2.1.8 Implementasi Model Snowball Throwing Berbantuan Media
Powerpoint dalam Pembelajaran IPS di SD
Pada dasarnya siswa memiliki minat dan dorongan ingin melihat kenyataan. mengingat materi pembelajaran IPS lebih banyak memuat informasi
maka upaya mengembangkan kedua petensi siswa tersebut, guru dituntut memiliki krativitas
dalam mengktualisasikan
kompetensinya terutama
untuk mengidentifikasi, menyeleksi dan menentukan media pembelajaran Winataputra,
2010:9.36 Menurut Sumaatmadja 2007: 1.10 bahwa tujuan IPS adalah membina
anak didik menjadi warga negara yang baik yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi
masyarakat dan negara. Oleh karena itu, penrampilan untugajaran IPS sangatlah penting diajarkan kepada peserta didik sejak dru haruslahini. IPS yang diajarkan
kepada peserta didik pada pendidikan sekolah dasar dan menengah menjadi dasar pengantar bagi mempelajari IPSStudi Sosial ataupun Ilmu Sosial di Perguruan
Tinggi dengan harapan peserta didik memiliki kemampuan serta keterampilan untuk tetap bertahan menghadapi tantangan yang muncul dalam kehidupan sehari-
hari. Dari pemaparan di muka dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai
tujuan pembelajaran IPS yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan serta keterampilan untuk hidup di dunia yang dinamis maka seorang guru harus mampu
memilih dan menerapkan media serta model yang dapat terus merangsang minat
siswa dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu peneliti memilih salah satu model pembelajaran koorperatif yaitu Snowball Throwing dengan bantuan media
Powerpoint dalam pembelajaran IPS. Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran
koorperatif yang dapat merangsang minat dan perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Karena dalam model Snowball Throwing siswa diajak
belajar sekaligus memainkan permainan berupa melemparkan bola salju. Bola salju tersebut terbuat dari kertas berisi pertanyaan dan dibentuk menjadi kepalan
bola. Teman yang mendapat lemparan tersebut harus menjawab pertanyaan yang ada di bola salju. Melalui permainan demikian tentu siswa memperhatikan
pembelajaran dan mempersiapkan diri untuk menjawab kemungkinan pertanyaan yang akan diperoleh. Model ini akan didukung dengan media Powerpoint yang
merupakan media berbasis multimedia yang mana keterlibatan penglihatan maupun pendengaran siswa sangat diperhatikan selama mengikuti proses
pembelajaran. Karena dalam Powerpoint melibatkan berbagai media, diantaranya yaitu visual, audio, perangkat komputer, perangkat layar, dsb. Sehingga dapat
dikategorikan sebagai multimedia. Media ini memudahkan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran serta memudahkan siswa pula untuk
menyerap pembelajaran. Adapun langkah-langkah penerapan model Snowball Throwing dengan
media Powerpoint dalam pembelajaran IPS di SD pada Standar Kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupatenkota dan provinsi dan Kompetensi Dasar 2.2 Mengenal
pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Model Snowball Throwing jika diterapkan pada KD 2.2 khususnya materi koperasi
adalah sebagai berikut: 1.
guru mengondisikan siswa agar siap mengikuti kegiatan pembelajaran, mengkondisikan kelas, serta mempersiapkan media pembelajaran.
2. guru memberikan apersepsi berkaitan dengan materi tentang koperasi yang
akan disampaikan. 3.
guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 4.
guru menampilkan media powerpoint yang isinya berkaitan dengan materi tentang koperasi.
5. guru menjelaskan materi tentang koperasi yang ada dalam media
powerpoint. 6.
guru membentuk kelompok-kelompok secara heterogen. 7.
guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan materi lebih dalam.
8. masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing,
kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
9. masing-masing siswa dalam setiap kelompok diberi satu lembar kertas
kerja. kemudian masing-masing siswa dalam kelompok tersebut diminta menuliskan satu pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang telah
dijelaskan oleh ketua kelompok. kertas kerja yang berisikan pertanyaan
tersebut, dibuat seperti bola dan dilemparkan ke kelompok lain sesuai arahan yang diberikan oleh guru.
10. setelah siswa dalam setiap kelompok mendapatkan satu bolasatu
pertanyaan, siswa diberi kesempatan untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang telah didapat bersama teman kelompoknya dan menuliskan
jawaban di kertas kerja yang telah diberikan. 11.
tiap kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan jawaban dan menanggapi hasil diskusi.
12. evaluasi
13. penutup
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian yang dilakukan oleh Van Dat Tran pada tahun 2013 dengan judul “Theoretical Perspectives Underlying the Application of Cooperative
Learning in Classrooms ”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran
kooperatif telah menjadi pusat perhatian dunia karena telah terbukti memiliki efek yang kuat pada keterampilan guru, aktivitas siswa, hasil belajar siswa, serta hasil
positif lainnya seperti akademik, sosial, afektif, dan psikologis. Namun demikian ada perbedaan pendapat mengenai pernyataan bahwa siswa yang diajarkan
pembelajaran kooperatif menghasilkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan yang menggunakan metode mengajar tradisional.
Berdasarkan hasil penelitian dan yang dilaksanakan oleh Setiyani pada tahun 2013 dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Menggunakan