7 perhotelan, industri kimia, farmasi dan transportasi. Di samping itu penelitian juga
mengkaji faktor lingkungan yang diduga memiliki peran yang besar dalam penyebaran penyakit flu burung di antara unggas. Faktor lingkungan yang diduga
sangat mempengaruhi penyebaran penyakit adalah faktor lingkungan fisik, lingkungan biologi dan lingkungan sosial aspek perilaku manusianya. Namun
dalam penelitian ini tidak mengkaji aspek penularan virus AI pada manusia,
karena hal ini telah diteliti oleh Budiman 2009. 1.6. Kebaruan Penelitian
Novelty
Sejauh ini kajian tentang flu burung yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti pendahulu umumnya menyangkut dampak flu burung terhadap
perekonomian nasional, proses penyebaran virus, dan kajian kebijakan pemerintah dalam hal mengatasi kasus flu burung. Berbagai alat analisis digunakan baik
menggunakan metode kualitatif maupun kuantitatif. Dalam penelitian ini juga digunakan metode kuantitatif yang sama dengan beberapa peniliti pendahulu,
yaitu menggunakan pendekatan CGE. Namun dalam penelitian ini disusun Sistem Neraca Sosial Ekonomi SNSE khusus di mana susunan sektornya
menggambarkan sektor yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan kasus flu burung. Rancangan SNSE kasus flu burung ini merupakan hal
yang baru.
1.7. Hipotesis Penelitian
1. Di kalangan peternak unggas dan pedagang unggas faktor karakteristik peternak dan pedagang, lingkungan fisik, biologi dan sosial mempengaruhi
peluang terinfeksinya unggas 2. Sektor sektor yang terkait erat dengan sektor unggas menerima dampak negatif
terbesar atas merebaknya kasus flu burung, terutama sektor yang menggunakan input unggas dalam proses produksinya.
3. Penurunan produktivitas disektor unggas berdampak negatif pada sektor sektor yang terkait erat dengan sektor unggas. Terjadi penurunan output yang
kemudian diikuti oleh kenaikan harga pada sektor sektor yang terkait erat. Sehingga terjadi penurunan permintaan terhadap output yang diakibatkan
oleh menurunnya pendapatan rumah tangga, sehingga pendapatan pemerintah juga menurun.
8 4. Peningkatan produktivitas sektor unggas dan kebijakan pemerintah dalam
rangka menangani kasus flu burung berdampak positif pada pertumbuhan sektor sektor perekonomian dan pendapatan rumah tangga khususnya rumah
tangga pertanian dan pendapatan pemerintah.
1.8 Kerangka Analisis
Kerangka pemikiran atau analisis Gambar 1 yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Analisis regresi logistik ditujukan untuk
mengkaji proses penularan penyakit flu burung di antara unggas. Penyakit flu burung tersebar diantara unggas tidak terlepas karena faktor lingkungan, dimana
lingkungan adalah agregat dari semua kondisi dan pengaruh pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisasi. Faktor lingkungan
ada tiga yaitu berupa: 1 lingkungan fisik, 2 lingkungan biologi dan 3 lingkungan sosial atau perilaku manusianya peternak atau pemilik.
Lingkungan fisik adalah lingkungan alam yang dapat berupa geografis, iklim, air, saluran limbah atau pasar unggas. Lingkungan biologi adalah semua
makhluk hidup yang berada disekitar unggas dan binatang lain. Faktor lingkungan biologi dapat berupa bakteri dan virus pathogen yang menyebar
melalui media unggas peliharaan ayam, bebek, burung, kucing serta jenis pupuk unggas yang digunakan, percampuran unggas dan cara pemberian makan dapat
berperan sebagai penyebab penyebaran penyakit flu burung. Lingkungan sosial atau perilaku pemilik ternak dalam beriteraksi dengan unggas juga dapat menjadi
penyebab merebaknya flu burung diantara unggas. Perilaku yang yang diduga mendukung proses penularan yaitu menyabung ayam, tidak menjaga kebersihan
tangan, pakaian dan kendaraan setelah berinteraksi dan kontak langsung dengan unggas, terutama unggas yang terinfeksi virus AI. Dapat disimpulkan bahwa tiga
faktor lingkungan yaitu fisik, biologi dan sosial diduga keras menjadi faktor resiko penularan virus flu burung diantara unggas. Penelitian tentang aspek
lingkungan dilakukan dengan menggunakan pendekatan studi kasus, dimana daerah Tangerang dipilih sebagai area penelitian karena kota ini terserang secara
hebat dan relatif parah disamping kota lainnya yaitu Dumai dan Cikelet Garut. Tangerang menderita kerugian kematian unggas dan manusia yang relatif besar
dibandingkan dengan daerah lainnya.
9 Penyebaran virus flu burung yang menjadi pandemik jelas berdampak
terhadap perekonomian secara luas, sehingga penting dilakukan penelitian tentang dampak yang ditimbulkannya terhadap performa ekonomi mikro sektoral dan
distribusi pendapatan dan makro ekonomi Indonesia. Dengan menggunakan model Computable General Equilibrium CGE dapat diketahui dampak yang
ditimbulkan dari merebaknya virus flu burung serta kebijakan pemerintah terhadap ekonomi mikro dan makro. Aspek makro yang akan dikaji adalah
beberapa indikator makro yang berupa pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat.
10 Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Lingk. fisik
analisis Lingkungan pendekatan kasus
proses penyebaran virus AI pada unggas
Analisis Mikro dan Makro
resiko tertular pada unggas
Pemodelan Ekonomi MODEL CGE
Indikator Mikro dan Makro
Pertumbuhan ekonomi
sektoral Pertumbuhan
Ekonomi Makro
Virus AI
Lingk.
biologi
Lingk. sosial
Pendapatan rumah
tangga
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA