Dibandingkan antara kelompok 2 dengan kelompok 4 dan kelompok 5, yaitu tidak terdapat perbedaan secara signifikan dengan p = 0,549 dan p = 0,984
p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian EEBP dosis 200 mgkg bb dan dosis 400 mgkg bb tidak dapat meningkatkan kadar HDL pada tikus.
Dibandingkan antara kelompok 3 dengan kelompok 4 dan kelompok 5, terdapat perbedaan secara signifikan dengan p = 0,005 dan p = 0,001 p 0,05.
Hal ini menunjukkan simvastatin memiliki efek yang lebih besar daripada EEBP dalam meningkatkan kadar HDL. Menurut Canaris, et al. 2000, pemberian
propiltiourasil tidak memberikan efek yang bermakna dalam meningkatan kadar HDL. Menurut Dipiro 2007, Niasin Vit B3 dapat meningkatkan kadar HDL
dengan cara menurunkan aktivitas katabolisme Apo AI. Tetapi, pada biji pepaya tidak terdapat adanya kandungan niasin Millind dan Gurditta, 2011, sehingga
EEBP tidak dapat meningkatkan kadar HDL pada tikus.
4.7 Hasil Pengujian Ekstrak Etanol Biji Pepaya Terhadap Kadar LDL pada
Tikus
Hasil pengujian EEBP terhadap kadar LDL pada tikus disajikan pada Tabel 4.6 dan grafik pada Gambar 4.4.
Tabel 4.6 Hasil rata-rata kadar LDL mgdl serum tikus setelah perlakuan 21 hari
Tikus Kelompok Perlakuan
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 1
7 34
1 2
6 2
3 48
8 7
5 3
4 48
6 5
7 4
7 57
3 4
3 N
4 4
4 4
4 ∑
21 187
18 18
21 X
5,25 46,75
4,5 4,5
5,25 SD
2,0615 9,5
3,1091 2,0816
1,7078
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.6 terlihat bahwa rata-rata kadar LDL paling tinggi terdapat pada kelompok 2 sebesar 46,75 ± 9,5 mgdl, dan paling rendah terdapat pada
kelompok 4 sebesar 4,5 ± 2,0816 mgdl.
Gambar 4.4 Diagram rata-rata kadar LDL mgdl serum tikus setelah perlakuan
21 hari Ket : Kelompok 1 : Pakan biasa + air minum
Kelompok 2 : PTU 9 mgkg bb + kuning telur Kelompok 3 : PTU 9 mgkg bb + kuning telur + Simvastatin 0,9 mgkg bb
Kelompok 4 : PTU 9 mgkg bb + kuning telur + EEBP 200 mgkg bb Kelompok 5 : PTU 9 mgkg bb + kuning telur + EEBP 400 mgkg bb
Berdasarkan uji ANOVA, kadar LDL kelompok 2 berbeda secara signifikan dengan kelompok 1 dengan p = 0,000 p 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa pemberian propiltiourasil dan kuning telur dapat meningkatkan kadar LDL secara bermakna.
Dibandingkan antara kelompok 2 dengan kelompok 3 yaitu terdapat perbedaan secara signifikan dengan p = 0,000 p 0,05. Simvastatin dapat
menurunkan kadar LDL sebesar 18 - 55 Anderson, et al., 2002.
5,25 51
4,5 4,5
5,25 -10
10 20
30 40
50 60
70
1 2
3 4
5
K ad
ar LD
L m
g d
l
Kelompok perlakuan
Universitas Sumatera Utara
Dibandingkan antara kelompok 2 dengan kelompok 4 dan kelompok 5 yaitu terdapat perbedaan secara signifikan dengan p = 0,000 p 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa EEBP dosis 200 mgkg bb dan 400 mgkg bb dapat menurunkan kadar LDL pada tikus.
Dibandingkan antara kelompok 3 dengan kelompok 4 dan kelompok 5 yaitu tidak terdapat perbedaan secara signifikan dengan p = 1,000 dan p = 0,99 p
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa efek penurunan kadar LDL dari simvastatin dan EEBP tidak berbeda secara bermakna.
Propiltiourasil dapat meningkatkan kadar LDL dengan cara menekan aktivitas metabolik reseptor LDL melalui inhibisi SREBP-2, yang merupakan
faktor transkripsi gen dalam pembentukan reseptor LDL di hati, sehingga kadar LDL dalam darah meningkat Rizos, et al., 2011; Guyton dan Hall, 2007. Kuning
telur mampu meningkatkan kadar kolesterol, yang secara otomatis juga meningkatkan kadar LDL.
