Pandangan Pengunjung RemajaDewasa Pandangan Pengunjung Orang Tua

94 oleh Dinas Pariwisata menjadi tempat wisata jadi siapa saja bisa berkunjung. Saya berharap yang berkunjung tidak menyalahgunakan Vihara ini, karena Vihara ini adalah tempa t ibadah sekaligus tempat berwisata”.

4.2. Pandangan Pengunjung

Pengunjung yang datang ke suatu tempat wisata pada umumnya akan mendapat kesan tertentu. Kesan yang didapat merupakan suatu hasil dari cara pandang seseorang terhadap nilai dari objek wisata tersebut. Penilaian yang diberikan setiap pengunjung biasanya ada yang bersifat negatif maupun positif. Hal ini dikarenakan setiap pengunjung pastinya mempunyai cara pandang tersendiri dalam menilai suatu objek wisata yang dikunjunginya.

4.2.1. Pandangan Pengunjung RemajaDewasa

Pengunjung Vihara Avalokitesvara tak terlepas dari kelompok remaja dan orang dewasa. Pengunjung remaja pada umumnya berusia antara 13-20, sedangkan orang dewasa merupakan orang-orang yang belum berumah tangga dan berusia 21 sampai dengan keatas. Pada umumnya kelompok ini mengunjugi Vihara Avalokitesvara secara pribadi-pribadi dan ada pula yang datang secara berkelompok dengan teman-temannya, biasanya satu kumpulan berjumlah antara 5-8 orang. Selain itu tidak sedikit pula yang datang bersama dengan keluarga masing-masing. Pengunjung dalam kelompok ini biasanya akan memiliki pandangan yang berbeda dengan kelompok anak-anak, jika pada kelompok anak- anak pandangannya terhadap Vihara Avalokitesvara hanya sebatas arena bermain, maka pengunjung pada kelompok ini akan melihat Vihara Avalokitesvara secara luas, bagaimana sejarah Vihara Avalokitesvara, dan apa yang menjadi tujuan Universitas Sumatera Utara 95 Vihara Avalokitesvara. Selain itu pengunjung dalam kelompok ini akan melihat bagaimana perubahan fungsi terhadap Vihara Avalokitesvara. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pengunjung remaja berikut: “ Awalnya aku ragu berkunjung ke Vihara ini kak. Karena ini kan tempat ibadah, tempat yang sakral menurut umat Buddha. Cuma sebelum kesini aku udah dapat informasi dari kawanku yang udah pernah kesini. Rupanya boleh- boleh aja kok masuk kesini. Gak bayar juga rupanya. Aku gak nyangka kak kalau Vihara ini yang ku tau tempat ibadah agama Buddha bakalan jadi tempat wisata. Terus yang ku tau kalau Vihara ini sudah terkenal diluar kota Siantar ”.

