Pengujian Hipotesis 3 Pengujian hipotesis

commit to user 68 keuangan pemerintah daerah yang diwakili anggota DPRD, pegawai DPPKAD, dan masyarakat pembayar pajak daerah. Hasil pengujian hipotesis pada pernyataan auditor eksternal BPK independen terhadap pegawai negeri sipil adalah 0,003. Oleh karena nilai asymptotic significance 0,05 maka hipotesis nol ditolak sehingga terdapat audit expectation gap antara auditor pemerintah BPK dan pengguna laporan keuangan pemerintah daerah yang diwakili anggota DPRD, pegawai DPPKAD, dan masyarakat pembayar pajak daerah. Hasil pengujian hipotesis pada pernyataan auditor eksternal BPK independen terhadap para politisi legislatif adalah 0,001. Oleh karena nilai asymptotic significance 0,05 maka hipotesis nol ditolak sehingga terdapat audit expectation gap antara auditor pemerintah BPK dan pengguna laporan keuangan pemerintah daerah yang diwakili anggota DPRD, pegawai DPPKAD, dan masyarakat pembayar pajak daerah. Hasil pengujian hipotesis pada pernyataan auditor eksternal BPK mempunyai standar etika yang tinggi adalah 0,000. Oleh karena nilai asymptotic significance 0,05 maka hipotesis nol ditolak sehingga terdapat audit expectation gap antara auditor pemerintah BPK dan pengguna laporan keuangan pemerintah daerah yang diwakili anggota DPRD, pegawai DPPKAD, dan masyarakat pembayar pajak daerah.

