Penelitian ini mempunyai variabel ganda, sehingga variabel yang satu mempunyai hubungan dengan variabel yang lain. Variabel bebas X mempengaruhi variabel
terikat Y. Berdasarkan hal tersebut diasumsikan bahwa layanan penguasaan konten sebagai variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat
yaitu kebiasaan belajar siswa. Apabila siswa diberikan layanan penguasaan konten secara tepat, maka kebiasaan belajar siswa tersebut dapat ditingkatkan. Paradigma
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.2 Hubungan Antarvariabel X dan Y
Keterangan : X
: Layanan Penguasaan konten Y
: Masalah kebiasaan belajar siswa
3.2.3. Definisi Operasional
Setelah variabel-variabel penelitian diidentifikasi, maka langkah
selanjutnya yaitu menyusun definisi operasional variabel. Definisi operasional variabel dimaksudkan untuk memberi batasan arti dari variabel penelitian guna
memperjelas makna yang dimaksudkan dan membatasi ruang lingkup sehingga tidak terjadi salah pengertian atau salah persepsi dalam menginterpretasikan data
dan hasil yang telah diperoleh. Definisi operasional dari variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y X
3.2.3.1. Kebiasaan Belajar Siswa Kebiasaan belajar adalah perilaku kegiatan belajar yang relatif menetap
yang dilakukan siswa pada waktu ia menerima pelajaran dari guru, membaca buku dan mengerjakan tugas-tugas sekolah, serta pengaturan waktu untuk
menyelesaikan kegiatan-kegiatan tersebut karena sudah berulang-ulang rutin dilakukan, baik cara, strategi belajar, maupun pendekatan yang digunakan dalam
belajar dalam rangka menambah ilmu pengetahuan baik di sekolah, di rumah maupun bersama teman.
Sedangkan yang dimaksud kebiasaan belajar dalam penelitian ini kebiasaan yang ditunjukkan oleh siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar. Aspek-aspek
yang ada dalam kebiasaan belajar adalah cara siswa mengerjakan tugas di sekolah Delay Avoidance dan kebiasaan dalam melaksanakan kegiatan belajar Works
Methods. Dua aspek kebiasaan belajar inilah yang akan dijadikan indikator dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.
3.2.3.2. Layanan Penguasaan Konten Layanan penguasaan konten adalah suatu layanan bimbingan konseling
yang bertujuan untuk memahamkan, mengembangkan, dan membelajarkan siswa terhadap suatu konten tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Dalam
penelitian ini, yang dimaksud dengan layanan penguasaan konten adalah layanan bimbingan dan konseling kepada individu yang bertujuan agar siswa menguasai
kemampuan-kemampuan atau kompetensi-kompetensi terkait kebiasaan belajar ataupun mengurangi kebiasaan belajar yang kurang baik. Prosedur pelaksanan
layanan penguasaan konten adalah a tahap perencanaan, b pelaksanaan, c evaluasi, d analisis hasil evaluasi, e tindak lanjut, dan f laporan.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian