2.1.1 Asupan Makanan
Asupan makanan merupakan jumlah makanan yang dikonsumsi individu dalam sehari. Penilaian asupan makanan biasanya dilihat melalui jumlah zat-zat
gizi yang dikonsumsi. Zat-zat gizi yang masuk terdiri dari makronutrient yakni karbohidrat, protein dan lemak serta mikronutrient yang terdiri dari vitamin dan
mineral. Kita harus menyeimbangkan jumlah kalori yang masuk dengan jumlah
energi yang dikeluarkan. Makanan yang dikosumsi harus seimbang dengan kebutuhan yang disesuaikan dengan umur dan piramida makanan yaitu
karbohidrat 50-60, lemak 25-30 dan protein 15-20. Apabila jumlah kalori yang masuk lebih besar dari energi yang dikeluarkan maka akan mengalami
kelebihan berat badan. Menurut Permenkes RI nomor 75 tahun 2013 angka kecukupan gizi untuk
perempuan umur 16-49 tahun adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, yang
Dianjurkan untuk Perempuan 16-29 Tahun di Indonesia perorang perhari
Umur BB
TB Energi
kkal Karbohidrat
g Protein
g Lemak
g 16-18 tahun
50 158
2125 292
59 71
19-29 tahun 54
159 2250
309 56
75 30-49 tahun
55 159
2150 323
57 60
2.1.2 Jenis makanan
Di alam terdapat berbagai jenis bahan pangan baik pangan nabati maupun pangan hewani. Diantara beragam jenis bahan pangan tersebut, ada yang kaya
akan satu jenis zat gizi dan ada yang kekurangan zat gizi tertentu. Oleh karena itu
Universitas Sumatera Utara
manusia memerlukan berbagai macam bahan pangan untuk menjamin agar semua zat gizi yang diperlukan tubuh dapat dipenuhi dalam jumlah yang cukup.
Jenis makanan yang kita konsumsi harus mengandung karbohidrat, protein, lamak dan nutrient spesifik. Karbohidrat kompleks bisa kita penuhi dari
gandum, beras, terigu, buah dan sayuran. Jenis karbohidrat yang baik dikonsumsi adalah karbohidrat yang berserat tinggi. Karbohidrat yang berasal dari gula, sirup
dan makanan yang manis-manis sebaiknya dikurangi yakni 3-5 sendok makan perhari saja.
Konsumsi protein harus lengkap antara protein nabati dan protein hewani. Sumber protein nabati didapat dari kedelai, tempe dan tahu, sedangkan protein
hewani berasal dari ikan, telur, dan daging sapi, ayam, kambing, kerbau. Sumber vitamin dan mineral terdapat pada vitamin A hati, susu, wortel dan sayuran,
vitamin D ikan, susu dan kuning telur, vitamin E minyak, kacang-kacangan dan kedelai, vitamin K brokoli, bayam dan wortel, vitamin B gandum, ikan, susu
dan telur, serta kalsium susu, ikan dan kedelai. Makanan terbagi atas dua jenis yaitu makanan selingan dan makanan
utama. Makanan selingan adalah makanan yang dikonsumsi disela-sela waktu makanan utama. Makanan utama terdiri dari makanan pokok, lauk pauk hewani
dan nabati, sayur, buah dan minuman. Penjelesan lebih lanjut mengenai dua jenis makanan tersebut dijelaskan dibawah ini :
1 Makanan Utama Makanan utama adalah makanan yang dikonsumsi seseorang
berupa makan pagi, makan siang, dan makan malam yang terdiri dari makanan pokok, seperti nasi, lauk pauk, sayur, buah, dan minuman.
Universitas Sumatera Utara
Makanan pokok adalah makanan yang dianggap memegang peranan penting dalam susunan hidangan. Pada umumnya makanan berfungsi
sebagai sumber energi kalori dalam tubuh dan memberi rasa kenyang. Soediaoetama, 2004.
2 Makanan Selingan Makanan selingan adalah makanan kecil yang dibuat sendiri
maupun yang dijual di depan rumah atau di toko atau di supermarket. Makanan selingan menurut bentuknya terdiri dari :
a. Makanan selingan bentuk kering seperti kripik pisang, kripik singkong, kacang telur, pop corn dan sebagainya.
b. Makanan selingan berbentuk basah seperti lemper, semar, mendem, tahu isi, pastel, pisang goreng dan sebagainya.
c. Makanan selingan berbentuk kuah seperti bakso, mie ayam, empek-empek, mie ketupat dan sebagainya.
2.1.3 Frekuensi Makan