Satu Ujung Talinya Terikat pada Sumbu Katrol

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 139 T 1 – T 2 = 1 2 . 4 . 2 50 – 5 a – 30 – 3a = 2a 20 = 10 . a a = 2 ms 2 b. T 1 = 50 – 5 . 2 = 40 N T 2 = 30 + 3 . 2 = 36 N Kerja Kelompok 1 m 1 m 2 Kerjakan bersama kelompokmu 1. Sebuah pesawat Atwood seperti pada gambar, terdiri atas katrol silinder licin bermassa 10 kg, beban m 1 bermassa 50 kg, dan beban m 2 bermassa 200 kg. Jika antara balok m 1 dan bidang datar ada gaya gesek dengan μ = 0,1 dan percepatan gravitasi g = 9,8 ms, tentukan: a. percepatan sistem, b. gaya tegangan tali. 2. Balok A ditarik oleh pemberat B dengan cara seperti pada gambar. Koefisien gesek antara balok A dengan lantai = 0,5. Massa A = m, massa B = 3 m, massa tali dan katrol diabaikan, dan percepatan gravitasi g. Tentukan: a. gaya tarik oleh tali, b. percepatan B. Gambar 6.19 a Gerak menggelinding dengan gaya F pada sumbunya dan b gerak menggelinding dengan gaya pada titik singgungnya F f F f

G. Menggelinding

Contoh lain penerapan benda yang bergerak rotasi dan translasi adalah gerak menggelinding . Untuk menentukan gaya-gaya yang bekerja pada gerak menggelinding, perhatikan uraian berikut Menggelinding a b Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 140 Kesetim- bangan

H. Kesetimbangan Benda Tegar

Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan gaya resultan dan momen gaya resultan sama dengan nol. Kesetimbangan benda tegar terjadi pada keadaan benda sebagai berikut. 1. Benda yang diam statis Contoh: bangunan gedung, jembatan, dan pelabuhan. 2. Benda yang bergerak lurus beraturan dinamis Contoh: gerak meteor di ruang hampa, gerak kereta api, dan gerak elektron mengelilingi inti atom. Adapun kesetimbangan benda tegar dibedakan menjadi dua, yaitu kesetimbangan partikel dan kesetimbangan benda. 1. Kesetimbangan partikel Partikel adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan dan hanya mengalami gerak translasi tidak mengalami gerak rotasi. Syarat kesetimbangan partikel adalah: ΣF = 0 → ΣF x = 0 sumbu X ΣF y = 0 sumbu Y 2. Kesetimbangan benda Syarat kesetimbangan benda adalah: ΣF x = 0, ΣF y = 0, Σ τ = 0 Berdasarkan letak gaya yang bekerja pada benda ada dua jenis gerak menggelinding, yaitu: 1. Gerak menggelinding dengan gaya F berada tepat di sumbu Gerak menggelinding dengan gaya F berada tepat di sumbu ditunjukkan oleh gambar 6.19a. Kesetimbangan gaya yang bekerja pada sistem ini adalah: a. pada gerak translasi berlaku: F – f = m . a . . . 6.34 b. pada gerak rotasi berlaku: f . R = I . α . . . 6.35 dengan α = R a 2. Gerak menggelinding dengan gaya F berada di titik singgung Gerak menggelinding dengan gaya F berada di titik singgung ditunjukkan oleh gambar 6.19b. Kesetimbangan gaya yang bekerja pada sistem ini adalah: a. pada gerak translasi berlaku : F + f = m . a . . . 6.36 b. pada gerak rotasi berlaku : F – f . R = I . α . . . 6.37 Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 141 Momen gaya merupakan besaran vektor yang nilainya sama dengan hasil kali antara gaya dengan jarak dari titik poros arah tegak lurus garis kerja gaya. Momen gaya dirumuskan sebagai berikut. τ = F . d Putaran momen gaya yang searah dengan putaran jarum jam disebut momen gaya positif, sedangkan yang berlawanan putaran jarum jam disebut momen gaya negatif. Momen gaya yang diakibatkan pasangan dua gaya yang sama besarnya dan arahnya berlawanan tetapi tidak segaris kerja disebut momen kopel. Benda yang dikenai momen kopel akan bergerak rotasi terus-menerus. Untuk menguji pemahamanmu, kerjakan soal berikut Kerjakan soal berikut dengan tepat Suatu batang homogen AB memiliki massa 30 kg dan panjang 5 meter. Batang tersebut bertumpu pada lantai di A dan pada tembok vertikal di B. Jarak dari B ke lantai 3 meter. Batang AB menyilang tegak lurus garis potong antara lantai dan tembok vertikal. Berapa besarnya gaya K mendatar yang harus diberikan pada batang di A supaya batang tetap setimbang? Hitung juga gaya tekan pada A dan B Kerja Mandiri 2 B α K A Titik Berat

1. Titik Berat

Titik berat adalah titik pusat atau titik tangkap gaya berat dari suatu benda atau sistem benda. Titik berat menurut bentuk benda dibedakan menjadi:

a. Benda berbentuk partikel massa

Apabila sistem benda terdiri atas beberapa benda partikel titik yang digabung menjadi satu maka koordinat titik beratnya dirumuskan: X o = 6 ˜ 6 m X m = m X m X m X m m m 1 1 2 2 3 3 1 2 3 + + + ... + + + ... Jadi z o X o , Y o Y o = 6 ˜ 6 m Y m = m Y m Y m Y m m m 1 1 2 2 3 3 1 2 3 + + + ... + + + ...