commit to user
8. Melakukan operational field testing dilakukan pada 10-30 sekolah, mencakup 40-200 subjek. Data wawancara, observasi, dan kuisioner di
kumpulkan dan dianalisis. 9. Melakukan revisi terhadap produk akhir revisi produk seperti
disarankan dari hasil operational field testing. 10. Mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk membuat
laporan mengenai produk pada pertemuan professional, dan dalam jurnal, bekerjasama dengan penerbit untuk melakukan distribusi
secara komersial, membantu distribusi untuk memberikan kendali mutu.
Model desain pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model desain Borg Gall namun hanya sampai pada langkah ke 7
tujuh saja. Langkah-langkah secara rinci pada setiap tahapan pengembangan
multimedia ini akan dijabarkan dalam pembahasan prosedur pengembangan.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan merupakan langkah-langkah kongkrit dan rinci yang penjabarannya dari model pengembangan. Prosedur pengembangan dari
penelitian ini adalah model prosedural yang dimodifikasi dari model pengembangan Borg Gall sebagai berikut:
commit to user
Desain Pengembangan
Memproses Softwere Multimedia Pembelajaran
Validasi Evaluasi Produk
Belum Layak
Revisi Ulang
Gambar 2: Prosedur Pengembangan, diadaptasi dan dimodifikasi dari
Borg gall 1983
Menyusun strategi
pembelajaran
Memasukkan Bahan ke dalam Program Komputer sesuai
Flowchart dan Storyboard Pengetesan Produk
Secara Modular
Validasi Ahli Materi dan
Ahli
Media
Revisi I Uji Coba
Satu-satu
Analisis Revisi II
Uji Coba Kelompok
Kecil Analisis
Revisi III Uji Coba
Lapangan Analisi
s
Revisi IV Analisis
CD Multimedia
Penelitian Pendahuluan
kajian pustaka, pengamatan kelas, persiapan laporan tentang pokok persoalan
Membuat Flowchart
Membuat StoryBoard
Mengumpulkan bahan
commit to user
Keterangan Gambar:
1. Penelitian Pendahuluan Penelitian
pendahuluan meliputi
observasi dan
wawancara. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung kondisikeadaan sekolah dan proses pembelajaran IPS di
SMP . Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran IPS. Studi Pustaka, meliputi studi kurikulum IPS SMP berkaitan
karakteristik mata pelajaran dan alokasi waktu yang tersedia, buku- buku teks mengenai teori belajar dan teori pembelajaran, buku-
buku penunjang dan hasil penelitian tentang penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dalam pembelajaran.
2. Desain Pengembangan Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah
mengidentifikasi materi pelajaran yang dikembangkan, selanjutnya menyusun desain produk multimedia pembelajaran dengan cara
membuat flowchart view dan storyboard. Peneliti kemudian mengumpulkan bahan-bahan pendukung seperti foto, video, audio,
animasi, clip art image, membuat sendiri gambar-gambar animasi sesuai dengan materi pembelajaran.
3. Memproduksi Multimedia Setelah
bahan-bahan yang
diperlukan dalam
pengembangan multimedia pembelajaran terkumpul, selanjutnya
commit to user
peneliti memasukkan semua bahanmateri yang telah terkumpul tersebut ke dalam format word ke stage tool, dan didistribusikan ke
dalam screen dengan menggunakan aplikasi Macromedia flash yang mengacu pada flowchart view dan storyboard. Semua
komponen yang dikumpulkan atau dibuat disatukan, dibuat animasi, dan lain-lain. Pengorganisasian data base dan pem-
publish-an program yang telah dibuat ke dalam format .exe, perlu dilakukan supaya dapat diakses oleh segala tipe computer tampa
harus meng-instal terlebih dahulu program Macromedia flash . Pada langkah ini, khususnya pada aspek pemrograman, peneliti
dibantu oleh seorang programmer. Langkah terakhir adalah melakukan penyimpanan ke dalam
format CD compact disk untuk diberikan pada reviewer. Review programproduk awal dilakukan oleh ahli materi content expert
dan ahli media media specialist. Selanjutnya, melakukan revisi dan penyempurnaan model sampai ditemukan rancangan terbaik
dari model pembelajaran berbantuan komputer. 4. ValidasiEvaluasi produk
Pada tahap ini, peneliti mengacu pada pendapat Dick Carey 2005; Arief S.Sadiman, dkk 2007 sebagai berikut:
a. Memvalidasi produk pembelajaran kepada ahli media dan
ahli materi, dilanjutkan dengan analisis dan revisi produk
commit to user
berdasarkan saran ahli media dan ahli materi, sehingga produk pembelajaran tersebut dinyatakan valid atau layak
oleh ahli media maupun ahli materi. b.
Melakukan uji coba satu-satu one to one yaitu 4 orang siswa, dilanjutkan dengan analisis data dan revisi produk
berdasarkan hasil uji coba satu-satu. Uji coba selanjutnya yaitu uji coba kelompok kecil small group evaluation
sebanyak 12 siswa, dilanjutkan dengan analisis data dan revisi produk berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil.
Kemudian uji coba lapangan field evaluation, yaitu terhadap 40 orang siswa, dilanjutkan dengan analisis dan
revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan sehingga menghasilkan produk akhir.
C. Uji Coba Produk