69 model. Pemilihan closure dapat dilakukan dengan memenuhi syaratnya yaitu :
jumlah variabel endogen harus sama dengan jumlah persamaan. Hal ini bisa diartikan bahwa masing masing persamaan hanya mampu menjelaskan satu
variabel. Secara umum pada model CGE, closure standar terbagi atas closure
jangka pendek dan jangka panjang. Perbedaan antara closure standar jangka pendek dan jangka panjang antara lain terletak pada asumsi variabel faktor
produksi. Dalam closure standar jangka panjang, penawaran faktor produksi modal dan tenaga kerja bersifat eksogen atau dengan kata lain ditentukan diluar
persamaan dan faktor produksi tersebut dapat berpindah antar sektor. Oleh karena itu, harga setiap faktor produksi adalah sama untuk semua sektor. Sedangkan
dalam closure standar jangka pendek, modal diasumsikan bersifat spesifik atau dengan kata lain tidak dapat berpindah antar sektor dalam jangka pendek,
sehingga merupakan variabel eksogen. Dalam penelitian ini digunakan closure jangka panjang long term karena diasumsikan faktor produksi kapital modal
mobile atau berpindah dari satu sektor ke sektor yang lain. Sedangkan tenaga kerja dapat berpindah mobile antar sektor yang berimplikasi upah akan sama di semua
sektor. Macro closure yang digunakan dalam penelitian ini adalah invesment- driven, menunjukkan saving akan menyesuaikan terhadap perubahan investasi.
4.2.8. Database dan Disagregasi
Rancangan SNSE untuk kasus flu brurung berasal dari SNSE 2008 yang telah dilakukan disagregasi untuk beberapa sektor yang berkaitan dengan kasus
flu burung dimana sektor sektor yang terkena dampak langsung dan tidak langsung harus dimunculkan guna dilakukan analisa dampak serangan flu burung.
Beberapa sektor yang dilakukan pemisahan atau pemecahan sektor adalah sektor
peternakan dan hasil hasilnya
menjadi sektor daging unggas tradisional dan sektor daging unggas menengah-besar, sektor telur serta sektor peternakan lainnya. Tiga
sektor yaitu sektor daging unggas menengah-besar serta sektor telur diklasifikasikan sebagai sektor yang terpukul secara langsung. Berikutnya sektor
pertanian tanaman pangan
dilakukan pemisahan menjadi sektor padi, jagung dan kedelai, sektor pertanian tanaman pangan lainnya. Sedangkan sektor
Industri makanan
menjadi sektor
beras, sektor pakan ternak, sektor industri makanan lainnya.
70 Proses pemecahan atau pemisahan sektor dilakukan dengan melibatkan sejumlah
sumber data yaitu data Survey Sosial Ekonomi Nasional Susenas, data Survey Angkatan Kerja Nasional Sakernas, data Input-Output IO, data subsidi dari
APBN, data statistik peternakan, data statistik ekspor dan impor. Susunan disagregasi sektor untuk kasus flu burung merujuk pada susunan sektor yang
berasal dari BPS. Beberapa sektor yang dilakukan disagregasi adalah sebagi berikut Tabel 5:
Tabel 5 Sektor Yang Didisagregasi
Sektor Disagregasi Pertanian tanaman pangan
padi, jagung, kedelai; tanaman pangan lainnya; pertanian dan tanaman lainnya
Peternakan dan hasil hasilnya daging unggas peternakan tradisional; daging
unggas peternakan menengah-besar; telur; peternakan dan hasil lainnya
Industri kimia Industri kimia; farmasi; industri pupuk, hasil
dari tanah liat, semen Industri makanan
beras; pakan ternak; industri makanan lainnya
Rancangan utuh dari SNSE yang sudah di disagregasi dapat dilihat pada lampiran 1, yang terdiri dari: faktor produksi, institusi, sektor produksi, margin
perdagangan, margin pengangkutan, komoditi domestik, komoditi impor, neraca kapital, pajak tidak langsung, subsidi dan transaksi luar negeri.
Klasifikasi sektor
Terdapat sembilan sektor tambahan dalam hal ini adalah sektor
padi, jagung, kedelai;
sektor
daging unggas peternakan tradisional;
sektor
daging unggas peternakan menengah-besar;
sektor
telur;
sektor
farmasi;
sektor
industri pupuk,hasil dari tanah liat, semen;
sektor
beras; dan
sektor
pakan ternak.
Adapun klasifikasi sektor untuk kasus flu burung secara keseluruhan adalah 32 sektor setelah
diakukan disagregasi sektor untuk beberapa sektor yang terkait dengan kasus flu burung yaitu seperti pada tabel 6 sebagai berikut:
Tabel 6 Klasifikasi Sektor 32 sektor
1.Pangan padi,jagung,kedelai 17.Industri kertas, percetakan dan alat angkut
2.Tanaman pangan lain 18.Industri kimia
3.Pertanian dan tanaman lainnya 19.Farmasi
4 4.Daging unggas peternakan tradisional 20.Industri pupuk, hasil dari tanah liat, semen
5.Daging unggas peternakan menengah dan besar
21.Listrik, gas, air bersih 6.Telur 22.Konstruksi
7.Peternakan dan hasil lainnya 23.Perdagangan
71
Lanjutan…… 8.Kehutanan dan perburuan
24.Restaurant 9.Perikanan 25.Perhotelan
10.Pertambangan batubara, biji logam dan minyak bumi
26.Angkutan darat 11.Pertambangnan dan penggalian lainnya
27.Angkutan udara, air dan komunikasi 12.Beras
28.Jasa penunjang angkutan, pergudangan 13.Pakan ternak
29.Bank dan asuransi 14.Industri makanan lainnya
30.Real estate dan jasa perusahaan 15.Industri pemintalan, tekstil, kulit
31.Pemerintahan, pertahanan, kesehatan, jasa lainnya
16.Industri kayu dan hasilnya 32.Jasa perseorangan, rumah tangga, dan jasa
lain
Sumber : SNSE 2008
Klasifikasi Rumah Tangga
Terdapat delapan penggolongan rumah tangga sesuai dengan klasifikasi SNSE 2008 yang asli yang telah dikeluarkan oleh BPS, dimana teerbagi dua secara
besar yaitu rumah tangga pertanian dan rumah tangga bukan pertanian. Sedangkan rumah tangga pertanian terbagi lagi menjadi buruh dan pengusaha pertanian.
Rumah tangga bukan pertanian terbagi menjadi rumah tangga bukan pertanian pedesaan dan rumah tangga bukan pertanian perkotaan. Hal tersebut dapat
ditampilkan sebagaimana tabel di bawah ini : Tabel 7 Klasifikasi Rumah Tangga
Rumah tangga
Pertanian Buruh
Pengusaha Pertanian
Bukan Pertanian
Pedesaan Pengusaha bebas golongan rendah, tenaga TU, pedagang
keliling, pekerja bebas sektor angkutan, jasa perorangan, buruh kasar
Bukan angkatan kerja dan golongan tidak jelas Pengusaha bebas golongan atas, pengusaha bukan pertanian,
manajer, militer, profesional, teknisi, guru, pekerja TU dan penjualan golongan atas
Perkotaan Pengusaha bebas golongan rendah, tenaga TU, pedagang
keliling, pekerja bebas sektor angkutan, jasa perorangan, buruh kasar
Bukan angkatan kerja dan golongan tidak jelas Pengusaha bebas golongan atas, pengusaha bukan pertanian,
manajer, militer, profesional, teknisi, guru, pekerja TU dan penjualan golongan atas
Sumber : SNSE 2008
72
4.2.9. Simulasi