Aspek Mikro Sektoral 1. Dampak Penurunan Produktivitas
93
6.1.1. Aspek Mikro Sektoral 6.1.1.1. Dampak Penurunan Produktivitas
Penurunan produktivitas pada sektor unggas dan telur berpengaruh pada jumlah kuantitas output sektor yang bersangkutan maupun sektor lain. Secara
simultan output dari hampir semua sektor mengalami penurunan karena tingginya tingkat mortalitas unggas dalam waktu singkat mengingat relatif cepatnya
penyakit menyerang unggas dan mematikan dalam jumlah besar. Dapat dicermati bahwa akibat serangan flu burung ini berpengaruh pada perekonomian secara
keseluruhan. Besarnya perubahan sektor bergantung pada besarnya angka simulasi yang dilakukan. Hal ini digambarkan pada Tabel 18. Sektor daging unggas
tradisional, telur serta daging unggas menengah-besar mengalami penurunan yang relatif besar yaitu masing masing 8,33 persen, 7,16 persen, 5,99 persen. Kemudian
disusul oleh sektor perhotelan 3,23 persen, restoran 3,19 persen dan peternakan lainnya 2,05 persen. Sektor unggas erat kaitannya dengan sektor tersier tersebut
jasa restoran dan perhotelan dikarenakan dua sektor tersebut banyak menggunakan input sektor unggas. Karena sektor jasa restoran dan perhotelan
mengalami penurunan, dimana dua sektor ini erat kaitannya dengan jasa catering dan kuliner, maka hal ini berpengaruh pula pada sektor pariwisata Indonesia, juga
mengalami penurunan. Secara simultan sektor lain juga mengalami penurunan yaitu sektor beras,
pakan ternak, industri makanan lainnya, farmasi, kimia dan perdagangan. Jadi adanya penurunan produksi sektor daging unggas dan telur menyebabkan
penurunan output pada semua sektor. Hal ini dapat dipahami karena sektor unggas baik tradisional maupun sektor menengah-besar memerlukan output dari sektor
beras, pakan ternak, industri makanan lainnya, farmasi, kimia dan perdagangan. Ketika terjadi penurunan produksi unggas maka permintaan output dari sektor
sektor tersebut juga mengalami penurunan. Karena permintaan yang menurun maka secara umum harga dari output dari berbagai sektor mengalami penurunan,
namun sektor unggas, telur dan peternakan lain, mengalami kenaikan harga. Hal ini dapat dipahami karena penurunan produksi unggas dapat diartikan terdapat
kelangkaan output sektor unggas, dimana hal ini dapat memicu naiknya harga sektor yang bersangkutan. Berdasarkan Tabel 18, sektor daging unggas baik
94 menengah besar dan tradisional serta telur mengalami kenaikan harga yang relatif
tinggi yaitu 13,90 persen, 16,49 persen dan 15,31 persen. Hal ini adalah konsekuensi logis dari berkurangnya penawaran daging unggas dan telur
dipasaran sehingga menyebabkan harga tiga output sektor tersebut meningkat. Disamping itu prosentase penurunan penawaran lebih besar dibandingkan
penurunan permintaan, sehingga harga tetap meningkat. Demikian juga sektor peternakan lainnya mengalami peningkatan harga sebesar 0,74 persen dikarenakan
terjadi penurunan penawaran. Hal yang sama terjadi pada sektor restoran, mengalami kenaikan harga sebesar 1,59 persen dari harga awal. Hal ini
dikarenakan sektor restoran menggunakan input unggas, telur dan hasil peternakan lainnya yang juga mengalami kenaikan harga.