4.2.2. Pandangan Pengunjung Orang Tua

Sebagai salah satu objek wisata yang umum, Vihara Avalokitesvara juga menjadi tujuan wisata bagi para orang tua. Kelompok orang tua ini pada umumnya mengunjungi Vihara Avalokitesvara pada hari-hari libur dan juga hari minggu. Biasanya para orang tua mengunjungi Vihara Avalokitesvara bersama dengan keluarga mereka. Vihara Avalokitesvara juga menjadi salah satu sarana dalam mengurangi kepenatan para orang tua dari pekerjaan sehari-hari. Hal ini juga diungkapkan oleh pengunjung yang merupakan guru di salah satu SMP di luar kota Pematangsiantar : “Jarang memang tempat ibadah bisa jadi tempat wisata. Tapi memang Vihara ini bagus kali, memang pantas dijadikan tempat wisata karena patungnya yang tinggi memang menjadi daya tarik orang untuk berkunjung. Kalau soal penambahan fungsi, itu kan udah ada persetujuan dari pihak Vihara dan Dinas Pariwisata, dan Vihara ini juga tidak merugikan orang lain”. Universitas Sumatera Utara 96 BAB V HUBUNGAN PANDANGAN DENGAN MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP VIHARA AVALOKITESVARA SEBAGAI TEMPAT WISATA RELIGI Menurut Robbins 2003:97 yang mendeskripsikan bahwa persepsi atau pandangan merupakan kesan yang diperoleh oleh individu melalui panca indera kemudian di analisa diorganisir, diintepretasi dan kemudian dievaluasi, sehingga individu tersebut memperoleh makna. Persepsi atau pandangan mempunyai sifat subjektif, karena bergantung pada kemampuan dan keadaan dari masing-masing individu, sehingga akan ditafsirkan berbeda oleh individu yang satu dengan yang lain. Dengan demikian persepsi atau pandangan merupakan proses perlakuan individu yaitu pemberian tanggapan, arti, gambaran, atau penginterprestasian terhadap apa yang dilihat, didengar, atau dirasakan oleh indranya dalam bentuk sikap, pendapat, dan tingkah laku atau disebut sebagai perilaku individu. Menurut Cohen motivasi wisatawan adalah untuk melepaskan diri sejenak dari kegiatan rutin berfungsi untuk mengembalikan harmoni di masyarakat terapi sosial. Dalam melakukan perjalanan wisata dapat di pengaruhi beberapa faktor seperti menurut Mclntosh dan Murphy, seseorang sering dipengaruhi oleh faktor internal wisatawan dan faktor eksternal. Motivasi adalah salah satu faktor penting untuk calon wisatawan dalam mengambil keputusan mengenai daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi, calon wisatawan akan mempunyai persepsi pada daerah tujuan wisata yang memungkinkan, dimana persepsi ini mampu dihasilkan Universitas Sumatera Utara 97 oleh preferensi individual, pengalaman sebelumnya, dan informasi yang bisa didapatkan. 18 Pandangan dan motivasi saling berpengaruh terhadap kegiatan yang dilakukan manusia seperti melakukan suatu pekerjaan yang dapat memberikan nilai positif terhadap individu yang melakukan pekerjaan tersebut. Dikatakan dapat memberikan nilai, karena pekerjaan tersebut merupakan dari pandangannya sendiri. Dari pandangannya tersebut memberikan motivasi terhadap individu yang melakukan kegiatan yang memberikan dampak positif terhadap individu yang melakukannya. Seperti halnya dalam berwisata, seseorang yang berwisata pastinya mencari tahu terlebih dahulu tempat yang akan dikunjungi. Dari pengetahuannya tersebut maka seorang tersebut akan memiliki pandangan bahwasanya tempat yang akan dikunjungi memiliki daya tarik tersendiri yang membuat ia termotivasi untuk mengunjungi. Seperti bapak Edi, ia termotivasi datang ke Vihara Avalokitesvara karena sebelumnya ia telah mencari tahu terlebih dahulu informasi tentang Vihara Avalokitesvara, ini yang menyebabkan bapak Edi datang berkunjung ke Vihara Avalokitesvara. “Saya sebelumnya sudah mencari tahu lah Vihara ini. Kalau tidak begitu nanti menyesal. karena sebelumnya saya sudah mengalami. Saya pernah pergi berwisata tanpa mencari tahu terlebih dahulu tempat tersebut. Kalau Vihara ini saya sudah mencari tahu di media sosial dan memang kelihatan sangat bagus, walaupun saya sudah mencari tahu di media sosial, saya juga menanyakan kepada teman saya yang sudah pernah berkunjung ke Vihara ini apakah tempatnya benar-benar bagus atau tidak. Ternyata setelah saya berkunjung ke Vihara ini, tempat ini menurut saya bagus dan tidak menyesal berkunjung kesini, karena patung Dewi Kwan Im sangat 18 http:www.sandywarman.com201501pembelajaran-2-motivasi-tujuan.html Universitas Sumatera Utara 98 mengagumkan dan lebih bagus dari yang saya lihat di media sosial karena patungnya yang tertinggi di Asia Tenggara dan ini membuat saya terkesa n”. Dilihat dari hasil wawancara dengan informan, menurut saya pandangan dan motivasi saling berkaitan karena memberikan pengaruh terhadap individu yang ingin melakukan kegiatan pariwisata.

5.1. Analisis Wisata Vihara Avalokitesvara di Kota Pematangsiantar