Penelitian yang dilakukan oleh Wardhiana, dkk pada Tahun 2013 dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Pkn Kelas V SD Negeri 1
Bungbungan” menunjukkan peningkatan hasil belajar PKn siswa kelas V semester II SD Negeri 1 Bungbungan, Kecamatan Banjarangkan, tahun pelajaran
20122013. Peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa pada siklus I sebesar 65,25 dan pada siklus II sebesar 83,25. Hal tersebut menunjukkan telah terjadi
peningkatan hasil belajar PKn sebesar 18,00. Berdasarkan keberhasilan penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa
menggunakan model Snowball Throwing dengan media Powerpoint dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Penelitian tersebut
dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian yang akan dilakukan dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Berbantuan Media
Powerpoint untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS di Kelas IV SD Tunas Harum Bangsa Kota Semarang
”
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Pembelajaran pada siswa kelas IV SD Tunas Harum Bangsa mengalami beberapa kendala yang bersumber dari guru maupun siswa. Pembelajaran
berlangsung kurang menarik karena guru tidak menggunakan model pembelajaran yang inovatif. Ruang kelas dengan media yang cukup memadahi pun kurang
dimanfaatkan oleh guru untuk mendukung proses pembelajaran. Karena faktor-
faktor tersebut siswa menjadi kurang antusias dalam pembelajaran bahkan ada beberapa anak yang mengganggu saat proses pembelajaran berlangsung.
Hal ini berpengaruh pada pencapaian hasil belajar siswa pada mata pembelajaran IPS khususnya. Lebih dari sebagian siswa di kelas yang mendapat
nilai di bawah KKM. Hal ini ditunjukkan dengan bukti dari 14 siswa sebanyak 11 anak 78,57 mendapat nilai dibawah KKM yang ditentukan yaitu 70.
Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilihat dari segi keterampilan guru, aktivitas siswa serta hasil belajar siswa, guru
menerapkan model Snowball Throwing dengan media Powerpoint dalam proses pembelajaran IPS. Di bawah ini akan disajikan kerangka berpikir mengenai
kondisi awal pembelajaran, pemberian tindakan serta kondisi akhir yang dicapai:
Bagan 2.1. Kerangka Berpikir
Tindakan dalam Pembelajaran IPS SD
Langkah-langkah penerapan model Snowball Throwing dengan media Powerpoint dalam pembelajaran IPS di SD
adalah sebagai berikut : 1.
guru mengondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran
2. guru memberikan apersepsi dengan lagu dan yel-yel
berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. 3.
guru menyampaikan tujuan pembelajaran ips tentang koperasi.
4. guru menampilkan media powerpoint yang isinya
berkaitan dengan materi tentang koperasi. 5.
guru membentuk kelompok-kelompok secara heterogen. 6.
guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan materi.
7. masing-masing
ketua kelompok
kembali ke
kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
8. masing-masing siswa dalam setiap kelompok diberi satu
lembar kertas kerja. kemudian masing-masing siswa dalam kelompok tersebut diminta menuliskan satu
pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang telah dijelaskan oleh ketua kelompok. kertas kerja yang
berisikan pertanyaan tersebut, dibuat seperti bola dan dilemparkan ke kelompok lain sesuai arahan yang
diberikan oleh guru.
9. setelah siswa dalam setiap kelompok mendapatkan satu
bolasatu pertanyaan, siswa diberi kesempatan untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang telah
didapat bersama teman kelompoknya dan menuliskan jawaban di kertas kerja yang telah diberikan.
10. tiap kelompok
diberikan kesempatan
untuk mempresentasikan jawaban dan menanggapi hasil
diskusi. 11. evaluasi
12. penutup
Kondisi Awal Pembelajaran IPS SD
Kualitas pembelajaran IPS masih rendah ditunjukkan dengan : 1. guru : a belum optimal menggunakan model pembelajaran inovatif; b tidak
menggunakan media; c dominan menggunakan ceramah. 2. siswa: a kurang aktif; baktivitas belajar rendah; c kurang motivasi belajar.
3. hasil belajar IPS rendah ditunjukkan dengan 78,57siswa mendapat nilai di bawah KKM 70
Kondisi Akhir Pembelajaran
IPS SD Kualitas
pembelajaran IPS meningkat
ditunjukkan dengan:
1 meningkatnya keterampilan
guru dalam mengembangk
an model pembelajaran
inovatif secara maksimal dan
maksimalnya pemanfaatan
media pembelajaran.
2 meningkatnyaa ktivitas siswa
dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.
3
meningkatnya hasil belajar
IPS.
2.4 HIPOTESIS PENELITIAN