kolesterol yang terakumulasi didarah terutama dalam bentuk LDL tidak dapat dimetabolisme di hati. Selain itu, kuning telur puyuh memiliki kandungan
kolesterol yang paling tinggi dibandingkan dengan kuning telur unggas lain yaitu sebesar 2139,17 mg100 g sehingga mampu meningkatkan kadar kolesterol
Dwiloka, 2003. Penurunan kadar kolesterol total disebabkan kandungan senyawa berupa
flavonoid, tanin, dan saponin yang ada pada EEBP. Flavonoid diketahui dapat menurunkan kadar kolesterol total karena merupakan kofaktor dari enzim
kolesterol esterase. Selain itu, flavonoid dapat meningkatkan sekresi getah empedu melalui pengaktifan enzim sitokrom P-450. Enzim sitokrom P-450
mengikat beberapa komponen dalam getah empedu sehingga mengurangi kadar kolesterol didalam tubuh Oliveira, et al., 2007. Saponin dalam EEBP
membentuk kompleks tidak larut dengan kolesterol sehingga mencegah absorbsi kolesterol di usus halus. Selain itu saponin mengurangi absorbsi getah empedu
dengan membentuk kompleks misel yang tidak dapat diabsorbsi karena berat molekulnya terlalu besar Matsui, et al., 2009. Sedangkan tanin dalam EEBP
dapat mengurangi absorbsi kolesterol di usus halus dan meningkatkan sekresi asam empedu dengan mekanisme yang sama seperti saponin serta dapat
meningkatkan reverse cholesterol transport Tebib, et al., 1994.
4.5 Hasil Pengujian Ekstrak Etanol Biji Pepaya Terhadap Kadar
Trigliserida pada Tikus
Hasil pengujian EEBP terhadap kadar trigliserida pada tikus disajikan pada Tabel 4.4 dan grafik pada Gambar 4.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Hasil rata-rata kadar trigliserida mgdl serum tikus setelah perlakuan
21 hari Tikus
Kelompok Perlakuan Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5
1 90
84 69
77 53
2 87
81 74
73 55
3 71
82 74
73 56
4 87
82 70
69 53
N 4
4 4
4 4
∑ 335
329 287
292 217
X 83,75
82,25 71,75
73 54,25
SD 8,6168
1,2583 2,6299
3,2659 1,5
Dari Tabel 4.4 terlihat bahwa rata-rata kadar trigliserida paling tinggi yaitu pada kelompok 1, sebesar 83,75 ± 8,6168 mgdl, dan paling rendah pada
kelompok 5, sebesar 54,25 ± 1,5 mgdl.
Gambar 4.2 Diagram rata-rata kadar trigliserida mgdl serum tikus setelah
perlakuan 21 hari Ket: Kelompok 1 : Pakan biasa + air minum
Kelompok 2 : PTU 9 mgkg bb + kuning telur Kelompok 3 : PTU 9 mgkg bb + kuning telur + Simvastatin 0,9 mgkg bb
Kelompok 4 : PTU 9 mgkg bb + kuning telur + EEBP 200 mgkg bb Kelompok 5 : PTU 9 mgkg bb + kuning telur + EEBP 400 mgkg bb
83,75 82,25
71,75 73
54,25 10
20 30
40 50
60 70
80 90
100
1 2
3 4
5
K ad
ar tr
igl is
e r
id a m
g d
l
Kelompok perlakuan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uji ANOVA, kadar trigliserida kelompok 2 tidak berbeda secara signifikan dengan kelompok 1, hal ini menunjukkan bahwa propiltiourasil
dan kuning telur tidak dapat meningkatkan kadar trigliserida. Dibandingkan antara kelompok 2 dengan kelompok 3 yaitu terdapat
perbedaan secara signifikan dengan p = 0,028 p 0,05. Pemberian simvastatin dapat menurunkan kadar trigliserida dalam darah sebesar 10 - 30 Anderson, et
al., 2002. Dibandingkan antara kelompok 2 dengan kelompok 4 yaitu tidak terdapat
perbedaan secara signifikan terhadap kadar trigliserida pada tikus dengan p = 0,060 p 0,05. Dibandingkan antara kelompok 2 dengan kelompok 5 yaitu
terdapat perbedaan secara signifikan dengan p = 0,000 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa EEBP dosis 400 mgkg bb dapat menurunkan kadar
trigliserida secara bermakna. Dibandingkan antara kelompok 3 dengan kelompok 4 yaitu tidak terdapat
perbedaan secara signifikan dengan p = 0,994 p 0,05. Dibandingkan antara kelompok 3 dengan kelompok 5 yaitu terdapat perbedaan secara signifikan
dengan p = 0,000 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa EEBP dosis 400 mgkg bb memberikan efek yang lebih besar dibandingkan dengan simvastatin dalam
menurunkan kadar trigliserida pada tikus. Menurut Canaris, et al., 2000, pemberian propiltiourasil tidak
memberikan efek yang bermakna dalam meningkatkan kadar trigliserida. Selain itu, pemberian kuning telur puyuh juga tidak dapat meningkatkan kadar
trigliserida Dwiloka, 2003, karena kandungan kolesterol yang terdapat dalam telur puyuh hanya berpengaruh pada kadar kolesterol tikus, sementara kadar
Universitas Sumatera Utara
trigliseridanya dipengaruhi oleh asupan lemak dan karbohidrat pada makanan Murray, dkk., 2006.
Penurunan kadar trigliserida disebabkan oleh kandungan senyawa flavonoid, tanin, dan saponin pada EEBP. Flavonoid dan tanin dapat
meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase LPL sehingga meningkatkan hidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol, sehingga kadar trigliserida dalam
darah menurun Wahyuningrum, 2012; Millind dan Gurditta; Kothari, et al., 2011. Saponin dapat menurunkan sintesis trigliserida dan absorbsi asam lemak
serta meningkatkan oksidasi asam lemak Elekofehinti, et al., 2012; Zhao, et al., 2005.
4.6 Hasil Pengujian Ekstrak Etanol Biji Pepaya Terhadap Kadar HDL pada