Tabel 18 Perubahan Total Output Tiap Sektor dan Harga Output karena Penurunan Produktivitas sebesar 10 persen
Sektor produksi Perub.output
Perub.harga Padi, jagung dan kedele
-1,888 -0,145
Tanaman pangan lain -1,781
-0,126 Pertanian Tanaman Lainnya
-1,318 -0,752
Daging unggas peternakan tradisional -8,331
13,901 Daging unggas peternakan menengah dan besar
-5,985 16,492
Telur -7,158
15,309 Peternakan dan hasil lainnya
-2,049 0,746 Kehutanan dan Perburuan
-0,265 -1,291
Perikanan -0,623 -2,56
Pertambangan Batubara, Biji Logam dan Minyak Bumi -0,033
-1,029 Pertambangan dan Penggalian Lainnya
-0,208 -0,505
Beras -1,461
-0,643 Pakan ternak
-1,461 -0,643
Industri makanan lainnya -1,461
-0,643 Industri Pemintalan, Tekstil, Pakaian dan Kulit
-1,567 -0,672
Industri Kayu Barang Dari Kayu -0,476
-0,706 Industri Kertas, Percetakan, Alat Angkutan dan Barang Dari
Logam dan Industri lainya -0,567
-0,789 Industri kimia
-1,039 -1,233
Farmasi -1,007
-1,216 Industri pupuk, hasil dari tanah liat, semen
-0,504 -0,95 Listrik, Gas Dan Air Minum
-0,548 -2,424
Konstruksi -0,064
-0,591 Perdagangan
-1,309 -0,508
Restoran -3,227 1,597
Perhotelan -3,185
-0,372 Angkutan Darat
-1,191 -0,615
Angkutan Udara, Air dan Komunikasi -0,884
-0,997 Jasa Penunjang Angkutan, dan Pergudangan
-1,193 -0,575
Bank dan Asuransi -0,851
-1,321 Real Estate dan Jasa Perusahaan
-0,666 -1,246
-1,227 -0,1
95
Lanjutan… Pemerintahan dan Pertahanan, Pendidikan, Kesehatan, Film
dan Jasa Sosial Lainnya Jasa perseorangan
-1,009 -0,695
Sumber : hasil olahan data Selanjutnya hal tersebut akan menyebabkan penurunan permintaan output oleh
masyarakat. Sektor sektor yang mengalami penurunan permintaan adalah daging unggas, telur peternakan lainnya, restoran dan perhotelan. Penurunan permintaan
tertinggi dialami oleh sektor unggas tradisional dan menengah-besar dan telur, dimana masing - masing yaitu sebesar 7,50 persen, 5,97 persen, serta 7,14 persen.
Demikian juga sektor peternakan lainnya sebesar 2,05 persen. Sektor lain yang juga mengalami penurunan permintaan adalah restoran sebesar 3,02 persen.
Penurunan permintaan beberapa sektor ini disebabkan oleh kenaikan harga seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 19, dimana
tampak terdapat
perubahan jumlah barang yang diminta di dalam negeri. Disamping
itu permintaan ini juga diperparah oleh persepsi masyarakat yang negatif akan isu kesehatan yang berkaitan dengan flu burung.
Tabel 19 Perubahan Jumlah Barang Yang Diminta Di Dalam Negeri karena Penurunan Produktivitas Sebesar 10 Persen
Sektor Perubahan
Padi, jagung dan kedele -1,669
Tanaman pangan lain -1,78
Pertanian Tanaman Lainnya -1,306
Daging unggas peternakan tradisional -7,528
Daging unggas peternakan menengah dan besar -5,973
Telur -7,139
Peternakan dan hasil lainnya -2,047
Kehutanan dan Perburuan -0,28
Perikanan -0,65
Pertambangan Batubara, Biji Logam dan Minyak Bumi
-0,466 Pertambangan dan Penggalian Lainnya
-0,071 Beras
-1,461 Pakan ternak
-1,461 Industri makanan lainnya
-1,46 Industri Pemintalan, Tekstil, Pakaian dan Kulit
-1,454 Industri Kayu Barang Dari Kayu
-0,447 Industri Kertas, Percetakan, Alat Angkutan dan Barang Dari Logam dan Industri
lainnya -0,557
Industri kimia -1,141
Farmasi -1,149
Industri pupuk, hasil dari tanah liat, semen -0,773
Listrik, Gas Dan Air Minum -0,548
96
Lanjutan… Konstruksi
-0,064 Perdagangan
-1,309 Restoran
-3,015 Perhotelan
-1,422 Angkutan Darat
-1,189 Angkutan Udara, Air dan Komunikasi
-1,003 Lanjutan……
Jasa Penunjang Angkutan, dan Pergudangan -1,075
Bank dan Asuransi -0,891
Real Estate dan Jasa Perusahaan -0,825
Pemerintahan dan Pertahanan, Pendidikan, Kesehatan, Film dan Jasa Sosial Lainnya -1,167
Sumber : hasil olahan data Tabel 20 menjelaskan bahwa permintaan tenaga kerja untuk sektor unggas
dan telur mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan harga terutama sektor daging unggas dan telur. Hal ini dikarenakan ketika terjadi penurunan
produktivitas sebesar 10 persen, sementara untuk mempertahankan output yang sama maka akan terjadi peningkatan jumlah tenaga kerja yang diminta.
