74
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan, pembahasan dari hasil penelitian dan kendala dalam penelitian
mengenai pengaruh layanan penguasaan konten terhadap kebiasaan belajar pada siswa kelas VIII B SMP Tamtama Kemranjen Banyumas.
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dapat diuraikan berdasarkan tujuan penelitian adalah gambaran kebiasaan belajar siswa kelas VIII B SMP Tamtama Kemranjem
Banyumas sebelum diberikan layanan penguasaan konten, gambaran kebiasaan belajar siswa kelas VIII B SMP Tamtama Kemranjem Banyumas setelah
diberikan layanan penguasaan konten, dan perbedaan kebiasaan belajar siswa kelas VIII B SMP Tamtama Kemranjen Banyumas sebelum dan setelah diberikan
layanan penguasaan konten.
4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif Kuantitatif
4.1.1.1
Gambaran Kebiasaan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Tamtama Kemranjem Banyumas Sebelum Diberikan Layanan Penguasaan
Konten
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini, yaitu untuk mengetahui gambaran kebiasaan belajar siswa kelas VIII B SMP Tamtama
Kemranjen Banyumas sebelum diberikan layanan penguasaan konten, maka peneliti mengadakan pre test kepada siswa kelas VIII B. Berikut ini adalah hasil
pre test secara keseluruhan dari skala kebiasaan belajar siswa sebelum diberikan layanan penguasaan konten.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Pre Test Skala Kebiasaan Belajar Siswa
Kategori Frekuensi
Persentase
Sangat Tinggi Tinggi
5 16,1
Sedang 11
35,5 Rendah
15 48,4
Sangat Rendah Hasil lain yang diperoleh dari data pre test kebiasaan belajar siswa yaitu
nilai persentase setiap indikator. Ada 5 indikator yang terdapat dalam instrumen pre test yang digunakan. Berikut ini adalah persentase setiap indikator hasil pre
test kebiasaan belajar siswa:
Tabel 4.2 Hasil Pre Test Skala Kebiasaan Belajar Siswa Per Indikator
No. Indikator
Persentase Kategori
1. Ketepatan waktu menyelesaikan tugas
akademik. 61,5
Sedang 2.
Menghindarkan diri dari hal-hal yang memungkinkan tertundanya penyelesaian tugas
60,9 Sedang
3. Menghilangkan rangsangan yang mengganggu
konsentrasi belajar. 56,7
Sedang 4.
Penggunaan cara belajar yang efektif dan efisien.
60,6 Sedang
5. Penggunaan keterampilan belajar.
60,3 Sedang
Rata-Rata 60,0
Sedang
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa kebiasaan belajar siswa kelas VIII B SMP Tamtama Kemranjen Banyumas sebelum diberikan perlakuan berupa
layanan penguasaan konten secara umum dalam kategori sedang dengan persentase 60,0.
4.1.1.2
Gambaran Kebiasaan Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Tamtama Kemranjem Banyumas Setelah Diberikan Layanan Penguasaan Konten
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini, yaitu untuk mengetahui gambaran kebiasaan belajar siswa setelah diberikan layanan
penguasaan konten, maka peneliti mengadakan post test siswa kelas VIII B yang menjadi sampel penelitian. Berikut ini merupakan hasil post test secara
keseluruhan.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Post Test Skala Kebiasaan Belajar Siswa
Kategori Frekuensi
Persentase
Sangat Tinggi 5
16,1 Tinggi
22 70,9
Sedang 4
12,9 Rendah
Sangat Rendah
Hasil post test memberikan gambaran secara keseluruhan kebiasaan belajar siswa kelas VIII B SMP Tamtama Kemranjen Banyumas setelah diberikan
perlakuan berupa layanan penguasaan konten sebanyak 8 kali pertemuan masuk ke dalam kategori tinggi yaitu sebesar 78,5. Hasil lain yang diperoleh dari data
post test kebiasaan belajar siswa yaitu nilai persentase setiap indikator. Berikut ini adalah persentase setiap indikator hasil post test kebiasaan belajar siswa:
Tabel 4.4 Hasil Post Test Kebiasaan Belajar Siswa Per Indikator
No. Indikator
Persentase Kategori
1. Ketepatan waktu menyelesaikan tugas
akademik 82,4
Tinggi 2.
Menghindarkan diri dari hal-hal yang memungkinkan tertundanya penyelesaian tugas
79,5 Tinggi
3. Menghilangkan rangsangan yang mengganggu
konsentrasi belajar 76,3
Tinggi 4.
