21
kegiatan wisata di Negara tersebut. Sementara itu pemeluk Nasrani biasa melakukan wisata religi ke Negara Israel yang memiliki hubungan sejarah yang
sangat kental dengan ajaran agama yang mereka anut.
1.2.5. Faktor Pendorong Pengembangan Objek Wisata
Faktor pendorong adalah hal atau kondisi yang dapat mendorong atau menumbuhkan suatu kegiatan, usaha atau produksi. Modal kepariwisataan
tourism assets sering disebut sumber kepariwisataan tourism resources. Suatu daerah atau tempat hanya dapat menjadi tujuan wisata kalau kondisinya semakin
rupa, sehingga ada yang dikembangkan menjadi atraksi wisata. Apa yang dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata itulah yang disebut modal atau sumber
kepariwisataan. Modal kepariwisataan itu mengandung potensi untuk dikembangkan menjadi atraksi wisata, sedang atraksi wisata itu sudah tentu harus
komplementer dengan motif perjalanan wisata. Maka untuk menemukan potensi kepariwisataan suatu daerah harus berpedoman kepada apa yang dicari oleh
wisatawan. Menurut Soekadijo 2000 modal atraksi yang menarik kedatangan wisatawan ada tiga diantaranya :
a. Modal dan potensi alam, alam merupakan salah satu faktor pendorong seorang melaukan perjalanan wisata karena ada orang berwisata hanya sekedar menikmati
keindahan alam, serta ingin menikmati keaslian fisik, flora dan faunanya. b. Modal dan potensi kebudayaannya. Yang dimaksud potensi kebudayaan disini
merupakan kebudayaan dalam arti luas bukan hanya meliputi seperti kesenian atau kehidupan keratin dll. Akan tetapi meliputi adat istiadat dan segala kebiasaan
yang hidup di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Sehingga diharapkan
Universitas Sumatera Utara
22
wisatawan atau pengunjung bisa tertahan dan dapat menghabiskan waktu di tengah-tengah masyarakat dengan kebudayaannya yang dianggap menarik.
c. Modal dan potensi manusia. Manusia dapat dijadikan atraksi wisata yang berupa keunikan-keunikan adat istiadat maupun kehidupannya namun jangan
sampai martabat dari manusia tersebut direndahkan sehingga kehilangan martabatnya sebagai manusia.
1.2.6. Dampak Pariwisata
Pengaruh dan dampak pariwisata juga perlu diperhatikan dalam rencana pengembangan pariwisata. Pariwisata tentunya menimbulkan dampak yang
bersifat negatif maupun positif. Dampak negatif yang ditimbulkan pariwisata meliputi biaya pembangunan infrastruktur yang cukup besar terutama di lokasi-
lokasi yang memberdayakan penduduk lokal sebagai lokasi pariwisata, selain itu pariwisata juga memicu peningkatan harga-harga barang terutama harga lahan,
rumah, dan lokasi-lokasi yang strategis untuk dikembangkan, dan juga memuncul lapangan pekerjaan yang hanya aktif pada musim-musim tertentu saja. Sedangkan
dampak positif yang ditimbulkan industri pariwisata berupa mampu merangsang pembentukan lapangan pekerjaan baru, mengembangkan infrastruktur yang lebih
baik, serta meningkatkan perekonomian Yoeti, 1994. Objek wisata religi juga mempunyai dampak tersendiri bagi
pengunjungnya, seperti yang dikatakan Van Gennap dalam Denison Nach 1996, bahwa orang yang mengunjungi wisata agama itu akan terlibat dalam ritual
perubahan diri yang dilakukan secara khusuk, dimana orang yang mengunjungi
Universitas Sumatera Utara
23
wisata tersebut akan dijarakkan dari kehidupan rutin sehari-hari, karena wisata agama memiliki suatu aura yang sakral.
1.2.7. Daya Dukung Objek Wisata