Media Pembelajaran KAJIAN TEORI

tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugas-tugas tersebut masih berada dalam jangkauan mereka yang disebut dengan zone of proximal development, yakni daerah tingkat perkembangan sedikit di atas daerah perkembangan seseorang saat ini.

2.1.7 Media Pembelajaran

Menurut Heinich dalam Anitah, 2009:6.3 media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berati “perantara”, yaitu perantara sumber pesan a source dengan penerima pesan a receiver. Menurut Aqib 2014:50, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada si pebelajar siswa. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran Sanaky, 2013:3. Hamalik dalam Sanaky, 2013:4 mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran di kelas. Anderson dalam Sukiman, 2012:28, pengertian media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Menurut Sukiman 2012:29, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Dari beberapa pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat memberikan rangsangan pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi. Fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran menurut Sutikno 2013:106-107 antara lain : 1 Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran; 2 Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan; 3 Mengatasi keterbatasan ruang; 4 Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif; 5 Waktu pembelajaran bisa dikondisikan; 6 Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar; 7 Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu; 8 Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam; 9 Meningkatkan kadar keaktifanketerlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan macam-macam media pembelajaran menurut Djamarah 2010:124 adalah : 1 Dilihat dari jenisnya, yaitu : media auditif media yang mengandalkan kemampuan suara saja, media visual media yang mengandalkan indra penglihatan saja dan media audio visual media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar 2 Dilihat dari daya liputnya, yaitu : media dengan daya liput luas dan serentak, terbatas oleh ruang dan tempat, serta media untuk pengajaran individual. 3 Dilihat dari bahan pembuatannya, yaitu : media sederhana dan media kompleks. Arsyad 2014:13 menjelaskan bahwa salah satu gambaran acuhan landasan teori penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah Dale’s Cone of Experience Kerucut Pengalaman Dale. Bagan 2.1 Kerucut Pengalaman Dale Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung, kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal abstrak Dasar pengembangan kerucut bukan tingkat kesulitan, melainkan tingkat keabstrakan jumlah jenis indra selama menerima isi pengajaran. Pengalaman langsung memberikan kesan paling utuh dan bermakna mengenai informasi dan gagasan. Oleh karena itu melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba. Hal ini dikenal dengan learning by doing. Pengalaman abstrak dan pengalaman konkret silih berganti karena hasil belajar dari pengalaman langsung mengubah dan memperluas jangkauan abstraksi siswa, sedangkan kemampuan interpretasi lambang kata membantu memahami pengalaman langsung Arsyad, 2014:14 Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, peneliti dapat menyimpulkan hasil belajar tercapai maksimal jika melibatkan banyak alat indera karena semakin abstrak maka siswa akan mengalami kesulitan dalam menerima informasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media audio visual. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media, yaitu audio dan visual. Media pembelajaran audio visual adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan Sukiman, 2012:184. Sedangkan menurut Sanaky 2013:119, media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya. Ciri-ciri utama teknologi media Audio visual adalah sebagai berikut: a. Bersifat linear b. Menyajikan visual yang dinamis c. Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancangpembuatnya d. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak e. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif f. Berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media audio visual berupa video. Menurut Dale dalam Arsyad, 2013:27-28 media audio visual memiliki banyak kelebihan, antara lain: 1. Meningkatkan rasa saling pengertian dan impati dalam kelas 2. Membuat perubahan yang signifikan pada tingkah laku anak 3. Menunjukkan hubungan antara mata pelajaran dengan kebutuhan dan minat siswa yang ditujukkan dengan meninkatkannya hasil belajar 4. Membawa kesegaran dan variasi 5. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kamampuan siswa 6. Memberikan umpan balik kepada siswa untuk mengetahui seberapa banyak siswa telah mampu memahami materi 7. Memperluas wawasan dan pengalaman siswa

2.1.8 Implementasi Model Reciprocal Teaching dengan Media Audio

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V A SDN KARANGAYU 02 KOTA SEMARANG

0 20 267

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 5 331

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

0 20 251

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

0 3 300

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

0 16 294

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TAMBAKAJI 02 SEMARANG

26 122 280

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS V SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

1 11 238

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTEDINDIVIDUALIZATION DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

0 9 225

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 4 332

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN KEMBANGARUM 01 KOTA SEMARANG

0 5 224