Hukum Lingkungan Internasional TINJAUAN PUSTAKA

dalam kehidupan bermasyarakat melalui lembaga-lembaga dan proses kemasyarakatan internasional. 24 Perkembangan hubungan internasional dan hukum internasional selama beberapa dekade terakhir ini telah mendefinisikan langkah maju dari hukum yang hanya saling hidup berdampingan dan aturan hukum yang abstain menuju kerja sama hukum yang positif, yaitu dengan negara-negara menjadi lebih bergantung satu sama lain dalam dunia yang semakin kompleks dengan masalah lingkungan dan sosialnya. Peningkatan jumlah isu- isu internasional membutuhkan peraturan internasional dan kerjasama untuk dapat mengaturnya, dan bidang hukum lingkungan internasional adalah salah satu isu kunci dari perkembangan isu saat ini. 25 Hukum lingkungan internasional adalah salah satu cabang ilmu yang mulai berkembang sejak tahun 60-an, United Nations Conference on the Human Environment yang lebih dikenal dengan Konferensi Stockholm yang diadakan di Stockholm pada tahun 1972 merupakan konferensi dengan isu lingkungan hidup internasional yang pertama kali dilaksanakan. Konferensi Stockholm merupakan 24 Ida Bagus Wyasa Putra, 2003, Hukum Lingkungan Internasional: Perspektif Bisnis Internasional , Refika Aditama, Bandung, hlm. 1. 25 Jurgen Friedrich, 2013, International Environmental “soft law”, New York, Springer, hlm. 1 titik balik dalam perkembangan politik lingkungan hidup internasional. 26 Konferensi Stockholm melahirkan konsep “Hanya Ada Satu Bumi” Only One Earth. Penting untuk menyadari bahwa hukum lingkungan internasional merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hukum publik internasional. Prinsip-prinsip hukum publik internasional seperti kewajiban untuk bernegosiasi dengan itikad baik, prinsip bertetangga baik dan pemberitahuan notification, dan tugas untuk menyelesaikan sengketa secara damai juga berlaku pada hukum lingkungan internasional. Pada saat yang sama, pengembangan prinsip-prinsip hukum lingkungan internasional dan konsepnya dapat mempengaruhi perkembangan prinsip-prinsip di bidang hukum internasional. 27

2.2 Pengertian Tanggungjawab Negara

Tanggung jawab secara harfiah dapat diartikan sebagai keadaan wajib menanggung segala sesuatunya jika terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan atau juga berarti hak yang berfungsi menerima pembebanan sebagai akibat sikapnya oleh 26 John Baylis, Steve Smith, 2005, The Globalization of World Politics 3rd ed, Oxford University Press, hlm. 454-455. 27 United Nation Environment Programme, Training Manual on International Environmental Law , Division of Environmental Policy Law, Kenya, hlm. 24. pihak lain. 28 Dalam kajian hukum internasional, pertanggungjawaban negara timbul akan timbul apabila suatu Negara telah melanggar atau menganggu batas-batas wilayah Negara baik langsung ataupun tidak langsung dan perbuatan tersebut telah merugikan Negara lain. Dalam praktiknya pertanggungjawaban negara dibatasi pada pertanggungjawaban atas perbuatan yang melanggar hukum internasional saja. Sehingga bias dikatakan, apabila suatu perbuatan negara yang merugikan negara lain tetapi perbuatan tersebut tidak dikategorikan melanggar hukum internasional, maka perbuatan tersebut tidak menimbulkan pertanggungjawaban. Salah satu contoh konkritnya adalahperbuatan negara menolak seorang warga negara asing yang masuk ke dalam wilayah negaranya. 29 State responsibilities atau pertanggungjawaban negara mengandung kewajiban dari suatu negara untuk memperbaiki kerusakan yang dihasilkan dari sebuah serangan yang dilakukan dalam wilayah yurisdiksinya dan melawan anggota lainnya dari komunitas internasional. 30 Sehingga dapat dikatakan bahwa, adanya 28 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, hlm. 1006. 29 F, Soegeng Istanto, 1994, Hukum Internasional, Penerbitan UAJ Yogyakarta, hlm. 77. 30 Joseph P Harris, 1935, Introduction to the Law of Nations, McGraw Hill Series Inc., Political Science, New York, hlm. 133.