Dengan demikian, return yang diberikanditerima oleh bank syariah tidak akan pernah tetap, tergantung hasil usaha yang dilakukan baik oleh nasabah
ataupun bank syariah itu sendiri. Sebaliknya dalam bank konvensional, imbalan yang diberikanditerima dihitung berdasarkan bunga, dimana bunga dihitung
dengan megalikan antara persentase bunga dengan pokok pinjaman atau pokok penyaluran dana, sehingga hasilnya akan selalu tetap.
2.5.1.3 Segi Perjanjian
Perjanjian yang dibuat antara bank syariah dengan nasabah adalah perjanjian yang berdasarkan prinsip syariah Islam. Dengan demikian rukun dan
syarat dari akad yang disepakati juga sesuai dengan syariat Islam sehingga akad yang diperjanjikan sah untuk dilaksanakan. Sedangkan perjanjian pada bank
konvensional dengan nasabahnya hanya berdasarkan hukum positif berdasarkan keuntungan.
2.5.1.4 Segi Orientasi
Orientasi bank syariah dalam memberikan pembiayaannya adalah berdasarkan falah sebagai tujuan dari ekonomi Islam. Dimana dalam orientasi
pembiayaan untuk nasabah, bank syariah tidak hanya memilah berdasarkan keuntungan yang akan diperoleh saja, melainkan juga mempertimbangkan
kemakmuran masyarakat. Dengan demikian, aspek sosial kemasyarakatan yang menjadi pertimbangan bank syariah dalam menyalurkan dananya ke pihak
pengguna dana. Sedangkan pada bank konvensional hanya akan menyalurkan dananya apabila usaha nasabah menguntungkan.
Universitas Sumatera Utara
2.5.1.5 Segi Hubungan Bank dengan Nasabah
Hubungan bank syariah dengan nasabah pengguna dana merupakan hubungan kemitraan. Sebagaimana mitra kerja dalam usaha, kedua pihak
memiliki kedudukan yang sama, sehingga hasil usaha atas kerjasama yang dilakukan oleh nasabah pengguna dana, akan dibagihasilkan dengan bank syariah
dengan nisbah yang telah disepakati bersama dan tertuang dalam akad. Sedangkan dalam hubungannya dengan nasabah pengguna, bank
konvensional sebagai kreditor dengan pinjaman berbunga yang menjadikan keuntungan usaha dari nasabah pengguna harus dialokasikan sebaik mungkin agar
dapat mengembalikan dana yang disalurkan oleh bank konvensional.
2.5.1.6 Segi Dewan Pengawas
Pada dasarnya dewan pengawas baik dari bank syariah ataupun bank konvensional adalah sama, yaitu Komisaris, Bank Indonesia, dan Bapepam.
Namun pada bank syariah ada satu tambahan dewan pengawas yaitu Dewan Pengawas Syariah DPS.
Setiap dewan pengawas memiliki fungsinya masing-masing. Khusus Dewan Pengawas Syariah, tugasnya ialah mengawasi jalannya operasional bank
syariah agar tidak terjadi penyimpangan pada produk dan jasa yang ditawarkan bank syariah. Dimana setiap produk atau jasa yang akan ditawarkan oleh bank
syariah sudah diatur dalam undang-undang fatwa yang telah disahkan oleh Dewan Syariah Nasional DSN. Dewan Pengawas Syariah diangkat oleh rapat umum
pemegang saham atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia MUI.
2.5.1.7 Segi Penyelesaian Sengketa