Arah Kebijakan dan Program

Selanjutnya pada tahun 2001 dibentuk lagi Kabupaten Lingga, sehingga jumlah penduduk sekarang adalah sekitar = 118 796 jiwa, atau dengan demikian kepadatan penduduk di kabupaten ini hanyalah sekitar 68 jiwakm2 Pemerintah Kabupaten Kepulauan Riau, 2003b.

4.2. Arah Kebijakan dan Program

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Riau telah menetapkan visinya sebagai berikut: “Terwujudnya masyarakat Kepulauan Riau yang damai, demokratis, bermoral, berbudaya, berdaya saing, maju, dan sejahtera dengan landasan ekonomi rakyat yang tangguh serta didukung sumberdaya manusia yang handal pada tahun 2006” Untuk melaksanakan visi dimaksud, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Riau mencanangkan misinya, yaitu: 1 Meningkatkan kinerja pemerintah daerah dalam bidang pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik; 2 Memperkuat landasan pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan berdasarkan sistem ekonomi kerakyatan; 3 Meningkatkan kualitas kehidupan beragama, kesejahteraan sosial, dan ketahanan budaya. Visi dan misi dimaksud dibangun berdasarkan analisis lingkungan strategis sebagai berikut: 1 Kekuatan lingkungan internal: Antara lain meliputi: kuatnya komitmen antara legislatif dan eksekutif dalam membangun Kepulauan Riau; tersedianya perangkat peraturan mulai dari undang-undang hingga peraturan daerah; serta tersedianya kelembagaan pemerintah yang siap memberikan pelayanan sampai tingkat kelurahan; 2 Kelemahan lingkungan internal: Pelaksanaan otonomi daerah yang belum maksimal. 3 Kekuatan lingkungan eksternal: Antara lain meliputi: sumberdaya alam yang sangat potensial; letak geografis yang strategis; dan pertumbuhan ekonomi yang positif. 4 Kelemahan lingkungan eksternal: Antara lain meliputi: kurang stabilnya sistem penyelenggaraan pemerintahan secara nasional; rendahnya daya beli masyarakat; serta rendahnya tingkat pendidikan masyarakat. Berdasarkan visi, misi, dan hasil analisis lingkungan strategis tersebut di atas maka ditetapkanlah arah kebijakan dan program, sebagai berikut: 1 Umum a. Meningkatkan kemampuan pembiayaan pemerintah daerah melalui kerjasama dengan pihak lain; b. Peningkatan ekonomi kerakyatan berbasis agraris; c. Komitmen bersama untuk peningkatan produktivitas masyarakat; d. Penggalian dan pemanfaatan sumberdaya alam; e. Peningkatan kemampuan sumberdaya aparatur dan fungsi pelayanan pemerintah daerah; f. Peningkatan pemahaman dan pengamalan agama; g. Komitmen bersama untuk meningkatkan pendidikan masyarakat; h. Mendorong peran swasta terhadap percepatan pembangunan; i. Penyusunan dan penyempurnaan peraturan daerah tentang pengelolaan potensi dan pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis agraris. 2 Khusus Berkaitan Dengan Pemanfaatan Ruang a. Peningkatan peranan swasta dalam pembangunan daerah, dengan indikator keberhasilan: 1 rasio kontribusi keuntungan BUMD terhadap PAD; 2 jumlah dan jenis usaha yang terbentuk; c penambahan keragaman usaha; dan d jumlah peraturan kegiatan usaha yang diregulasi; b. Optimalisasi tata ruang, dengan indikator keberhasilan: 1 tersedianya Peraturan Daerah tentang ibukota kabupaten dan RTRW kabupaten; dan 2 jumlah kasus pertanahan yang ditangani; c. Terlaksananya pembangunan pusat kemaritiman, dengan indikator keberhasilan: jumlah sarana dan prasarana kemaritiman yang dibangun; d. Peningkatan ekonomi dan pendapatan masyarakat melalui sektor perikanan, dengan indikator keberhasilan: 1 jumlah sarana dan prasarana sektor perikanan; 2 tersedianya kawasan pengembangan usaha perikanan budidaya; 3 jumlah nelayan yang mengikuti pelatihan pasca panen; dan 4 peningkatan pendapatan nelayan; e. Menurunkan tingkat kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan sumberdaya alam, melalui program: 1 pengembangan tata ruang dan pertanahan; 2 peningkatan efektifitas pengelolaan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya alam; 3 pengendalian lingkungan hidup dan pengembangan kawasan pesisir dan kelautan; dan 4 peningkatan perananan masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian sumberdaya alam.

4.3. Gambaran Umum Dampak Kebijakan Terhadap Sumberdaya Alam