c. Pengujian Hipotesis 3

Hasil Kruskal-Wallis Test Mean Rank untuk pengujian hipotesis terdapat audit expectation gap antara auditor pemerintah BPK dan pengguna laporan commit to user 69 keuangan pemerintah dilihat dari sisi pengetahuan audit ditunjukkan tabel 21 dan tabel 22 sebagai berikut. Tabel 21 Hasil Kruskal-Wallis Test Mean Rank untuk Variabel Pengetahuan Audit Pernyataan Populasi N Mean Rank Auditor BPK 30 16,88 Anggota DPRD 30 78,52 Pegawai DPPKAD 30 52,97 11. Auditor eksternal BPK mempunyai tanggung jawab untuk membuat laporan keuangan pemerintah daerah. Masyarakat Pembayar Pajak Daerah 30 93,63 Total 120 Auditor BPK 30 16,80 Anggota DPRD 30 72,87 Pegawai DPPKAD 30 63,37 12. Auditor eksternal BPK harus memperhatikan setiap transaksi di pemerintah daerah. Mereka tidak boleh menggunakan sampel dalam melaksanakan suatu audit. Masyarakat Pembayar Pajak Daerah 30 88,97 Total 120 Auditor BPK 30 16,20 Anggota DPRD 30 73,67 Pegawai DPPKAD 30 57,43 13. Laporan keuangan pemerintah daerah yang telah diaudit harus dapat diterbitkan setiap tiga bulan sekali. Masyarakat Pembayar Pajak Daerah 30 94,70 Total 120 Auditor BPK 30 54,50 Anggota DPRD 30 40,50 Pegawai DPPKAD 30 72,50 14. Nilai aktiva yang terdapat dalam neraca pemerintah daerah merupakan nilai sebenarnyanilai pasar aktiva tersebut. Masyarakat Pembayar Pajak Daerah 30 74,50 Total 120 Auditor BPK 30 21,70 Anggota DPRD 30 72,35 Pegawai DPPKAD 30 67,05 15. Laporan kinerja non keuangan pemerintah daerah yang telah diaudit harus termasuk dalam laporan tahunan pemerintah daerah. Masyarakat Pembayar Pajak Daerah 30 80,90 Total 120 Auditor BPK 30 17,00 Anggota DPRD 30 67,78 Pegawai DPPKAD 30 70,62 16. Auditor eksternal BPK harus menyelesaikan penugasan audit tanpa menggunakanmelihat hasil kerja auditor lain dan para ahli. Masyarakat Pembayar Pajak Daerah 30 86,60 Total 120 Auditor BPK 30 15,85 Anggota DPRD 30 69,28 Pegawai DPPKAD 30 70,55 17. Pengguna laporan keuangan auditan pemerintah daerah dapat memiliki keyakinan absolut bahwa laporan tidak mengandung salah saji. Masyarakat Pembayar Pajak Daerah 30 86,32 Total 120 Sumber: data primer yang diolah commit to user 70 Tabel 21 menunjukkan hasil Kruskal-Wallis test untuk variabel pengetahuan audit pada pernyataan auditor eksternal BPK mempunyai tanggung jawab untuk membuat laporan keuangan pemerintah daerah, populasi auditor BPK menghasilkan mean rank terendah yaitu sebesar 16,88. Mean rank tertinggi terdapat pada populasi masyarakat pembayar pajak daerah yaitu sebesar 93,63. Hasil Kruskal-Wallis test pada pernyataan auditor eksternal BPK harus memperhatikan setiap transaksi di pemerintah daerah mereka tidak boleh menggunakan sampel dalam melaksanakan suatu audit, populasi auditor BPK menghasilkan mean rank terendah yaitu sebesar 16,80. Mean rank tertinggi terdapat pada populasi masyarakat pembayar pajak daerah yaitu sebesar 88,97. Hasil Kruskal-Wallis test pada pernyataan laporan keuangan pemerintah daerah yang telah diaudit harus dapat diterbitkan setiap tiga bulan sekali, populasi auditor BPK menghasilkan mean rank terendah yaitu sebesar 16,20. Mean rank tertinggi terdapat pada populasi masyarakat pembayar pajak daerah yaitu sebesar 94,70. Hasil Kruskal-Wallis test pada pernyataan nilai aktiva yang terdapat dalam neraca pemerintah daerah merupakan nilai sebenarnyanilai pasar aktiva tersebut, populasi anggota DPRD menghasilkan mean rank terendah yaitu sebesar 40,50 sedangkan populasi auditor BPK tidak berbeda jauh yaitu sebesar 54,50 . Mean rank tertinggi terdapat pada populasi masyarakat pembayar pajak daerah yaitu sebesar 74,50. Hasil Kruskal-Wallis test pada pernyataan laporan kinerja non keuangan pemerintah daerah yang telah diaudit harus termasuk dalam laporan tahunan pemerintah daerah, populasi auditor commit to user 71 BPK menghasilkan mean rank terendah yaitu sebesar 21,70. Mean rank tertinggi terdapat pada populasi masyarakat pembayar pajak daerah yaitu sebesar 80,90. Hasil Kruskal-Wallis test pada pernyataan auditor eksternal BPK harus menyelesaikan penugasan audit tanpa menggunakanmelihat hasil kerja auditor lain dan para ahli, populasi auditor BPK menghasilkan mean rank terendah yaitu sebesar 17,00. Mean rank tertinggi terdapat pada populasi masyarakat pembayar pajak daerah yaitu sebesar 86,60. Hasil Kruskal-Wallis test pada pernyataan pengguna laporan keuangan auditan pemerintah daerah dapat memiliki keyakinan absolut bahwa laporan tidak mengandung salah saji, populasi auditor BPK menghasilkan mean rank terendah yaitu sebesar 15,85. Mean rank tertinggi terdapat pada populasi masyarakat pembayar pajak daerah yaitu sebesar 86,32. Tabel 22 Hasil Kruskal-Wallis Test Asymptotic Significance untuk Variabel Pengetahuan Audit Pernyataan Asymptotic Significance 11. Auditor eksternal BPK mempunyai tanggung jawab untuk membuat laporan keuangan pemerintah daerah. 0,000 12. Auditor eksternal BPK harus memperhatikan setiap transaksi di pemerintah daerah. Mereka tidak boleh menggunakan sampel dalam melaksanakan suatu audit. 0,000 13. Laporan keuangan pemerintah daerah yang telah diaudit harus dapat diterbitkan setiap tiga bulan sekali. 0,000 14. Nilai aktiva yang terdapat dalam neraca pemerintah daerah merupakan nilai sebenarnyanilai pasar aktiva tersebut. 0,000 15. Laporan kinerja non keuangan pemerintah daerah yang telah diaudit harus termasuk dalam laporan tahunan pemerintah daerah. 0,000 16. Auditor eksternal BPK harus menyelesaikan penugasan audit tanpa menggunakanmelihat hasil kerja auditor lain dan para ahli. 0,000 17. Pengguna laporan keuangan auditan pemerintah daerah dapat memiliki keyakinan absolut bahwa laporan tidak mengandung salah saji. 0,000 Keterangan : Signifikan pada α = 1 Sumber : data primer yang diolah commit to user 72 Tabel 22 menunjukkan bahwa hasil pengujian hipotesis untuk variabel pengetahuan audit pada pernyataan auditor eksternal BPK mempunyai tanggung jawab untuk membuat laporan keuangan pemerintah daerah adalah 0,000. Oleh karena nilai asymptotic significance 0,05 maka hipotesis nol ditolak sehingga terdapat audit expectation gap antara auditor pemerintah BPK dan pengguna laporan keuangan pemerintah daerah yang diwakili anggota DPRD, pegawai DPPKAD, dan masyarakat pembayar pajak daerah. Hasil pengujian hipotesis pada pernyataan auditor eksternal BPK harus memperhatikan setiap transaksi di pemerintah daerah, mereka tidak boleh menggunakan sampel dalam melaksanakan suatu audit adalah 0,000. Oleh karena nilai asymptotic significance 0,05 maka hipotesis nol ditolak sehingga terdapat audit expectation gap antara auditor pemerintah BPK dan pengguna laporan keuangan pemerintah daerah yang diwakili anggota DPRD, pegawai DPPKAD, dan masyarakat pembayar pajak daerah. Hasil pengujian hipotesis pada pernyataan laporan keuangan pemerintah daerah yang telah diaudit harus dapat diterbitkan setiap tiga bulan sekali adalah 0,000. Oleh karena nilai asymptotic significance 0,05 maka hipotesis nol ditolak sehingga terdapat audit expectation gap antara auditor pemerintah BPK dan pengguna laporan keuangan pemerintah daerah yang diwakili anggota DPRD, pegawai DPPKAD, dan masyarakat pembayar pajak daerah. Hasil pengujian hipotesis pada pernyataan nilai aktiva yang terdapat dalam neraca pemerintah daerah merupakan nilai sebenarnyanilai pasar aktiva tersebut adalah 0,000. Oleh karena nilai asymptotic significance 0,05 maka commit to user 73 hipotesis nol ditolak sehingga terdapat audit expectation gap antara auditor pemerintah BPK dan pengguna laporan keuangan pemerintah daerah yang diwakili anggota DPRD, pegawai DPPKAD, dan masyarakat pembayar pajak daerah. Hasil pengujian pada pernyataan laporan kinerja non keuangan pemerintah daerah yang telah diaudit harus termasuk dalam laporan tahunan pemerintah daerah adalah 0,000. Oleh karena nilai asymptotic significance 0,05 maka hipotesis nol ditolak sehingga terdapat audit expectation gap antara auditor pemerintah BPK dan pengguna laporan keuangan pemerintah daerah yang diwakili anggota DPRD, pegawai DPPKAD, dan masyarakat pembayar pajak daerah. Hasil pengujian pada pernyataan auditor eksternal BPK harus menyelesaikan penugasan audit tanpa menggunakanmelihat hasil kerja auditor lain dan para ahli adalah 0,000. Oleh karena nilai asymptotic significance 0,05 maka hipotesis nol ditolak sehingga terdapat audit expectation gap antara auditor pemerintah BPK dan pengguna laporan keuangan pemerintah daerah yang diwakili anggota DPRD, pegawai DPPKAD, dan masyarakat pembayar pajak daerah. Hasil pengujian hipotesis pada pernyataan pengguna laporan keuangan auditan pemerintah daerah dapat memiliki keyakinan absolut bahwa laporan tidak mengandung salah saji adalah 0,000. Oleh karena nilai asymptotic significance 0,05 maka hipotesis nol ditolak sehingga terdapat audit expectation gap antara auditor pemerintah BPK dan pengguna laporan commit to user 74 keuangan pemerintah daerah yang diwakili anggota DPRD, pegawai DPPKAD, dan masyarakat pembayar pajak daerah.