Penggunaan cara belajar yang efektif dan efisien
78,1 Tinggi
5. Penggunaan keterampilan belajar
76,4 Tinggi
Rata-rata 78,5
Tinggi
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa kebiasaan belajar siswa kelas VIII B SMP Tamtama Kemranjen Banyumas setelah diberikan
perlakuan berupa layanan penguasaan konten secara umum termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase 78,5.
4.1.1.3 Perbedaan Kebiasaan Belajar Siswa Kelas VIII B Sebelum Dan Setelah Diberikan Layanan Penguasaan Konten
Setelah melakukan pre test, pemberian perlakuan berupa layanan penguasaan konten dan melakukan post test, dapat diketahui bahwa adanya
perbedaan kebiasaan belajar siswa sebelum dan setelah mengikuti layanan penguasaan konten. Hal ini berarti bahwa kebiasaan belajar siswa mengalami
peningkatan
.
Berikut ini merupakan perbandingan hasil pre test dan post test secara keseluruhan siswa kelas VIII B SMP Tamtama Kemranjen Banyumas.
Tabel 4.5 Hasil Presentase Skor Sebelum dan Setelah Diberikan Layanan Penguasaan
Konten Berdasarkan Indikator Kebiasaan Belajar Siswa
Indikator Skor
Kategori Skor Ke-
naikan Pre-test
Post- test
Pre-test Post-
test
Ketepatan waktu menyelesaikan tugas akademik
61,5
82,4
Sedang Tinggi
20,9
Menghindarkan diri dari hal-hal yang
memungkinkan tertundanya penyelesaian tugas
60,9
79,5
Sedang Tinggi
18,6
Menghilangkan rangsangan
yang mengganggu konsentrasi belajar
56,7
76,3
Sedang Tinggi
19,6
Penggunaan cara belajar yang efektif dan efisien
60,6
78,1
Sedang Tinggi
17,5
Penggunaan keterampilan
belajar
60,3
76,4
Sedang Tinggi
16,1
Rata-rata
60,0 78,5
Sedang Tinggi
18,5
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Kebiasaan Belajar Siswa
Sebelum dan Sesudah Diberikan Layanan Penguasaan Konten
0,0 10,0
20,0 30,0
40,0 50,0
60,0 70,0
80,0 90,0
Indikator 1 Indikator 2
Indikator 3 Indikator 4
Indikator 5 Pre Test
Post Test
Tabel 4.6 Perbandingan hasil perhitungan pre test dan post test skala kebiasaan belajar siswa
Respon- den
Pre Test Post Test
Peningkatan Jumlah
Persentase Kategori
Jumlah Persentase
Kategori Jumlah
Persentase
1 237
65,8 Sedang
305 84,7
Tinggi 68
18,9 2
186 51,7
Rendah 260
72,2 Tinggi
74 20,6
3 185
51,4 Rendah
244 67,8
Sedang 59
16,4 4
187 51,9
Rendah 272
75,6 Tinggi
85 23,6
5 181
50,3 Rendah
269 74,7
Tinggi 88
24,4 6
185 51,4
Rendah 267
74,2 Tinggi
82 22,8
7 180
50,0 Rendah
281 78,1
Tinggi 101
28,1 8
187 51,9
Rendah 256
71,1 Tinggi
69 19,2
9 182
50,6 Rendah
264 73,3
Tinggi 82
22,8 10
280 77,8
Tinggi 311
86,4 Sangat
Tinggi 31
8,6 11
225 62,5
Sedang 297
82,5 Tinggi
72 20,0
12 286
79,4 Tinggi
307 85,3
Sangat Tinggi
21 5,8
13 180
50,0 Rendah
290 80,6
Tinggi 110
30,6 14
182 50,6
Rendah 244
67,8 Sedang
62 17,2
15 226
62,8 Sedang
276 76,7
Tinggi 50
13,9 16
282 78,3
Tinggi 309
85,8 Sangat
Tinggi 27
7,5 17
241 66,9
Sedang 284
78,9 Tinggi
43 11,9
18 298
82,8 Tinggi
312 86,7
Sangat Tinggi
14 3,9
19 236
65,6 Sedang
277 76,9
Tinggi 41
11,4 20
228 63,3
Sedang 292
81,1 Tinggi
64 17,8
21 227
63,1 Sedang
295 81,9
Tinggi 68
18,9 22
289 80,3
Tinggi 312
86,7 Sangat
Tinggi 23
6,4 23
243 67,5
Sedang 275
76,4 Tinggi
32 8,9
24 171
47,5 Rendah
244 67,8
Sedang 73
20,3 25
219 60,8
Sedang 292
81,1 Tinggi
73 20,3
26 184
51,1 Rendah
241 66,9
Sedang 57
15,8 27
182 50,6
Rendah 288
80,0 Tinggi
106 29,4
28 180
50,0 Rendah
282 78,3
Tinggi 102
28,3 29
183 50,8
Rendah 273
75,8 Tinggi
90 25,0
30 226
62,8 Sedang
293 81,4
Tinggi 67
18,6 31
222 61,7
Sedang 297
82,5 Tinggi
75 20,8
Jumlah 6700
Sedang 8709
Tinggi Selisih
2009 Rata-
rata 60,0
78,5 18,5
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat diketahui bahwa secara keseluruhan terjadi peningkatan kebiasaaan belajar siswa sebelum diberikan
layanan penguasaan konten yaitu dalam kategori sedang 60,0 menjadi kategori tinggi 78,5 dengan peningkatan sebesar 18,5.