Adanya senyawa saponin dan flavonoid pada ekstrak etanol biji pepaya dapat menurunkan kadar LDL
.
Saponin dalam biji pepaya bekerja dengan cara mengikat asam empedu sehingga asam tersebut tetap berada di dalam usus dan
proses resirkulasi ke hati siklus enterohepatik tidak terjadi. Akibatnya akan terjadi peningkatan penggunaan kolesterol di hati sebagai bahan baku pembuatan
getah empedu sehingga cadangan kolesterol di hati menurun dengan demikian kadar LDL plasma menurun Adeneye dan Olagunju, 2009.
Flavonoid mampu menurunkan kadar kolesterol darah, serta menghalangi adanya reaksi oksidasi kolesterol LDL dalam tubuh. Flavonoid merupakan
antioksidan karena dapat menangkap radikal bebas dengan membebaskan atom
Universitas Sumatera Utara
hidrogen dari gugus hidroksilnya, dikatakan juga bahwa flavonoid dapat menghalangi reaksi oksidasi LDL Nijveldt, et al., 2001.
Hasil pengujian terhadap profil lipid menunjukkan bahwa dibandingkan dengan kontrol pembanding, pemberian ekstrak etanol biji pepaya dosis 200
mgkg bb dan 400 mgkg bb dapat menurunkan kadar kolesterol total, kadar trigliserida, dan kadar LDL secara bermakna p 0,05. Hanya dosis 200
mgkgbb yang tidak memberikan perbedaan yang bermakna dengan kontrol normal. Kadar HDL tidak mengalami peningkatan pada pemberian kedua dosis
ekstrak etanol biji pepaya. Simvastatin merupakan golongan obat inhibitor 3 hidroksi-3-metilglutaril
koenzim A reduktase HMG Co-A reduktase. Obat golongan ini mengeblok secara parsial reaksi konversi inhibitor 3 hidroksi-3-metilglutaril koenzim A
HMG Co-A menjadi asam mevalonat. Reaksi ini merupakan salah satu yang penting pada proses pembentukan kolesterol dalam sel di hati. Penghambatan
proses ini menyebabkan kadar kolesterol menurun dengan cepat sekitar 15 - 40. Simvastatin memiliki efek yang baik terhadap profil lipid secara keseluruhan.
Simvastatin menurunkan kadar LDL yang berkaitan dengan resiko kardiovaskuler Williams, 2005. Selain itu, simvastatin juga dapat menurunkan kadar trigliserida
sebesar 10 – 30, LDL sebesar 30 - 60 dan meningkatan HDL sebesar 2 - 15 Anderson, et al., 2002.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian pengaruh pemberian ekstrak etanol biji pepaya Carica papaya L. terhadap profil lipid pada tikus Rattus novergicus
dislipidemia, maka dapat disimpulkan: a.
hasil pemeriksaan karakteristik simplisia biji pepaya diperoleh kadar air 7,26, kadar abu total 8,74, kadar abu tidak larut asam 1,07, kadar sari
larut air 16,84, kadar sari larut etanol 11,01. Hasil pemeriksaan karakteristik ekstrak etanol biji pepaya diperoleh kadar air 9,95, kadar abu
total 1,62, kadar abu tidak larut asam 0,25, kadar sari larut air 64,26, kadar sari larut etanol 70,85.
b. simplisia dan ekstrak etanol biji pepaya mengandung senyawa kimia
golongan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, glikosida, dan steroidtriterpenoid.
c. ekstrak etanol biji pepaya dapat menurunkan kadar kolesterol total dengan
rata-rata 60,25 mgdl; 54,25 mgdl; kadar trigliserida 73 mgdl; 54,25 mgdl; dan kadar LDL 4,5 mgdl; 5,25 mgdl, tetapi tidak dapat meningkatkan kadar
HDL pada tikus dislipidemia. d.
terdapat perbedaan yang signifikan antara efek simvastatin dengan ekstrak etanol biji pepaya dalam menurunkan kadar kolesterol total dengan rata-rata
72,50 mgdl; 60,25mgdl, dan meningkatan kadar HDL dengan rata-rata 53,5 mgdl; 41 mgdl pada tikus dislipidemia.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Saran