akan membina sendiri kemampuannya untuk mengaitkan pembelajaran yang baru dengan pembelajaranyang telah ada.
2.1.4 Media Pembelajaran
2.1.4.1 Pengertian Media Pembelajaran
Secara harfiah media berarti perantara atau pengantar. Menurut AECT Association of Education and Communication Technology, 1977 media
merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi
Sejalan dengan pengertian yang dibuat AECT menurut Sadiman dalam Kustandi, Sutjipto 2011:7 media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan. Sejalan dengan Sadiman, Bovee dalam Sanaky 2011:3 juga mengartikan media sebagai pengantar pesan.
Pengertian serupa juga dikemukakan oleh Criticos dalam Daryanto 2012:4 bahwa media yaitu komponen komunikasi sebagai pembawa pesan dari
komunikator menuju komunikan. Sedangkan Kustandi dan Sutjipto 2011:9 mengartikan media itu sendiri
adalah alat yang mampu membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang baik dan sempurna. Miarso dalam Sanaky 2011:4 mendefinisikan media pembelajaran
sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemajuan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri pembelajarnya.
Menurut Sanaky 2011:4 media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk
mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Jadi dapat peneliti simpulkan bahwa media pembelajaran merupakan
segala sesuatu yang dijadikan perantara untuk mempermudah penyampaian pesan kepada peserta didik agar terangsang minat belajarnya sehingga tujuan
pembelajaran mudah untuk dicapai.
2.1.4.2 Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media pembelajaran menurut Sanaky 2011:6 adalah untuk merangsang pembelajaran dengan:
1. menghadirkan obyek yang sebenarnya dengan obyek yang langka
2. membuat duplikasi atau tiruan dari obyek yang sebenarnya
3. menjadikan konsep abstrak ke konsep konkret
4. memberi kesamaan persepsi kepada seluruh peserta didik
5. mengatasi hambatan yang berupa waktu, jarak, jumlah ataupun tempat
6. menyajikan ulang informasi secara kosisten
7. memberikan suasana belajar yang tidak tertekan, santai dan menarik sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sedangkan Daryanto 2010:5 merinci fungsi media pembelajaran
sebagai berikut: 1.
memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis
2. mengatasi keterbatasan waktu, ruang, tenaga, dan daya indera
3. menimbulkan gairah belajar, berinteraksi secara langsung antara peserta didik
dan sumber belajar 4.
memungkinkan anak dapat belajar secara mandiri berdasarkan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya
5. memberi rangsangan yang sama, menyamakan pengalaman, dan memberikan
persepsi yang sama pula. Sedangkan Levie dan Lentz dalam Kustandi dan Sutjipto 2011:21
mengemukakan bahwa fungsi dari media pembelajaran khususnya media visual adalah sebagai berikut:
1 fungsi atensi yaitu media visual yang menarik akan berfungsi sebagai penarik
perhatian pembelajar untuk tetap dan terus berkonsentrasi pada isi pembelajaran
2 fungsi afektif yaitu meningkatkan tingkat kenikmatan siswa dalam
memahami teks yang berdiagram. karena diagram atau lambang dapat menggugah emosi dan sikap siswa
3 fungsi kognitif bermakna media visual yang mengungkapkan lambang secara
visual dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengar informasi atau pesan yang terkandung dalam Diagram
4 fungsi kompensatoris artinya memberikan bantuan kepada siswa dengan
pemberian konteks untuk memahami teks dan mengorganisasikannya kembali serta untuk mengingatnya kembali.
Menurut Kemp dan Dayton dalam Kustandi dan Sutjipto 2011:23 jika media pembelajaran digunakan perorangan akan memiliki fungsi yaitu: 1
memotivasi minat ataupun tindakan, 2 menyajikan informasi, dan 3 memberi instruksi.
2.1.4.3 Jenis-Jenis Media Pembelajaran