Faktor-Faktor Dominan DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

a. Nilai fungsi produksi organik dan sequestration carbon pada terumbu karang, b. Nilai fungsi perlindungan garis pantai oleh terumbu karang, c. Nilai biodiversity mangrove maupun terumbu karang, d. Nilai persepsi keberadaan sumberdaya dan ekosistem pada terumbu karang e. Nilai ecotourism terumbu karang, dan f. Nilai manfaat pelestarian sumberdaya dan ekosistem terumbu karang. Besarnya nilai kerugian untuk masing-masing kerusakan, secara kuantitatif akan diuraikan dalam sub bagian pembahasan TEV, sesuai dengan tahapan analisis kebijakan publik melalui skema SPLL Satu Prosedur Lima Langkah yang akan diuraikan dalam bab berikutnya.

4.4. Faktor-Faktor Dominan

Secara konsepsional, faktor-faktor dominan yang mempengaruhi penyelenggaraan suatu sistem “marine cadastre”, sebagaimana telah banyak diuraikan dalam bab sebelumnya, berkenaan dengan beberapa faktor yang bersifat multi dimensi. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi: 1 Faktor konsep dasar filosofis Faktor ini berkaitan dengan dipahaminya ruang dan sumberdaya pesisir dan laut sebagai warisan umat manusia yang harus dijaga dan dipelihara, dan oleh karena itu perlu adanya batasan-batasan restrictions pemanfaatannya, termasuk batas-batas boundaries wilayah, persil, atau zona pemanfaatannya; 2 Faktor kedaulatan negara dan sistem kepemilikan Faktor ini berkenaan dengan wilayah “marine cadastre”, yaitu berlaku di wilayah kedaulatan laut teritorial suatu negara, yang mana di dalamnya berlaku atau diakuinya pula sistem penguasaan tenureships atas ruang dan sumberdaya pesisir dan laut; 3 Faktor tuntutan dan kebutuhan Faktor ini berkaitan dengan adanya tuntutan dan kebutuhan perlunya penyelenggaraan suatu sistem “marine cadastre”, yang didorong oleh: a. kondisi faktor-faktor geografis wilayah yang didominasi oleh bentangan alam pesisir, gugusan pulau-pulau kecil, dan laut; b. kondisi potensi sumberdaya pesisir dan lautan; c. kondisi potensi ekonomi pesisir dan lautan; Berkenaan dengan kondisi wilayah penelitian sebagaimana diuraikan di atas, maka dijumpai faktor-faktor dominan yang mempengaruhi penyelenggaraan “marine cadastre” di wilayah ini. Faktor-faktor tersebut antara lain, adalah: 1 Telah dipahaminya konsep “the boundary of tenure” melalui konsep penataan ruang pesisir dan laut; 2 Wilayah laut teritorial negara berada di wilayah ini, yaitu batas laut teritorial Republik Indonesia dengan negara-negara Singapura dan Malaysia; 3 Tuntutan dan kebutuhan penyelenggaraan “marine cadastre” di wilayah ini secara nyata dinyatakan oleh kondisi geografis, potensi sumberdaya alam dan potensi ekonomi pesisir dan kelautan yang dominan.

5. ANALISIS KEBIJAKAN PEMANFAATAN RUANG