C. Pembahasan

Hasil pengujian data menunjukkan bahwa berdasarkan hasil Kruskal-Wallis test membuktikan adanya audit expectation gap antara auditor pemerintah BPK dan pengguna laporan keuangan pemerintah daerah yang diwakili anggota DPRD, pegawai DPPKAD, dan masyarakat pembayar pajak daerah dilihat dari sisi peran auditor, independensi auditor dan pengetahuan audit. Hal ini bisa dilihat dari indikator masing-masing variabel yang menunjukkan nilai asymptotic significance 0,05 sehingga semua hipotesis yang diajukan diterima. Hasil pengujian hipotesis pertama membuktikan bahwa terdapat audit expectation gap antara auditor pemerintah BPK dan pengguna laporan keuangan pemerintah daerah yang diwakili anggota DPRD, pegawai DPPKAD, dan masyarakat pembayar pajak daerah dilihat dari sisi peran auditor. Hasil pengujian hipotesis tersebut sesuai dengan penelitian Sugiyarso 2009 yang menyimpulkan bahwa terdapat audit expectation gap antara auditor BPK dan pengguna laporan keuangan pemerintah anggota DPRD, pemeriksa BawasdaInspektorat, anggota Lembaga Swadaya Masyarakat pada variabel peran auditor. Mean rank auditor pemerintah BPK pada pernyataan auditor eksternal BPK bertanggung jawab untuk memberikan jaminan atas baik buruknya kinerja pemerintah daerah lebih kecil dibandingkan dengan mean rank pengguna laporan