2.2 Stres
Stres merupakan suatu fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari serta akan dialami oleh setiap orang. Stres
dapat didefinisikan sebagai sebuah keadaan yang kita alami ketika ada sebuah ketidaksesuaian antara tuntutan-tuntutan yang diterima dengan kemampuan untuk
mengatasinya Looker, 2005. Menurut Mantellow 2007, stres merupakan kumpulan hasil, respon,
jalan dan pengalaman yang berkaitan yang disebabkan oleh berbagai stresor, keadaan atau peristiwa yang menyebabkan stres. Istilah stres digunakan untuk
menunjukkan adanya suatu reaksi tubuh yang dipaksa, dimana hal tersebut menganggu equilibrium homeostasis fisiologi normal Julie, 2005.
Menurut Greenberg 2004, stres diungkapkan sebagai reaksi fisik, mental, dan kimia dari tubuh terhadap situasi yang menakutkan, mengejutkan,
membingungkan, membahayakan dan merisaukan seseorang. Definisi lain menyebutkan bahwa stres merupakan ketidakmampuan mengatasi ancaman yang
dihadapi mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut Hardjana, 1994.
2.2.1 Etiologi Stres
Kondisi sehat dapat dipertahankan karena individu mempunyai ketahanan tubuh yang baik. Stres terjadi karena tidak adekuatnya kebutuhan dasar manusia
yang akan bermanifestasi pada perubahan fungsi fisiologis, kognitif, emosi, dan perilaku Gunawan, 2007.
Stres dapat terjadi karena terdapat suatu perubahan baik dari kondisi fisik, psikologis, maupun sosial yang dapat muncul pada situasi kerja, di rumah,
Universitas Sumatera Utara
kehidupan sosial dan lingkungan luar lainnya Patel, 1996 dalam Nasir Muhith, 2011. Kondisi tersebut dapat menyebabkan stres yang disebut sebagai stresor.
Stres yang dialami seseorang mengakibatkan munculnya konsep stresor, yaitu stresor internal dan stresor eksternal Selye, 1976 dalam Potter Perry,
2005. Stresor internal berasal dari dalam diri seseorang misalnya demam, penyakit infeksi, trauma fisik, malnutrisi, kelelahan fisik, kekacauan fungsi
biologik yang berkelanjutan. Stresor eksternal berasal dari luar diri seseorang seperti terjadinya
perubahan bermakna dalam sutau lingkungan, perubahan peran dan sosial, proses pembelajaran, pekerjaan, hubungan interpersonal, dan penurunan kondisi
keuangan. Berdasarkan penjabaran singkat tentang stresor, setiap individu harus beradaptasi dengan stresor yang terjadi pada dirinya dalam rangka bertahan hidup
terhadap stresor yang datang dari internal dan eksternal.
2.2.2 Tingkat Stres
Stres dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu : 1. Stres Ringan
Stres ringan adalah stres yang tidak merusak aspek fisiologis dari seseorang. Stres ringan umumnya dirasakan dan dihadapi oleh setiap orang
secara teratur seperti lupa, kebanyakan tidur, kemacetan, dan kritik. Situasi seperti ini biasanya berakhir dalam beberapa menit atau beberapa jam dan
biasanya tidak akan menimbulkan penyakit kecuali jika dihadapi terus menerus.
Universitas Sumatera Utara
2. Stres Sedang Stres sedang adalah stres yang terjadi lebih lama beberapa jam
sampai beberapa hari seperti pada waktu perselisihan, kesepakatan yang belum selesai, sebab kerja yang berlebih, mengharapkan pekerjaan baru,
permasalahan keluarga. Situasi seperti ini dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan seseorang.
3. Stres Berat Stres berat merupakan stres kronis yang terjadi beberapa minggu
sampai beberapa tahun yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti hubungan suami istri yang tidak harmonis, kesulitan finansial, dan
penyakit fisik yang lama Rasmund, 2004.
2.2.3 Dampak Stres