Tabel 20 Perubahan Jumlah Tenaga Kerja yang Diminta karena Penurunan Produktivitas Sebesar 10 Persen
Sektor
Perub.jmlh TK yg diminta
Padi, jagung dan kedele
-1,835
Tanaman pangan lain
-1,725
Pertanian Tanaman Lainnya
-1,424
Daging unggas peternakan tradisional
2,645
Daging unggas peternakan menengah dan besar
4,79
Telur
3,80
Peternakan dan hasil lainnya
-1,022
Kehutanan dan Perburuan
-0,467
Perikanan
-0,963
Pertambangan Batubara, Biji Logam dan Minyak Bumi
-0,237
Pertambangan dan Penggalian Lainnya
-0,337
Beras
-2,514
Pakan ternak
-2,513
Industri makanan lainnya
-2,513
Industri Pemintalan, Tekstil, Pakaian dan Kulit
-2,677
Industri Kayu Barang Dari Kayu
-1,218
Industri Kertas, Percetakan, Alat Angkutan dan Barang Dari Logam dan Industri
-1,494
Industri kimia
-2,769
Farmasi
-2,703
Industri pupuk, hasil dari tanah liat, semen
- 1,677
Listrik, Gas Dan Air Minum
-0,735
Konstruksi
-0,6
Perdagangan
-1,74
97
Lanjutan… Restoran
-2,432
Perhotelan
-4,942
Angkutan Darat
-1,714
Angkutan Udara, Air dan Komunikasi
-2,202
Jasa Penunjang Angkutan, dan Pergudangan
-1,741
Bank dan Asuransi
-2,569
Real Estate dan Jasa Perusahaan
-2,353
Lanjutan……… Pemerintahan dan Pertahanan, Pendidikan,
Kesehatan, Film dan Jasa Sosial Lainnya
-1,383
Jasa perseorangan
-1,79
Sumber : hasil olahan data Dapat disimpulkan bahwa hampir semua sektor mengalami penurunan permintaan
tenaga kerja kecuali sektor daging unggas dan telur, mengalami peningkatan permintaan tenaga kerja.
Tabel 21 menunjukkan semua kelompok rumah tangga mengalami penurunan pendapatan tanpa kecuali. Hal ini juga menggambarkan bahwa
penurunan produktivitas sektor unggas dan telur secara tidak langsung menyebabkan penerimaan semua rumah tangga turun termasuk penerimaan
perusahaan baik yang berasal dari faktor produksi tenaga kerja maupun kapital. Hal ini karena relatif banyak sektor yang mengalami penurunan permintaan faktor
produksi tenaga kerja, karena secara umum harga tenaga kerja dan kapital juga mengalami penurunan. Secara rata rata penerimaan dari faktor produksi tenaga
kerja menurun sebesar 1,489 persen sedangkan penurunan penerimaan dari faktor produksi kapital sebesar 1,547 persen. Demikian juga pendapatan perusahaan dari
faktor produksi kapital mengalami penurunan, disebabkan oleh hal yang sama yaitu secara agregat harga faktor produksi mengalami penurunan.
Tabel 21 Perubahan Pendapatan Institusi Dari Faktor Produksi karena Penurunan Produktivitas Sebesar 10 Persen
Perub.pendapatan HH-1.tenaga kerja
-1,489 HH-1.kapital
-1,547 HH-2. tenaga kerja
-1,489 HH-2.kapital
-1,547 HH-3. tenaga kerja
-1,489 HH-3.kapital
-1,547 HH-4. tenaga kerja
-1,489 HH-4.kapital
-1,547 HH-5. tenaga kerja
-1,489 HH-5.kapital
-1,547
98
Lanjutan… HH-6. tenaga kerja
-1,489 HH-6.kapital
-1,547 HH-7. tenaga kerja
-1,489 HH-7.kapital
-1,547 HH-8. tenaga kerja
-1,489 HH-8.kapital -1,547
ENTR.kapital -1,547
Sumber : hasil olahan data Tabel 22, Pendapatan institusi domestic non-gov menjelaskan bahwa
penerimaan dari seluruh kelompok rumah tangga mengalami penurunan tanpa kecuali. Demikian juga perusahaan mengalami penurunan penerimaan sebesar
2,43 persen. Penurunan pendapatan ini dikarenakan pendapatan dari penerimaan faktor produksi mengalami penurunan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
penurunan produksi sektor daging unggas dan telur sebesar 10 persen menyebabkan tingkat kesejahteraan seluruh kelompok rumah tangga dan
perusahaan mengalami penurunan. Penurunan pendapatan rumah tangga rata rata di bawah 2 persen.
