Siklus Diesel Siklus Termodinamika

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 224 Q 2 Q 1 T 1 T 2 Gambar 9.20 Skema hukum II Termodinamika oleh Clausius Q 2 Q 1 T 1 T 2 Saluran sempit Evaporator Wadah zat cair Kondensor Kompresor Gambar 9.21 Bagan lemari pendingin

2. Hukum II Termodinamika

Hukum II Termodinamika dirumuskan oleh beberapa ilmuwan, antara lain berikut ini.

a. Rudolf Clausius

Perumusan Clausius tentang hukum II Termodinamika secara sederhana dapat diungkapkan sebagai berikut. Tidak mungkin membuat mesin pendingin yang hanya menyerap kalor dari reservoir bersuhu rendah dan memindahkan kalor itu ke reservoir yang bersuhu tinggi tanpa disertai perubahan lain. Dengan kata lain bahwa kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak secara spontan kembali ke keadaan semula. Sebagai contoh, marilah kita lihat proses pada lemari pendingin lemari es yang bagannya terlihat pada gambar 9.21. 1 Zat cair di dalam wadahnya pada tekanan tinggi harus melalui saluran yang sempit menuju ke evaporator. Proses ini disebut proses Joule-Kelvin. 2 Di dalam evaporator, suhu dan tekanan zat cair berkurang dan menguap. Saat menguap tersebut zat cair memerlukan kalor yang diserap dari reservoir T 2 suhu reservoir dingin = suhu benda yang akan didinginkan. 3 Uap pada tekanan rendah ini masuk ke dalam kompresor, kemudian dimampat- kan. Hal ini menyebabkan tekanan dan suhu naik. Suhu uap yang dihasilkan lebih tinggi dari suhu reservoir T 1 suhu tinggi dan T 1 T 2 . 4 Di dalam kondensor, uap memberikan kalor pada reservoir T 1 . Pada proses tersebut selain pemindahan kalor dari reservoir dingin T 2 ke reservoir T 1 , terjadi pula perubahan usaha menjadi kalor yang ikut dibuang di T 1 .

b. Kelvin - Planck Perpetom Mobiles II

Perumusan Kelvin-Planck tentang hukum II Termodinamika secara sederhana dapat dinyatakan sebagai berikut. Tidak mungkin suatu mesin mengisap panas dari reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi usaha. Sebagai contoh, perhatikan proses yang terjadi pada motor bakar dan motor bensin berikut. 1 Mula-mula campuran uap bensin dan udara dimasukkan ke dalam silinder dengan cara menarik pengisap. Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 225 2 Campuran tersebut kemudian dimampat- kan dengan cara menekan pengisap sehingga suhu dan tekanannya naik. 3 Selanjutnya, campuran dibakar dengan loncatan bunga api listrik. Proses pem- bakaran ini menghasilkan campuran dengan suhu dan tekanan yang sangat tinggi sehingga volume campuran tetap proses isokhorik. 4 Campuran hasil pembakaran menjadi mengembang dan mendorong pengisap. Sedangkan tekanan dan suhunya turun, tetapi masih lebih tinggi dari tekanan dan suhu di luar. 5 Katub pada silinder terbuka sehingga sebagian campuran tersebut ada yang keluar. 6 Akhirnya pengisap mendorong hampir seluruh campuran hasil pembakaran itu keluar.

c. Sadi Carnot

Dari semua mesin yang bekerja dengan menyerap kalor dari reservoir panas dan membuang kalor pada reservoir dingin efisiensinya tidak ada yang melebihi mesin Carnot. Ciri khas mesin Carnot ialah pemanasan dan pendinginannya, yaitu pengisapan dan pelepasan panasnya berlangsung secara isotermik, sedangkan pengembangan dan penekanannya berlangsung secara adiabatik. Dengan demikian mesin Carnot dapat dibalik reversible, karena proses isotermik maupun adiabatik selalu dapat dibalik. Dengan memberikan usaha mekanik W pada sistem, mesin akan melepas panas Q 1 dari bagian yang didinginkan serta melepas panas sebanyak Q 2 keluar. Jenis-jenis mesin selain mesin Carnot tidak dapat dibalik. Dengan menerapkan hukum II Termodinamika dapat ditunjukkan bahwa karena dapat dibalik, mesin Carnot memiliki efisiensi yang sama. Dengan demikian, hukum II Termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut. Kalor tidak mungkin seluruhnya dapat berubah menjadi energi mekanik kerja atau efisiensi suatu mesin tidak mungkin 100. Gambar 9.22 Skema hukum II Termo- dinamika oleh Kelvin-Plank W Q T 1 Gambar 9.23 Skema hukum II Termodinamika oleh Carnot T 1 T 2 Q 2 Q 1 Hukum II Termodina- mika Hukum III Termodina- mika

C. Hukum III Termodinamika

Hukum III Termodinamika menyatakan bahwa entropi dari semua kristal-kristal padat mendekati nol pada saat suhunya mendekati nol mutlak. Dengan kata lain, semua zat akan kehilangan energi pada saat suhunya nol mutlak. Itulah sebabnya orang-orang menyimpan bahan makanan dalam freezer untuk mempertahankan perubahan energi dari bahan makanan itu dan mempertahankannya dari kerusakan.