Flu Burung dan Faktor Lingkungan

14 hewani lainnya. Hal ini karena telur dan daging ayam merupakan protein hewan paling murah dibanding sumber protein yang lain Daryanto 2009. Walaupun menurut You 2007 merebaknya virus flu burung menyebabkan keengganan masyarakat mengkonsumsi unggas sehingga menyebabkan turunnya permintaan unggas sehingga dan mendorong harga unggas menurun. Data dari BPS menunjukkan konsumsi perminggu perkotaan dan pedesaan untuk daging, ayam, telur serta itik ada kecenderungan mengalami penurunan. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2 di bawah ini : Tabel 1. Konsumsi Rata-Rata Perkapita Perminggu Beberapa Bahan Makanan Perkotaankg 1993 1996 1999 2002 2005 2008 Daging Sapi Kerbau 0,028 0,025 0,015 0,018 0,016 0,011 Daging Ayam RasKampung 0,070 0,102 0,049 0,095 0,107 0,096 Telur Ayam 0,098 0,120 0,083 0,124 0,130 0,131 Telur Itik Manila AsinButir 0,14 0,123 0,063 0,122 0,118 0,083 Sumber: BPS 2008 Pada Tabel 2 disajikan data mengenai konsumsi rata-rata perkapita perminggu beberapa bahan makanan untuk daerah pedesaan, dimana menunjukkan konsumsi yang relatif lebih rendah dibanding daerah perkotaan, kecuali konsumsi telur asin. Tabel 2 Konsumsi Rata-Rata Perkapita Perminggu Beberapa Bahan Makanan Pedesaankg 1993 1996 1999 2002 2005 2008 Daging Sapi Kerbau 0,007 0,006 0,006 0,006 0,005 0,003 Daging Ayam RasKampung 0,031 0,050 0,022 0,039 0,052 0,052 Telur Ayam 0,045 0,070 0,046 0,073 0,087 0,094 Telur Itik Manila AsinButir 0,166 0,126 0,092 0,124 0,111 0,092 Sumber: BPS 2008