1 Ketepatan Waktu Menyelesaikan Tugas Akademik Gambaran persentase kebiasaan belajar siswa pada indikator pertama
kebiasaan belajar siswa yaitu ketepatan waktu menyelesaikan tugas akademik yang diperoleh dari hasil olah data yaitu, sebagai berikut:
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Indikator Ketepatan Waktu Menyelesaikan Tugas Akademik
Kategori Kelas VIII B
Pre Test Post Test
F F
Sangat Tinggi 2
6,4 14
45,1 Tinggi
6 25,8
16 51,6
Sedang 14
45,1 Rendah
7 22,5
1 3,2
Sangat Rendah
Gambar 4.2 Perbandingan Pre Test Dan Post Test Indikator Ketepatan Waktu Menyelesaikan Tugas
Akademik
0,0 10,0
20,0 30,0
40,0 50,0
60,0
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang
Rendah Sangat
Rendah 6,4
25,8 45,1
22,5
0,0 45,10
51,60
3,20 Pre Test
Post Test
Berdasarkan tabel 4.6 dan grafik 4.2 terlihat bahwa dari 31 siswa sebelum mendapatkan perlakuan layanan penguasaan konten pretest masuk dalam
kategori sangat tinggi dengan presentase 6,4, kategori tinggi dengan presentase 25,8, kategori sedang dengan presentase 45,1, dan kategori rendah dengan
presentase 22,5. Sedangkan setelah diberikan perlakuan layanan penguasaan konten post test rata-rata ketepatan waktu menyelesaikan tugas akademik siswa
berada dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 45,1, kategori tinggi dengan persentase 51,6, dan kategori rendah dengan persentase 3,2. Dengan
demikian, indikator pertama dari kebiasaan belajar siswa yaitu ketepatan waktu menyelesaikan tugas akademik mengalami peningkatan sebesar 20,9
2 Menghindarkan Diri dari Hal-Hal yang Memungkinkan Tertundanya Penyelesaian Tugas
Gambaran persentase kebiasaan belajar siswa pada indikator kedua kebiasaan belajar siswa yaitu menghindarkan diri dari hal-hal yang
memungkinkan tertundanya penyelesaian tugas yang diperoleh dari hasil olah data yaitu, sebagai berikut:
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Indikator Menghindarkan Diri dari Hal-Hal yang Memungkinkan
Tertundanya Penyelesaian Tugas
Kategori Kelas VIII B
Pre Test Post Test
F F
Sangat Tinggi 3
9,6 10
32,2 Tinggi
6 19,3
18 58,0
Sedang 10
32,2 3
9,6 Rendah
12 38,7
Sangat Rendah
Gambar 4.3 Perbandingan Pre Test dan Post Test Indikator Menghindarkan Diri dari Hal-Hal yang
Memungkinkan Tertundanya Penyelesaian Tugas
Berdasarkan tabel 4.7 dan grafik 4.3 di atas terlihat bahwa dari 31 siswa sebelum mendapatkan perlakuan layanan penguasaan konten pretest rata-
menghindarkan diri dari hal-hal yang memungkinkan tertundanya penyelesaian tugas siswa berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 9,6, kategori
tinggi dengan persentase 19,3, kategori sedang dengan persentase 32,2, kategori rendah dengan persentase 38,7. Sedangkan, setelah diberikan perlakuan
layanan penguasaan konten posttest menghindarkan diri dari hal-hal yang memungkinkan tertundanya penyelesaian tugas siswa berada pada kategori sangat
tinggi dengan persentase 32,2, kategori tinggi dengan persentase 58,0, kategori sedangn dengan persentase 9,6 Dengan demikian, indikator kedua dari
kebiasaan belajar siswa yaitu menghindarkan diri dari hal-hal yang
memungkinkan tertundanya penyelesaian tugas mengalami peningkatan sebesar 18,6.