Tabel 22 Perubahan Pendapatan Institusi dom non-gov karena Penurunan Produktivitas Sebesar 10 Persen
Perub. HH-1RT pertn. buruh
-1,292 HH-2RT pertn.pengusaha pert
-1,481 HH-3RT bkn. pertn. pedesaan, gol rendah
-1,463 HH-4 RT bkn. pertn.pedesaan bkn TK
-1,452 HH-5 RT bkn. pertn.pedesaan gol.atas
-1,731 HH-6 RT bkn. pertn.perkotaan gol.rendah
-1,621 HH-7RT bkn. pertn.perkotaan bkn TK
-1,655 HH-8RT bkn. pertn.perkotaan gol atas
-1,695 ENTR
-2,426
Sumber : hasil olahan data Tabel 23, Kuantitas Barang Yang Dikonsumsi Oleh Rumah Tangga
menunjukkan bahwa variasi penurunan jumlah barang yang dikonsumsi oleh tiap kelompok rumah tangga pada masing masing sektor. Hal yang menarik
diperhatikan adalah terjadinya penurunan konsumsi sektor unggas, telur dan peternakan lainnya oleh seluruh kelompok rumah tangga terjadi relatif lebih tinggi
dibandingkan penurunan konsumsi untuk sektor lainnya. Penurunan konsumsi untuk sektor unggas dan telur terjadi rata rata dibawah 14 persen, sedangkan
penurunan konsumsi untuk sektor peternakan lainnya mengalami penurunan rata rata dibawah 2 persen. Penurunan konsumsi oleh rumah tangga dapat dipahami
99 karena pendapatan mereka secara keseluruhan juga menurun, disamping juga
karena faktor ketersediaan yang menurun.
Tabel 23 Perubahan Kuantitas Barang Yang Di Konsumsi Oleh Kelompok Rumah Tangga karena Penurunan Produktivitas Sebesar 10 Persen
sektor4 sektor5
Sektor 6 Sektor7
HH-1RT pertn buruh -9,313
-13,31 -11,841
-2,167 HH-2RT pertn.pengusaha pert
-9,501 -13,49
-12,024 -2, 37
HH-3RT bkn pertn.pedesaan,gol rendah -9,469 -13,459
-11,993 -2,336
HH-4 RT bkn pertn.pedesaan bkn TK -9,461
-13,452 -11,986
-2,327 HH-5 RT bkn pertn.pedesaan gol.atas -9,749
-13,726 -12,265 -2,637
HH-6 RT .bkn. pertn.perkotaan gol.rendah -9,615 -13,599
-12,135 -2,493
HH-7RT .bkn. pertn.perkotaan bkn TK -9,66 -13,641
-12,178 -2,541 HH-8RT .bkn. pertn.perkotaan gol atas -9,719
-13,698 -12,236 -2,605
Sektor 12 Sektor13
Sektor14 HH-1RT pertn buruh
-1,106 -1,106
-1,106 HH-2RT pertn.pengusaha pert
-1,312 -1,312
-1,312 HH-3RT bkn pertn.pedesaan,gol rendah
-1,277 -1,277
-1,277 HH-4 RT bkn pertn.pedesaan bkn TK
-1,269 -1,269
-1,268 HH-5 RT bkn pertn.pedesaan gol.atas
-1,582 -1,582
-1,582 HH-6 RT .bkn. pertn.perkotaan gol.rendah
-1,436 -1,436
-1,436 HH-7RT .bkn. pertn.perkotaan bkn TK
-1,485 -1,485
-1,485 HH-8RT .bkn. pertn.perkotaan gol atas
-1,549 -1,549
-1,549 Sektor15
Sektor17 Sektor18
Sektor19 HH-1RT pertn buruh
-1,153 -1,009
-0,478 -0,499
HH-2RT pertn.pengusaha pert -1,358
-1,215 -0,685
-0,705 HH-3RT bkn pertn.pedesaan,gol rendah
-1,324 -1,18
-0,65 -0,671
HH-4 RT bkn pertn.pedesaan bkn TK -1,315
-1,171 -0,641
-0,662 HH-5 RT bkn pertn.pedesaan gol.atas -1,628
-1,485 -0,957
