgrup 1 masih berada dalam batas kontrol. Hasil perhitungan proporsi kecacatan, UCL, dan LCL dapat dilihat pada Tabel 5.10. Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Proporsi Kecacatan Koyak, UCL, dan LCL Subgrup Produksi Sarung Tangan Pieces n Jumlah Kecacatan Koyak np Proporsi Kecacatan Koyak p ̅ UCL LCL 1 2446 98 0,0401 0,0358 0,0471 0,0229 2 2483 71 0,0286 0,0358 0,0470 0,0231 3 2419 88 0,0364 0,0358 0,0471 0,0229 4 2338 95 0,0406 0,0358 0,0473 0,0226 5 2329 64 0,0275 0,0358 0,0473 0,0226 6 2464 66 0,0268 0,0358 0,0470 0,0230 7 2448 76 0,0310 0,0358 0,0471 0,0230 8 2371 69 0,0291 0,0358 0,0472 0,0227 9 2406 101 0,0420 0,0358 0,0472 0,0228 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Proporsi Kecacatan Koyak, UCL, dan LCL Lanjutan Subgrup Produksi Sarung Tangan Pieces n Jumlah Kecacatan Koyak np Proporsi Kecacatan Koyak p ̅ UCL LCL 10 2302 61 0,0265 0,0358 0,0474 0,0225 11 2490 103 0,0414 0,0358 0,0470 0,0231 12 2336 76 0,0325 0,0358 0,0473 0,0226 13 2360 88 0,0373 0,0358 0,0473 0,0227 14 2455 103 0,0420 0,0358 0,0470 0,0230 15 2362 66 0,0279 0,0358 0,0473 0,0227 16 2467 98 0,0397 0,0358 0,0470 0,0230 17 2407 82 0,0341 0,0358 0,0472 0,0228 18 2473 106 0,0429 0,0358 0,0470 0,0230 19 2416 71 0,0294 0,0358 0,0471 0,0229 20 2416 97 0,0401 0,0358 0,0471 0,0229 21 2310 106 0,0459 0,0358 0,0474 0,0225 22 2420 89 0,0368 0,0358 0,0471 0,0229 23 2372 90 0,0379 0,0358 0,0472 0,0227 24 2491 100 0,0401 0,0358 0,0470 0,0231 25 2468 106 0,0429 0,0358 0,0470 0,0230 26 2452 89 0,0363 0,0358 0,0471 0,0230 27 2346 82 0,0350 0,0358 0,0473 0,0227 28 2392 84 0,0351 0,0358 0,0472 0,0228 29 2451 77 0,0314 0,0358 0,0471 0,0230 30 2314 82 0,0354 0,0358 0,0474 0,0225 Total 72204 2584 - - - - Dari hasil perhitungan Tabel 5.10 di atas, maka selanjutnya dapat dibuat peta kendali p yang dapat dilihat pada Gambar 5.6. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.6. Peta Kontrol P pada Kecacatan Koyak Dari hasil peta kontrol tersebut, terlihat bahwa kecacatan yang terjadi masih berada dalam batas kontrol tidak ada data yang out of control.

5.2.7. Diagram Sebab Akibat Cause Effect Diagram

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Statistiqal Quality Control (SQC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Dalam Perbaikan Kualitas Produk di PT. Tirta Sibayakindo

40 207 145

Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

10 100 125

Usulan Perbaikan Kualitas Produk Genteng dengan Metode Six Sigma (DMAIC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).

11 66 166

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

6 88 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 9 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 1 11

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

0 1 24

Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

0 0 15