79
kunjungan terbesar yang datang mengunjungi Vihara Avalokitesvara yakni pada hari minggu maupun pada hari-hari libur. Hal ini diungkapkan oleh pimpinan
Vihara Avalokitesvara : “Dalam soal kunjungan wisatawan Vihara Avalokitesvara
ini sama halnya dengan objek-objek wisata yang lain, biasanya pengunjung yang paling banyak itu datang pada
hari minggu dan hari libur, apa lagi pada waktu hari waisak umat Buddha melakukan kebaktian, amal, dan
bakti sosial. Hal ini karena Vihara Avalokitesvara ini kan merupakan objek wisata rohani, jadi pada waktu libur-
libur hari raya Buddha banyak yang mengunjungi sekaligus mengikut
i kebaktian”. Pengunjung yang datang mengunjugi Vihara Avalokitesvara tidak hanya
orang-orang yang tinggal di daerah Pematangsiantar saja, melainkan ada yang datang dari luar kota bahkan ada yang dari luar negeri. Faktor sejarah dan
kebesaran Vihara dan patung Dewi Kwan Im menjadi daya tarik bagi para pengunjung yang datang mengunjungi Vihara Avalokitesvara.
3.2. Pengunjung
Pengunjung yang datang ke suatu tempat wisata pada umumnya akan mendapat kesan tertentu. Kesan yang didapat merupakan suatu hasil dari cara
pandang seseorang terhadap nilai dari objek wisata tersebut. Penilaian yang diberikan setiap pengunjung biasanya ada yang bersifat negatif maupun positif.
Hal ini dikarenakan setiap pengunjung pastinya mempunyai cara pandang tersendiri dalam menilai suatu objek wisata yang dikunjunginya.
3.2.1. Pengunjung Kelompok Anak-Anak
Beragamnya pengunjung yang mengunjungi Vihara Avalokitesvara tak terlepas dari kelompok anak-anak. Anak-anak yang mengunjungi Vihara
Universitas Sumatera Utara
80
Avalokitesvara pada umumnya datang bersama orang tua mereka. Tak sedikit pula anak-anak yang merasa bosan terhadap fasilitas yang disediakan pihak pengelola
Vihara Avalokitesvara, seperti yang dikatakan oleh salah satu pengunjung yang datang bersama orangtuanya :
“kalau menurutku kak, tempatnya bagus. Cantik kali untuk foto-foto, bersih juga tempatnya. Tapi kok gak ada
tempat main-mainnya. Soalnya bosan kali cuma ngawani.
Terus gak ada juga orang jualan disini”. Arena bermain tidak tersedia di Vihara Avalokitesvara. Mungkin saat ini
belum tersedianya arena bermain, karena Vihara masih dalam proses pembangunan. Namun berbeda dengan informan berikut :
“tempatnya bagus kak, luas kali disini bisa main-main, lari-lari, ada kolam ikannya juga, ikannya bagus-bagus
suka kali liat ikannya ”.
3.2.2. Pengunjung Kelompok RemajaDewasa
Pengunjung Vihara Avalokitesvara tak terlepas dari kelompok remaja dan orang dewasa. Pengunjung remaja pada umumnya berusia antara 13-20,
sedangkan orang dewasa merupakan orang-orang yang belum berumah tangga dan berusia 21 sampai dengan keatas. Pada umumnya kelompok ini mengunjugi
Vihara Avalokitesvara secara pribadi-pribadi dan ada pula yang datang secara berkelompok dengan teman-temannya, biasanya satu kumpulan berjumlah antara
5-8 orang. Selain itu tidak sedikit pula yang datang bersama dengan keluarga masing-masing. Pengunjung dalam kelompok ini biasanya akan memiliki
pandangan yang berbeda dengan kelompok anak-anak, jika pada kelompok anak- anak pandangannya terhadap Vihara Avalokitesvara hanya sebatas arena bermain,
Universitas Sumatera Utara
81
maka pengunjung pada kelompok ini akan melihat Vihara Avalokitesvara secara berbeda. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pengunjung remaja berikut:
“saya datang kesini ini karena saya pengen tau dan sangat penasaran dengan tempat ini, apalagi patung Dewi
Kwan Im, karena jarang-jarang tempat wisata seperti ini yang merupakan wisata agama Buddha. Selain itu saya
juga sekalian ingin refresing. Banyak teman-teman saya yang sudah kesini dan banyak yang memuji tempat ini
makanya saya kesini karena penasaran. Ternyata tempatnya benar-benar bagus kok
”. Ada juga pengunjung remaja berusia 17 tahun yang mengunjungi Vihara
Avalokitesvara hanya untuk menenangkan diri : “Aku suka kak kesini, sering kali aku kesini sama kawan-
kawanku, duduk-duduk aja kami disini, seperti yang kakak lihat lah adem kali kan duduk di samping lonceng besar
ini. Kadang kalau kami bosan les, kami kesini lah duduk- duduk kak. Tidak ada tempat lain seperti di Vihara ini.
Disini kami bebas, lama-lama duduk disini tidak bosan kak
”. Berbeda dengan yang diungkapkan oleh pengunjung lainnya, dia
memandang Vihara Avalokitesvara melalui perawatan dan yang dilakukan pihak pengelola:
“kalau menurut saya, Vihara Avalokitesvara ini perawatan disini lumayan lah, kebersihannya terjaga,
baik itu di ruang-ruang doa sampai dengan toiletnya. Gak ada yang buang sampah sembarangan kok bersih kali,
sejuk kali disini. Semua itu harus terus diperhatikan baik dari pihak pengelola maupun pengunjung, agar Vihara
Avalokitesvara ini nantinya bisa dikenal banyak orang
luar dan menjadi wisata yang go internasional”.
3.2.3. Pengunjung Kelompok Orang Tua