0,0 10,0
20,0 30,0
40,0 50,0
60,0
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang
Rendah Sangat
Rendah 9,6
19,3 32,2
38,7
0,0 32,2
58,0
9,6 0,0
0,0 Pre Test
Post Test
3 Menghilangkan Rangsangan yang Mengganggu Konsentrasi Belajar Gambaran persentase kebiasaan belajar siswa pada indikator ketiga
kebiasaan belajar siswa yaitu menghilangkan rangsangan yang mengganggu konsentrasi belajar yang diperoleh dari hasil olah data yaitu, sebagai berikut:
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Indikator Menghilangkan Rangsangan yang Mengganggu
Konsentrasi Belajar
Kategori Kelas VIII B
Pre Test Post Test
F F
Sangat Tinggi 0,0
4 12,0
Tinggi 5
16,1 24
77,4 Sedang
13 41,9
3 9,6
Rendah 12
38,7 Sangat Rendah
Gambar 4.4 Perbandingan Pre Test dan Post Test Indikator Menghilangkan Rangsangan yang
Mengganggu Konsentrasi Belajar
0,0 10,0
20,0 30,0
40,0 50,0
60,0 70,0
80,0
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang
Rendah Sangat
Rendah 0,0
16,1 41,9
38,7
0,0 12,0
77,4
9,6 0,0
0,0 Pre Test
Post Test
Berdasarkan tabel 4.8 dan grafik 4.4 yang disajikan terlihat bahwa dari 31 siswa sebelum mendapatkan perlakuan layanan penguasaan konten pretest rata-
rata indikator menghilangkan rangsangan yang mengganggu konsentrasi belajar siswa berada dalam kategori tinggi dengan persentase 44, kategori sedangan
dengan persentase 45,0, dan kategori rendah dengan persentase 9,6. Sedangkan, setelah diberikan perlakuan layanan penguasaan konten posttest
rata-rata indikator menghilangkan rangsangan yang mengganggu konsentrasi belajar siswa berada dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 12,9,
kategori tinggi dengan persentase 77,4, kategori sedang dengan persentas 9,6. Dengan demikian, indikator ketiga dari kebiasaan belajar siswa yaitu
menghilangkan rangsangan yang mengganggu konsentrasi belajar mengalami peningkatan sebesar 19,6
4 Penggunaan Cara Belajar yang Efektif dan Efisien Gambaran persentase kebiasaan belajar siswa pada indikator keempat
kebiasaan belajar siswa yaitu penggunaan cara belajar yang efektif dan efisien yang diperoleh dari hasil olah data yaitu, sebagai berikut:
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Indikator Penggunaan Cara Belajar yang Efektif dan Efisie
n
Kategori Kelas VIII B
Pre Test Post Test
F F
Sangat Tinggi 3
9,6 7
22,5 Tinggi
4 12,9
22 70,9
Sedang 19
61,2 2
6,4 Rendah
5 16,1
Sangat Rendah
Gambar 4.5 Perbandingan Pre Test dan Post Test Indikator Penggunaan Cara Belajar yang Efektif
dan Efisien
Berdasarkan tabel 4.9 dan grafik 4.5 terlihat bahwa dari 31 siswa sebelum mendapatkan perlakuan layanan penguasaan konten pretest rata-rata penggunaan
cara belajar yang efektif dan efisien siswa dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 9,6, kategori tinggi dengan persentase 12,9, kategori sedang
dengan persentas 61,2, dan kategori rendah dengan persentase 16,1 Sedangkan, setelah diberikan perlakuan layanan penguasaan konten posttest
rata-rata penggunaan cara belajar yang efektif dan efisien siswa dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 22,5, kategori tinggi dengan persentase 70,9,
kategori sedang dengan persentase 6,4. Dengan demikian, indikator keempat dari kebiasaan belajar siswa yaitu penggunaan cara belajar yang efektif dan efisien
mengalami peningkatan sebesar 17,5.
