2.5.1.1 Segi Investasi
Bank syariah lebih selektif dalam hal memilih pihak-pihak pengguna dana yang akan disalurkan. Bank syariah hanya boleh menyalurkan dananya dalam
investasi yang halal. Perusahaan yang melakukan kerjasama usaha dengan bank syariah juga seharusnya adalah perusahaan yang memproduksi barang dan jasa
yang halal. Sebaliknya, bank konvensional tidak mempertimbangkan siapa pengguna
dana atau apa jenis investasinya, selama penyaluran dana yang dilakukan untuk perusahaan memberikan keuntungan, bank konvensional tetap akan menyalurkan
dananya meskipun investasi tersebut mengandung produk yang tidak halal dalam syariah Islam.
2.5.1.2 Segi Imbalan Return
Return yang diberikan baik dari penyaluran dana ataupun penghimpunan dana, bank syariah menggunakan sistem bagi hasil dimana imbalan sudah
disepakati keduabelah pihak pada awal perjanjian. Dari sisi penghimpunan dana, apabila bank syariah memperoleh
pendapatan yang besar, maka nasabah juga akan menerima bagi hasil yang besar. Begitupun sebaliknya, bila hasil yang didapat bank syariah kecil, maka bagi hasil
yang didapat nasabah pun akan menurun. Dari sisi penyaluran dana, bila nasabah pengguna dana memperoleh hasil
yang besar, maka bank syariah juga akan menerima bagi hasil yang besar, dan sebaliknya, bila hasil yang didapat nasabah pengguna dana kecil, maka bank
syariah akan mendapat bagi hasil yang kecil pula.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian, return yang diberikanditerima oleh bank syariah tidak akan pernah tetap, tergantung hasil usaha yang dilakukan baik oleh nasabah
ataupun bank syariah itu sendiri. Sebaliknya dalam bank konvensional, imbalan yang diberikanditerima dihitung berdasarkan bunga, dimana bunga dihitung
dengan megalikan antara persentase bunga dengan pokok pinjaman atau pokok penyaluran dana, sehingga hasilnya akan selalu tetap.
2.5.1.3 Segi Perjanjian
Perjanjian yang dibuat antara bank syariah dengan nasabah adalah perjanjian yang berdasarkan prinsip syariah Islam. Dengan demikian rukun dan
syarat dari akad yang disepakati juga sesuai dengan syariat Islam sehingga akad yang diperjanjikan sah untuk dilaksanakan. Sedangkan perjanjian pada bank
konvensional dengan nasabahnya hanya berdasarkan hukum positif berdasarkan keuntungan.
2.5.1.4 Segi Orientasi