38
4.3 Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibakteri Pada Pasien Anak
Penderita Diare di Ruang Perawatan Anak RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2015
Penggunaan antibakteri yang rasional pada penelitian ini adalah didasarkan pada 4 kategori, yaitu tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis dan tepat
pasien. Berikut ini adalah data evaluasi penggunaan antibakteri pada pasien anak penderita diare di Ruang Perawatan Anak RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
periode Januari 2015 sd Desember 2015.
4.3.1 Evaluasi Rasionalitas Berdasarkan Kategori Tepat Indikasi
Tepat indikasi yaitu pemberian obat yang sesuai dengan indikasi penyakit Depkes, 1998. Penggunaan suatu obat antibakteri dikatakan tepat indikasi
apabila penggunaan antibakteri tersebut diindikasikan untuk pasien yang memiliki gejala adanya diagnosis penyakit infeksi. Dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa sebagian besar obat antibakteri yang diberikan telah tepat indikasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Pada Tabel 4.7, dapat dilihat bahwa penggunaan antibakteri pada pasien anak penderita diare yang tepat indikasi adalah sebanyak 100 R 97,09
sedangkan yang tidak tepat indikasi sebanyak 3 R 2,91. Indikasi penggunaan antibakteri sebagian besar dibuat secara empiris bila telah terdiagnosis klinis
mengalami infeksi. Pemeriksaan laboratorium juga dilakukan untuk menunjang tegaknya diagnosis. Pemeriksaan laboratorium biasanya dilakukan jika terdapat
darah lendir pada feses dan pada diare kronis yang penderitanya telah mengalami gejala lebih dari 1 minggu.
Universitas Sumatera Utara
39
Tabel 4.7 Data Evaluasi Penggunaan Antibakteri Pada Pasien Anak Penderita
Diare di Ruang Perawatan Anak RSUD Kota Medan Periode Januari 2015 sd Desember 2015 Berdasarkan Kategori Tepat Indikasi.
No Antibakteri
Kategori Persentase
Tepat Indikasi
Tidak Tepat Indikasi
Tepat Indikasi
Tidak Tepat Indikasi
1 Amoksisilin
1 0,97
0,00 2
Ampisilin 7
6,80 0,00
3 Gentamisin
15 14,56
0,00 4
Kotrimoksazol 7
6,80 0,00
5 Meropenem
3 2,91
0,00 6
Metronidazol 10
2 9,71
1,94 7
Nistatin 8
7,77 0,00
8 Sefadroksil
1 0,97
0,00 9
Sefiksim 12
1 11,65
0,97 10 Sefotaksim
23 22,33
0,00 11 Seftazidim
2 1,94
0,00 12 Seftriakson
11 10,68
0,00 Total
100 3
97,09 2,91
Keterangan: Jumlah n = 103 recipe Belum adanya metode pemeriksaan diagnostik cepat yang akurat untuk
patogen enterik menjadikan keputusan dalam pemberian antibakteri seringkali dibuat secara empiris begitu ada indikasi klinis. Terapi antibakteri empiris
mungkin diperlukan pada pasien dengan demam, feses berdarah berlendir, terdapat darah samar atau leukosit pada feses dan pasien dengan buang air besar
8 kali hari, dehidrasi, gejala lebih dari 1 minggu, yang memerlukan perawatan, atau immunocompromise Eppy, 2009.
Menurut WHO 2005, penggunaan antibakteri pada pengobatan diare anak hanya bermanfaat untuk infeksi kolera dengan dehidrasi berat, disentri ada
Universitas Sumatera Utara
40 lendir atau darah pada feses, dan infeksi giardiasis atau amoebiasis.
Kriteria tidak rasional pada penelitian ini diberikan bila indikasi penggunaan antibakteri tidak sesuai untuk pengobatan diare karena infeksi bakteri
berdasarkan pedoman pengobatan yang diacu, yaitu WHO guideline. Dari hasil penelitian, terdapat penggunaan metronidazol 2 R 1,94 dan sefiksim 1 R
0,97 dalam pengobatan diare akut dengan atau tanpa diagnosa penyakit infeksi penyerta lain.
Antibakteri merupakan terapi kausatif untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Pada kasus diare yang bukan karena infeksi diare non spesifik tidak
dianjurkan pemberian antibakteri karena dapat mengubah flora usus yang menyebabkan diare bertambah buruk Suraatmaja, 2007. Kebanyakan diare yang
bukan karena infeksi spesifik maka akan sembuh dengan sendirinya Priyanto, 2009.
Tujuan penggunaan antibakteri bukan untuk keberhasilan pengobatan, melainkan untuk mempersingkat lamanya sakit dan pada kasus yang berat untuk
mempercepat pengeluaran mikroorganisme Suraatmaja, 2007. Antibakteri harus diberikan sesuai dengan pemeriksaan feses agar pemberian antibakteri dapat
rasional dan mencegah resistensi obat Muttaqin dan Sari, 2011.
4.3.2 Evaluasi Rasionalitas Berdasarkan Kategori Tepat Obat