26
perantara antara wisatawan dengan daerah tujuan wisata. Melalui teknologi, seorang wisatawan dengan mudah akan mengetahui bagaimana potensi objek
wisata di suatu tempat tanpa mengunjunginya. Begitu juga dengan daerah tujuan wisata, dengan semakin berkembangnya kemajuan teknologi, pihak pengelola
akan mudah dalam mempromosikan objek wisata sehingga memungkinkan bertambahnya kunjungan wisatawan.
1.2.9. Motivasi Wisatawan
Menurut Cohen motivasi wisatawan adalah untuk melepaskan diri sejenak dari kegiatan rutin berfungsi untuk mengembalikan harmoni di masyarakat terapi
sosial. Pada dasarnya seseorang melakukan perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal. Dari berbagai motivasi yang mendorong perjalanan, McIntosh 1977 dan
Murphy 1985 mengatakan bahwa motivasi dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar yaitu sebagai berikut:
1. Physical or physiological motivation motivasi yang bersifat fisik atau fisiologis, antara lain untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi
dalam kegiatan olah raga, bersantai dan sebagainya. 2. Cultural motivation motivasi budaya, yaitu keinginan untuk mengetahui
budaya, adat, tradisi dan kesenian daerah lain. Termasuk juga ketertarikan akan berbagai objek tinggalan budaya banggunan bersejarah.
3. Social motivation atau interpersonal motivation motivasi yang bersifat sosial, seperti mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja, melakukan hal
yang dianggap mendatangkan gengsi nilai prestise, melakukan ziarah, pelarian dari situasi-situasi yang membosankan dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
27
4. Fantasy motivation motivasi karena fantasi, yaitu adanya fantasi bahwa di daerah lain seseorang kan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan,
dan ego-enhancement yang memberikan kepuasan psikologis. Disebut juga sebagai status and prestige motivation.
1.2.10. Wisata Religi
Wisata religi adalah salah satu jenis produk wisata yang berkaitan erat dengan sisi religius atau keagamaan yang dianut oleh umat manusia. Wisata religi
dimaknai sebagai kegiatan wisata ke tempat yang memiliki makna khusus bagi umat beragama, biasanya beberapa tempat ibadah yang memiliki kelebihan.
Kelebihan ini misalnya dilihat dari sisi sejarah, adanya mitos dan legenda mengenai tempat tersebut, ataupun keunikan dan keunggulan arsitektur
bangunannya www.nuruzzaman2.multiply.com, diunduh pada tanggal 2 Februari 2010. Wisata religi ini banyak dihubungkan dengan niat atau hasrat sang
wisatawan untuk memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan tidak jarang pula untuk tujuan memperoleh berkah dan kekayaan melimpah.
5
Tentang mengapa semua orang melakukan perjalanan wisata, setiap orang akan mempunyai alasan-alasan tersendiri. Salah satu alasan adalah untuk
berziarah atau untuk keperluan keagamaan lain. Hal ini disebut juga dengan wisata rohani. Wisata rohani adalah perjalanan wisata di mana tujuan perjalanan
yang dilakukan adalah untuk melihat atau menyaksikan upacara-upacara keagamaan. Jenis wisata ini sedikit banyaknya dikaitkan dengan agama, sejarah
adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata ini
5
http:eprints.uns.ac.id67221143661308201007181.pdf
Universitas Sumatera Utara
28
banyak dilakukan oleh perorangan maupun rombongan ke tempat-tempat suci, seperti kunjungan ke Istana Vatikan di Roma bagi orang yang beragama Katolik,
ke Yerusalem dan ke Muntilan pusat pengembangan agama Kristen di Jawa Tengah bagi umat beragama Kristen Protestan, ke tanah suci bagi umat beragama
Islam, upacara agama Hindu Bali di Sakenan, Bali, Umat beragama Budha ke tempat-tempat suci Agama Budha di India, Nepal, Tibet dan sebagainya. Yoeti
1983 : 116 Suwantoro berpendapat bahwa wisata rohani merupakan perjalanan wisata yang dimaksudkan guna melakukan ibadah keagamaan, misalnya umroh
oleh sebuah konsorsium biro perjalanan, tour ke Lourdes di Perancis Selatan, tour mengikuti Waicak di Candi Borobudur-Pawon-Mendut dan lain-lain, Suwantoro
1997:16. Dari kedua pengertian wisata rohani di atas, maka diambil kesimpulan bahwa wisata rohani adalah perjalanan yang dilakukan dengan tujuan keagamaan
baik dalam bentuk upacara keagamaan dan juga merupakan tempat ibadah.
6
1.2.11. Pelayanan Pariwisata