3.3.2 Pelaksanaan Tindakan
Menurut Suyadi 2014:62 tahap dua dalam PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu atau
dengan kata lain pelekasanaan adalah bertindak di kelas acting. Perlu diingat bahwa pada tahap ini, tindakan harus dilaksanakan sesuai dengan rencana tetapi
harus secara alami tanpa dibuat-buat atau direkayasa. Menurut Arikunto, dkk 2008:18 pelaksanaan merupakan implementasi
atau penerapan isi rancangan yaitu mengenakan tindakan di kelas. Sejalan dengan Suyadi dan Arikunto Mulyasa 2011:112 juga mengemukakan bahwa tindakan
dilaksanakan sejalan dengan rencana pembelajaran dan tidak boleh menganggu atau menghambat kegiatan pembelajaran.
Peneliti menggunakan model Snowball Throwing dengan media Powerpoint dalam pembelajaran IPS. Pelaksanaan tindakan ini direncanakan
dalam 3 siklus dimana setiap siklus terdiri dari 1 kali pertemuan. Siklus pertama yaitu materi pentingnya koperasi dalam mensejahterakan masyarakat dan siklus
kedua materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi melalui penerapan model Snowball Throwing dengan media Powerpoint.
3.3.3 Observasi
Prof. Supardi dalam Suyadi 2014:63 menyatakan bahwa observasi yang dimaksud pada tahap ketiga ini adalah pengumpulan data atau dengan kata lain
alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Dalam PTK, observasi mencakup prosedur perekaman data tentang
proses dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan Mulyasa, 2011: 71.
Kegiatan observasi dilakukan secara kolaboratif dengan guru kelas IV untuk mengamati:
a. keterampilan guru dalam pembelajaran IPS menggunakan model Snowball
Throwing dengan media Powerpoint. b.
aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model Snowball Throwing dengan media Powerpoint.
Dalam kegiatan observasi ini, peneliti menggunakan lembar observasi, lembar wawancara dan catatan lapangan untuk mengamati keterampilan guru dan
aktivitas siswa.
3.3.4 Refleksi
Tahap keempat atau terakhir dalam PTK yaitu refleksi. Refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Tapi jika dlam
konteks penelitian individu maka refleksi lebih tepat disebut dengan evaluasi diri yaitu kegiatan mengintrospeksi diri Suyadi 2014:64.
Arikunto, dkk 2008:19 pun mengatakan hal yang sama dengan Suyadi refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah
dilakukan. Sedangkan Mulyasa 2011:71 mengatakan refleksi menguraikan tentang prosedur analisa terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses
dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan, serta kriteria dan rencana tindakan pada siklus berikutnya.
Setelah melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya tim peneliti melakukan kajian terhadap proses pembelajaran yang telah
berlangsung. Apakah pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan tujuan penelitian
yang diharapkan atau belum. Jika belum maka harus dilakukan pengkajian ulang mengenai segala kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran untuk
kemudian merencanakan tindak lanjut pada siklus selanjutnya.
3.4 SIKLUS PENELITIAN