2.2. Flu Burung dan Faktor Lingkungan

Menurut Ditjen P2PL Depkes. R.I. 2005 Avian influenza merupakan penyakit menular pada hewan unggas, babi, burung, puyuh, kalkun dan lain lain yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dengan manifestasi beragam, mulai dari sakit ringan hingga kematian. Penyakit flu burung yang ditularkan oleh unggas ternyata dapat 15 menyerang manusia juga zoonosis dan cenderung mematikan. Proses penularan dan penyebaran virus ini menurut beberapa ahli peternakan yaitu Wibawan 2010 1 , dimana hal tersebut bisa dikarenakan beberapa hal : - Cairanlendir yang berasal dari hidung, mulut, mata Kotoran unggas yang sakit. - Kontak langsung baik hewanmanusia dengan ternak yang sakit. - Melalui udara dan peralatan yang terkontaminasi virus - Kontak dari bahan asal hewan yang terkena virus AI daging, telur, feses, dan sebagainya. Sedangkan ciri ciri unggas yang terkena virus AI adalah sebagai berikut: - Jengger biru keunguan - Mengeluarkan cairan dari mata dan hidung - Pembengkakan pada muka dan kepala - Diare, batuk, bersin dan ngorok - Pendarahan dibawah kulit, pada daerah dada dan kaki - Kematian terjadi secara cepat Penyakit flu burung tersebar di antara unggas tidak terlepas karena faktor lingkungan. Menurut Azwar 1999, lingkungan adalah agregat dari semua kondisi dan pengaruh pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisasi. Faktor lingkungan dapat berupa lingkungan fisik, lingkungan biologi dan lingkungan social Budiarto dan Anggraeni 2003. Sejalan dengan pendapat ini, bahwa faktor perantara menyebarnya penyakit flu burung menurut Blum 1974 dan Rees 1982 adalah faktor lingkungan, yang terdiri dari lingkungan luar eksternal dan dalam internal. Lingkungan ekternal terdiri dari lingkungan fisik, biologik, dan sosial. Lingkungan fisik mencakup air, udara, tanah, iklim, cuaca, radiasi, getaran, suhu, tekanan, gesekan, musim, dan kelembaban. Faktor ini berbeda antara negara maju dengan negara berkembang. Lingkungan biologik berupa mahluk hidup yang berada di sekitar manusia, termasuk manusia itu sendiri. -------------------------------------------------- 1 Komunikasi personal 16 Lingkungan sosial merupakan interaksi kompleks antara budaya, sistem nilai, adat, kebiasaan, kepercayaan, sikap, moral, agama, pendidikan, pekerjaan, standar hidup dan pola interaksi. Lingkungan internal dapat berupa faktor genetik, fisiologik termasuk proses hormonal dan psikologis. Penyakit lebih sering terjadi karena secara psikologis manusia gagal menyesuaikan lingkungan. Selain itu unsur perantara lain adalah perpindahan dari atau tempat yang terinfeksi virus. Lebih jelasnya flu burung terjadi karena ketidakseimbangan antara lingkungan, host pembawa virus dan penyebab. Lingkungan yang menjadi penyebab adalah lingkungan yang kurang bersih seperti tempat perternakan yang kotor yang menjadi tempat berkembangnya virus influenza tipe A. Virus dapat menjangkiti para perkerja yang beresiko tinggi terjangkit virus tersebut Achmadi 1991. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa virus ini terdapat pada hewan terutama unggas namun virus ini bersifat zoonosis, yaitu menular pada manusia. Faktor manusia yang mudah terjangkit adalah umur, kekebalan, perilaku manusia dan kebiasaan memelihara ternak unggas. Di samping itu juga perilaku manusia yaitu kebiasaan buruk seperti tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas dan berinteraksi dengan unggas. Kebiasaan yaitu banyak masyarakat yang memelihara unggas di dekat rumah atau pemukiman IPB 2008. Berdasarkan penjelasan dari FAO 2008 , lingkungan fisik adalah lingkungan alam yang dapat berupa geografis, iklim, air, kondisi saluran limbah atau kondisi pasar unggas. Pasar unggas yang menjual unggas dalam jumlah besar dan ditempatkan secara saling berdesakan, merupakan multifactor penyebaran penularan penyakit flu burung. Demikian juga air, air kolam misalnya, dapat menjadi media penularan jika tercemar kotoran burung liar pembawa virus merupakan faktor resiko penularan dari burung liar ke unggas peliharaan, terutama jika unggas peliharaan tersebut dibebaskan berkeliaran. Lingkungan Biologi adalah semua makhluk hidup yang berada disekitar unggas baik binatang lain maupun flora. Faktor lingkungan biologi dapat berupa bakteri dan virus pathogen. Penularan penyakit flu burung pada unggas dapat disebabkan oleh keberadaan binatang peliharaan yang telah terjangkit virus AI, misalnya kucing, burung dan unggas domestik lain misalnya angsa, itik dan lain lain. Penularan dapat juga dikarenakan penggunaan pupuk kotoran unggas yang tercemar virus AI. Lingkungan sosial perilaku pemilik atau peternak yaitu kebiasaan dan aktivitas 17 manusia beserta interaksinya dengan berbagai komponen lingkungan yang dapat menjadi media terjangkitnya penyakit flu burung pada unggas, misalnya kontak peternak dengan unggas terinfeksi, kebiasaan sabung ayam, membeli unggas baru dan mencampurkannya dengan unggas yang lama, serta kesengajaan ataupun ketidaktahuan akan pentingnya penggunaan desinfektan ketika membersihkan kandang unggas FAO 2008 dan Kusnoputranto 2000. Demikian juga kebiasaan peternak atau pemilik unggas yang tidak membersihkan atau tidak mencuci baju dan sepatu boot yang berasal dari pasar unggas, begitu juga ban sepeda yang belepotan lumpur dari pasar unggas yang tidak segera dibersihkan. Sebagaimana di ungkapkan Buzani et al 2007 bahwa penting melakukan batasan untuk perpindahan unggas, kendaraan angkutan unggas dan peternak itu sendiri. Oleh karena itu maka beberapa variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1.Karakteristik Peternak Atau Pedagang adalah kondisi peternak atau pedagang yang berkaitan dengan: usia peternakpedagang; pendidikan peternakpedagang; tujuan beternakberdagang; lamanya pengalaman beternak berdagang; penghasilan per bulan dari peternakpedagang; jumlah populasi ternak unggas. 2.Variabel Lingkungan Fisik adalah hal hal yang baerkaitan dengan kondisi fisik yang ada yaitu: lokasi peternakan; jarak antar kandang; jarak dengan pasar ungas; saluran kotoran unggas; kolam; kepadatan unggas per m2; jenis kandang; jenis lantai; kebersihan kandang; kebersihan tempat makan unggas; kebersihan tempat minum unggas; kebersihan halaman sekeliling kandang. 3.Variabel Lingkungan Biologi adalah hal hal yang berkaitan dengan kondisi yang berhubungan dengan interaksi makhluk hidup binatang, bakteri dan virus, yang terdiri dari : unggas domestik yang dimiliki; keberadaan binatang lain kucing, anjing, tikus dan lain lain; penggunan pupuk kandang; percampuran unggas sendiri dengan milik orang lain; Unggas dilepas dan digiring sore hari yang bisa berarti unggas mengkonsumsi pakan dari area bebas; sumber pakan ternak 4.Variabel Lingkungan Sosial adalah hal hal yang berkaitan dengan pola perilau dari peternak dan pedagang dalam mengelola unggas, yang terdiri dari : percampuran unggas afkir dan unggas yang sudah ada; percampuran unggas baru dengan unggas yang sudah ada; baju, sepatu, sandal dan ban sepeda motor; kontak dengan unggas milik orang lain; hobi mengadu ayam; pemberian desinfektan setiap hari; kontak ungas terinfeksi; 18 frekuensi tingkat keseringan pemberian vaksin; frekuensi datang ke pasar unggas; penanganan unggas mati; pelaporan adanya unggas yang mati; frekuensi mendapat menyuluhan; pensucihamaan sebelum masuk area peternakan.

2.4. Penelitian Terdahulu yang Menyangkut Faktor Lingkungan