Pada proses isobarik Kapasitas Kalor dan Kalor Jenis Gas

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 210 2. Gas oksigen dengan tekanan 76 cm Hg dimampatkan secara adiabatik sehingga volumenya menjadi 2 3 volume awal. Bila gas oksigen adalah gas diatomik dan R = 8,317 Jmol.K, tentukanlah tekanan akhir gas tersebut 3. Hitunglah kalor jenis gas-gas berikut ini pada volume dan tekanan tetap a. Gas neon monoatomik, bila massa molekulnya 2,018 gram mol. b. Gas hidrogen diatomik, bila massa molekulnya 2,016 gram mol. 4. Hitunglah kapasitas kalor jenis nitrogen pada tekanan tetap, jika kalor jenisnya pada volume tetap adalah 7,14 × 10 2 Jkg.K. Diketahui massa molekul nitrogen 28 grammol dan konstanta umum gas R = 8,317 Jmol.K. 5. Hitunglah kalor jenis pada tekanan tetap dari gas oksida zat lemas beratom dua, bila kalor jenisnya volume tetap adalah 6,95 × 10 2 Jkg.K dan γ = 1,4. Hukum I Termo- dinamika

3. Hukum I Termodinamika

Pada pembahasan sebelumnya kita telah mempelajari usaha pada masing-masing proses Termodinamika. Kali ini kita akan mempelajari kemampuan untuk melakukan usaha energi pada masing-masing proses Termodinamika dengan menggunakan hukum I Termodinamika. Hukum I Termodinamika merupakan perluasan dari hukum kekekalan energi. Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tetapi dapat berubah bentuk menjadi bentuk energi lain. Sebelum kita mempelajari hukum I Termodinamika lebih lanjut, kita akan mempelajari tentang energi dalam. Energi dalam sering disebut energi termal atau energi dakhil U. Energi dalam suatu sistem adalah jumlah total energi yang terkandung dalam sistem. Energi dalam merupakan jumlah energi kinetik, energi potensial, energi kimiawi, energi listrik, energi nuklir, dan segenap bentuk energi lain yang dimiliki atom dan molekul sistem. Energi dapat berganti menjadi bentuk energi yang lain, misalnya energi listrik menjadi energi kalor. Selama proses perubahan bentuk energi berlangsung, sistem menerima kalor sebanyak ΔQ dan melakukan usaha sebesar ΔW. Selisih energi sebesar ΔQ – ΔW digunakan untuk mengubah energi dalam sistem tersebut. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. ΔQ = ΔU + ΔW . . . 9.24