0,0 10,0
20,0 30,0
40,0 50,0
60,0 70,0
80,0
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang
Rendah Sangat
Rendah 9,6
12,9 61,2
16,1 0,0
22,5 70,9
6,4 0,0
0,0 Pre Test
Post Test
5 Penggunaan Keterampilan Belajar Gambaran persentase kebiasaan belajar siswa pada indikator kelima
kebiasaan belajar siswa yaitu penggunaan keterampilan belajar yang diperoleh dari hasil olah data yaitu, sebagai berikut:
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Indikator Penggunaan Keterampilan Belajar
Kategori Kelas VIII B
Pre Test Post Test
F F
Sangat Tinggi 1
3,2 3
9,6 Tinggi
6 19,3
24 77,4
Sedang 14
45,1 4
12,9 Rendah
10 32,2
Sangat Rendah
Gambar 4.6 Perbandingan Pre Test dan Post Test Indikator Penggunaan Keterampilan Belajar
Berdasarkan tabel 4.10 dan grafik 4.6 yang disajikan terlihat bahwa dari 31 siswa sebelum mendapatkan perlakuan layanan penguasaan konten pretest rata-
rata penggunaan keterampilan belajar siswa berada dalam kategori sangat tinggi
0,0 10,0
20,0 30,0
40,0 50,0
60,0 70,0
80,0
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang
Rendah Sangat
Rendah 19,3
9,6 77,4
12,9 0,0
0,0 Pre Test
Post Test
dengan persentase 3,2, kategori tinggi dengan persentase 19,3, kategori sedang dengan persentase 45,1, dan kategori rendah dengan persentase 32,2.
Sedangkan setelah diberikan perlakuan layanan penguasaan konten posttest rata- rata penggunaan keterampilan belajar siswa berada pada kategori sangat tinggi
dengan persentase 9,6, kategori tinggi dengan persentase 77,4, kategori sedang dengan persentase 12,9. Dengan demikian, indikator kelima dari
kebiasaan belajar siswa yaitu penggunaan keterampilan belajar mengalami peningkatan sebesar 16,1.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kebiasaan belajar siswa pada semua indikator.
4.1.1.4 Analisis Uji Beda T-Test Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah “layanan penguasaan
konten memberikan pengaruh terhadap kebiasaan belajar siswa kelas VIII B SMP Tamtama Kemranjen Tahun Ajaran 20132014”. Hipotesis tersebut perlu diuji
dengan melihat perbedaan kebiasaan belajar siswa sebelum pre test dan seteleh diberi post test layanan penguasaan konten. Untuk mengetahui perbedaan
kebiasaan belajar siswa, peneliti menggunakan rumus uji beda t-test. Adapun langkah yang ditempuh sebelum melaksanakan analisis uji t-test adalah uji
normalitas data sebelum dan setelah diberi perlakuan layanan penguasaan konten.
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PreTest PostTest
N 31
31 Normal Parameters
a
Mean 2.8094E2
2.1613E2 Std. Deviation
2.13821E1 3.89074E1 Most Extreme Differences
Absolute .087
.257 Positive
.087 .257
Negative -.085
-.144 Kolmogorov-Smirnov Z
.484 1.430
Asymp. Sig. 2-tailed .973
.033 Test distribution is Normal
Berdasarkan tabel 4.12 Hasil uji normalitas dengan bantuan komputer program SPSS kebiasaan belajar siswa menunjukkan data berdistribusi normal
karena data signifikansi lebih besar dari 0,05. Nilai data signifikansi untuk data pretest sebesar 0,033 dan data posttest sebesar 0,973 yang melebihi 0,05 maka
data tentang kebiasaan belajar siswa berdistribusi normal sehingga dapat digunakan statistik parametrik yaitu uji t-test.
Hasil uji perbedaan kebiasaan belajar siswa tersebut yaitu bahwa hasil analisis uji coba diperoleh t
hitung
= 13,877 dan t
tabel
= 2,042. Jadi, nilai t
hitung
t
tabel.
Tabel 4.13 Hasil Analisis Uji Beda T-Test
Kebiasaan Belajar Siswa
Md dk
N t
hitung
t
tabel
Kriteria
Posttest – Pretest 26,0
30 31
13,877 2,042
Signifikan
Berdasarkan hasil uji beda tersebut, dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kebiasaan belajar siswa sebelum dan setelah
mendapatkan perlakuan atau dengan kata lain hipotesis yang diajukan di terima. Hal ini menunjukkan bahwa secara nyata ada perbedaan kebiasaan belajar siswa
antara sebelum dan setelah diberikan perlakuan. Dengan demikian, terbukti bahwa layanan penguasaan konten memberikan pengaruh positif terhadap kebiasaan
belajar siswa.
4.1.2 Hasil Analisis Deskripsi Kualitatif