-0,977 HH-6 RT .bkn. pertn.perkotaan gol.rendah
-1,436 -1,339
-0,81 -0,83
HH-7RT .bkn. pertn.perkotaan bkn TK -1,485 -1,388
-0,859 -0,879
HH-8RT .bkn. pertn.perkotaan gol atas -1,549 -1,452
-0,924 -0,944
Sektor 24 Sekto25
Sektor26 Sektor32
HH-1RT pertn buruh -3,321
-1,508 -1,134
-0,759 HH-2RT pertn.pengusaha pert
-3,522 -1,713
-1,339 -0,965
HH-3RT bkn pertn.pedesaan,gol rendah -3,488 -1,679
-1,305 -0,931
HH-4 RT bkn pertn.pedesaan bkn TK -3,48
-1,67 -1,296
-0,922 HH-5 RT bkn pertn.pedesaan gol.atas -3,786
-1,982 -1,609
-1,236 HH-6 RT .bkn. pertn.perkotaan gol.rendah
-3,644 -1,837
-1,463 -1,09
HH-7RT .bkn. pertn.perkotaan bkn TK -3,691 -1,885
-1,512 -1,139
HH-8RT .bkn. pertn.perkotaan gol atas -3,754 -1,949
-1,576 -1,204
Sumber : hasil olahan data Nama sektor merujuk pada Tabel 6
Sektor1 Sektor2
Sektor3 HH-1RT pertn buruh
-1,465 -1,544
-1,019 HH-2RT pertn.pengusaha pert
-1,669 -1,749
-1,224 HH-3RT bkn pertn.pedesaan,gol rendah
-1,635 -1,715
-1,19 HH-4 RT bkn pertn.pedesaan bkn TK
-1,626 -1,706
-1,181 HH-5 RT bkn pertn.pedesaan gol.atas
-1,938 -2,018
-1,494 HH-6 RT .bkn. pertn.perkotaan gol.rendah
-1,793 -1,873
-1,349 HH-7RT .bkn. pertn.perkotaan bkn TK
-1,842 -1,21
-1,397 HH-8RT .bkn. pertn.perkotaan gol atas
-1,906 -1,985
-1,462
100 Demikian juga untuk sektor restoran 24 dan perhotelan 25, seluruh
kelompok rumah tangga menurunkan tingat konsumsinya. Hal ini dikarenakan harga pada sektor unggas, telur, peternakan lainnya, restoran dan perhotelan
mengalami peningkatan harga ketika terjadi penurunan prosuksi unggas dan telur penurunan permintaan. Pada prinsipnya semua kelompok rumah tangga
menurunkan konsumsinya untuk semua sektor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penurunan pendapatan yang diikuti dengan punurunan konsumsi oleh
semua kelompok rumah tangga untuk semua sektor dianggap penurunan kesejahteraan semua kelompok rumah tangga.
Tabel 24 Perubahan Total Pendapatan Pemerintah
Base SIM01 SIM01
118,829 117,673 -0,973
Sumber : hasil olahan data Tabel 24 menggambarkan perubahan total penerimaan pemerintah karena
adanya penurunan produksi sektor unggas dan telur. Pada prinsipnya besarnya pendapatan pemerintah ditentukan oleh penerimaan dari pajak langsung dari
institusi, pajak langsung dari faktor produksi, pajak dari value added, pajak aktivitas, tarif impor, pajak expor, pajak penjualan, pendapatan dari faktor dan
transfer dari luar negeri. Namun pendapatan terbesar pemerintah adalah dari pajak penghasilan. Dalam kondisi ini pendapatan seluruh kelompok rumah tangga
mengalami penurunan, termasuk juga penerimaan perusahaan, maka penerimaan pajak penghasilan dari rumah tangga dan perusahaan yang diterima oleh
pemerintah mengalami penurunan sebesar 0,97 persen.