81
maka pengunjung pada kelompok ini akan melihat Vihara Avalokitesvara secara berbeda. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pengunjung remaja berikut:
“saya datang kesini ini karena saya pengen tau dan sangat penasaran dengan tempat ini, apalagi patung Dewi
Kwan Im, karena jarang-jarang tempat wisata seperti ini yang merupakan wisata agama Buddha. Selain itu saya
juga sekalian ingin refresing. Banyak teman-teman saya yang sudah kesini dan banyak yang memuji tempat ini
makanya saya kesini karena penasaran. Ternyata tempatnya benar-benar bagus kok
”. Ada juga pengunjung remaja berusia 17 tahun yang mengunjungi Vihara
Avalokitesvara hanya untuk menenangkan diri : “Aku suka kak kesini, sering kali aku kesini sama kawan-
kawanku, duduk-duduk aja kami disini, seperti yang kakak lihat lah adem kali kan duduk di samping lonceng besar
ini. Kadang kalau kami bosan les, kami kesini lah duduk- duduk kak. Tidak ada tempat lain seperti di Vihara ini.
Disini kami bebas, lama-lama duduk disini tidak bosan kak
”. Berbeda dengan yang diungkapkan oleh pengunjung lainnya, dia
memandang Vihara Avalokitesvara melalui perawatan dan yang dilakukan pihak pengelola:
“kalau menurut saya, Vihara Avalokitesvara ini perawatan disini lumayan lah, kebersihannya terjaga,
baik itu di ruang-ruang doa sampai dengan toiletnya. Gak ada yang buang sampah sembarangan kok bersih kali,
sejuk kali disini. Semua itu harus terus diperhatikan baik dari pihak pengelola maupun pengunjung, agar Vihara
Avalokitesvara ini nantinya bisa dikenal banyak orang
luar dan menjadi wisata yang go internasional”.
3.2.3. Pengunjung Kelompok Orang Tua
Sebagai salah satu objek wisata yang umum, Vihara Avalokitesvara juga menjadi tujuan wisata bagi para orang tua. Kelompok orang tua ini pada
Universitas Sumatera Utara
82
umumnya mengunjungi Vihara Avalokitesvara pada hari-hari libur dan juga hari minggu. Biasanya para orang tua mengunjungi Vihara Avalokitesvara bersama
dengan keluarga mereka. Vihara Avalokitesvara juga menjadi salah satu sarana dalam mengurangi kepenatan para orang tua dari pekerjaan sehari-hari. Hal ini
juga diungkapkan oleh pengunjung yang merupakan karyawan pabrik rokok di Pematangsiantar :
“Saya mengunjungi Vihara Avalokitesvara ini karena saya ingin meringankan beban. Bagi saya datang ke
Vihara Avalokitesvara ini merupakan pemecahan masalah terakhirlah. Kalau saya dan teman-teman saya beribadah
kesini, sekalian foto-foto juga. Walaupun gak terhitung lagi udah berapa kali kesini pasti foto-foto selesai
ibadah”. Selain pengunjung dalam kota yang beribadah, ada juga pengunjung dari
luar kota yang hendak beribadah ke Vihara Avalokitesvara berikut ini : “saya sudah sangat sering beribadah ke Vihara ini.
Sebelum saya menikah dan pindah ke Medan saya selalu beribadah disini, sudah tidak terhitung lagi lah berapa
kali saya datang kesini. Setelah saya menikah, saya sudah jarang beribadah kesini, kadang saya rindu beribadah
disini. Kadang kalau saya tidak sibuk, sebulan sekali saya berkunjung ke Siantar karena rumah orangtua saya disini.
Kalau saya sudah di Siantar, saya selalu menyempatkan diri buat beribadah di Vihara ini
”. Akan tetapi tak sedikit pula pengunjung dalam kelompok ini yang merasa
kurang puas akan fasilitas yang ada di Vihara Avalokitesvara baik itu dari segi perawatan ataupun kekurangan sarana dan prasarana. Seperti yang diungkapkan
oleh pengunjung yang berasal dari Jakarta: “saya mengunjungi Vihara Avalokitesvara ini sekalian
pulang kampung, menurut saya Vihara ini sudah bagus, tapi masih kurang informasinya, harusnya sih harus ada
semacam buku panduan untuk menerangkan fasilitas-
Universitas Sumatera Utara
83
fasilitas yang ada disini agar kita tidak bingung untuk apa fasilitas tersebut dibuat. Apalagi ornamen-ornamennya
ada tulisan-tulisan cina, kan kita tidak tau maknanya apa”.
Masyarakat yang berkunjung dari luar kota Siantar tidak hanya berwisata ke Vihara Avalokitesvara saja, tetapi ada juga yang berkunjung ke tempat wisata
lainnya yang ada di Siantar. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Sitepu yang berasal dari Berastagi :
“Saya dan keluarga ke Siantar ingin berlibur ke kebun binatang saja. Tapi katanya di Siantar ini ada patung
tinggi yang katanya tempat wisata. Makanya kami singgah kesini. Pas aku lihat memang mantap krina bagus sekali
tempat ini.”
3.3. Kegiatan Pengunjung 3.3.1. Kegiatan Pengunjung Non Buddha