Sama halnya dengan Trianto, Taneo 2010:1.8 IPS adalah fusi dari disiplin ilmu-ilmu sosial. Pengertian fusi disini berati bahwa IPS merupakan suatu
bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin ilmu yang ada. Artinya, bahwa bidang studi IPS tidak lagi mengenal adanya pelajaran
geografi, ekonomi, sejarah secara terpisah, melainkan semua disiplin tersebut diajarkan secara terpadu.
Menurut Depdiknas 2007 IPS adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang
diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi.
Berdasarkan uraian tersebut dapat ditunjukkan bahwa IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, antropologi
budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya yang berhubungan langsung dengan manusia dan kehidupan sosialnya.
2.1.4.2 Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut Taneo 2010:1.26 tujuan mempelajari ilmu pengetahuan sosial di Indonesia untuk memberikan pengetahuan yang merupakan kemampuan untuk
mengingat kembali atau mengenal kembali atau mengenal ide-ide atau penemuan yang telah dialami dalam bentuk yang sama atau dialami sebelumnya.
Menurut Trianto 2007:128 tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial
yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang
terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.
Tujuan pengajaran IPS menurut Sumaatmadja dalam Taneo, 2010:1.28- 1.29 adalah :
1. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis,
dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
2. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama
warga masyarakat dan dengan berbagai keilmuan serta berbagai keahlian. 3.
Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan
integralnya. 4.
Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembangan
masyarakat, perkembangan ilmu dan teknologi. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa IPS bertujuan
agar siswa mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat sehingga bermanfaat bagi perkembangan siswa dalam hidup
bermasyarakat di masa sekarang dan yang akan datang.
2.1.4.3 Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut Taneo 2010:1.36-40, ruang lingkup IPS tidak lain menyangkut kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat atau manusia dalam konteks
sosial. Ditinjau dari aspek-aspeknya, ruang lingkup tersebut meliputi hubungan
sosial, ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi dan aspek politik, dan ruang lingkup kelompoknya, meliputi keluarga, rukun tetangga, rukun kampung,
warga desa, organisasi masyarakat, sampai ke tingkat bangsa. Ditinjau dari ruangnya, meliputi tingkat lokal, regional sampai ke tingkat global. Sedangkan
dari proses interaksi sosialnya, meliputi interaksi dalam bidang kebudayaan, politik, dan ekonomi.
Ruang lingkup mata pelajaran IPS dalam Standar isi dan Standar Kompetensi Lulusan meliputi aspek-aspek sebagai berikut manusia, tempat, dan
lingkungan; waktu, keberlanjutan, dan perubahan; sistem sosial dan budaya; perilaku ekonomi dan kesejahteraan Depdiknas, 2007.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup IPS adalah kehidupan manusia di masyarakat dalam konteks sosial dengan ada
berbagai macam aspek, ruang, dan proses interaksi sosialnya. Materi yang peneliti ambil dalam penelitian ini yaitu tentang “Teknologi
Produksi, Komunikasi dan Transpor tasi” masuk ke dalam ruang lingkup manusia,
waktu, dan perubahan.
2.1.4.4 Pembelajaran IPS di SD